갈망🍆

2.2K 368 32
                                    


...

Sejak mengetahui bahwa anak keduanya adalah kembar, Junho semakin posesif pada Eunsang, apa-apa tidak boleh, Junho selalu mengatur segala hal yang mungkin membahayakan bagi Eunsang, bahkan Bora yang ingin bermanja dengan Bundanya saja jadi terhambat dan diasingkan kerumah kakek selama beberapa minggu karena Junho yang sudah seperti suami siaga 24 jam untuk Eunsang dan si kembar.

Memasuki usia kandungan sembilan bulan membuat Junho was-was, tak ingin mengulang masa lalu ketika Bora yang lahir prematur dalam usia kandungan tujuh bulan.

Eunsang berjalan pelan memasuki kamar sambil menarik nafas dan menghembuskan teratur, satu tangannya membawa segelas air putih dan satunya lagi memegang perutnya yang terasa bergejolak.

Lelaki cantik itu kemudian berbaring disebelah Junho.

setiap malam Eunsang selalu kesulitan tidur. Eunsang bergerak gelisah, si kembar bergerak aktif didalam. Eunsang mencari posisi tidur, tubuhnya bergerak miring kiri kanan, kadang kakinya akan naik keatas badan bongsor Junho yang sudah terlelap dan menghimpitnya tanpa menghiraukan Junho yang kehilangan nafas.

Kadang Eunsang akan turun lalu berbaring dilantai dan menghidupkan TV mengusir rasa sakit dan begah yang dirasakannya.

Eunsang menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya perlahan, mencoba segala posisi agar matanya mau terlelap.

Junho terjaga melihat Eunsang teronggok dilantai dengan posisi nungging kepala tertekuk lemah, tangannya menumpu tubuh beratnya agar tak roboh, suara nafas Eunsang terdengar berat. "ga bisa tidur lagi ya Sa?"

Eunsang berbalik lalu tersenyum pada Junho "twins buat ulah terus, aku ga bisa tidur" Eunsang menaiki ranjang lalu bergelung disamping Junho "Kok ga bangunin aku?"

"ga mau ngerepotin, ga guna juga" Eunsang menaikkan kakinya keatas tubuh Junho

Tangan Junho mengelus perut Eunsang "ga sabar deh liat twins brojol, yang satunya mirip aku, satunya mirip kamu" Junho menyeringit merasakan tendangan kuat dari dalam diatas gundukan besar perut Eunsang.

"haha aku juga, pasti lucu" Eunsang memiringkan kepalanya menghadap Junho "Jun?"

"kenapa hmm?" jawab Junho pelan sambil memeluk tubuh gembil Eunsang.

Eunsang diam sebentar lalu tertawa kecil "setelah apa yang kita lalui empat tahun ini, setelah ada Bora dan bentar lagi kita punya twins..." Eunsang memegang dadanya yang mendadak sesak "perasaan kamu gimana ke aku?"

Junho langsung terdiam lalu mengalihkan pandangannya dari Eunsang yang sekarang menunduk, isakan Eunsang mulai terdengar.

"hey, liat aku, Eunsang liat aku!" Junho meremas Rahang Eunsang ,terlihat jelas pipi Eunsang yang memerah menahan tangisnya "aku sayang kamu Sang, Sangat sayang"

"bohong! Kamu bohong Jun!" Eunsang mengusap kasar air asin dipipinya, melepaskan diri dari pelukan Junho.

"kamu ga sayang sama aku, kamu cuma merhatiin aku karna aku ini tanggung jawab kamu. Kamu care sama aku karena aku ibu dari anak kamu! Aku tau semua Jun, aku tau!" Eunsang menangis kencang, hatinya terasa hancur, dadanya sesak seakan ada sesuatu yang membuncah di dalam.

Eunsang memukul dadanya kasar berusaha menghilangkan sakit yang sangat menyiksanya "aku liat Jun, aku liat kemaren kamu keluar sama kak Midam, kamu nyium dia Jun! Kenapa kamu lakuin itu Jun? Kak Midam itu kakak aku!"

Junho bergeming, jadi ini alasannya Eunsanh tiba-tiba marah sampai histeris begini.

"kamu salah paham Sang" Junho berusaha menggapai tubuh Eunsang.

"salah paham gimana?!" Junho tersentak ketika Eunsang membentaknya. ternyata Ibu hamil tua lebih menyeramkan dari hamil muda.

"cup cup cup diam dulu aku, Sini aku jelasin" Junho membawa Eunsang kepelukannya, Eunsang tidak menolak malah makin mendesak dan menyandarkan kepalanya dibahu bidang Junho sembari mengatur nafasnya yang memburu.

"soal kak Midam, aku emang masih ada hubungan sama dia" Eunsang ingin memaki "tapi...cuma sebatas partner kerja. Kemaren ada satu project yang harus kita urus bareng" lanjut Junho.

Eunsang yang sudah semakin tenang mendongak menatap iris mata Junho, mencoba mencari kebohongan disana "Junho gak bohong kok" gumaman Eunsang yang masih bisa didengar Junho.

Tangan Junho mencubit hidung merah Eunsang gemas "soal ciuman, kamu pasti salah paham. Aku ga pernah cium Kak Midam"

"tapi kak Yuvin bilang kamu dicium kak Midam" Eunsang berkata heran.

"ooh Yuvinn nih biang keroknya" Junho mangut paham "kok kamu percaya sih sama kutu kupret bak bocor kayak bang Yuvin sampe nangis darah segala?"

Awas lo bang...-Batin Junho

Eunsang terlalu polos untuk orang seperti Yuvin.

Omong-omong, Yuvin dan Yohan memutuskan Untuk pindah setelah Yohan melahirnya anak kembar mereka.

Dan rumah mereka berada tepat didepan rumah Minhee.

"udah sekarang Bobok ya, Junho bakalan ngelus perut Eunsang supaya sakitnya berkurang"

Eunsang menggeleng lucu "ga mau"

"kok gitu? Ini udah malem, besok Bora harus sekolah loh"

"mau cludding sama Junho, kangeenn" Junho terkekeh melihat Eunsang dalam mode bayi.

"hahahaha Junho-hha gelii" Eunsang tertawa ketika Junho mulai memeluknya gemas sambil mendusel dileher Eunsang dan melingkarkan kakinya di tubuh Eunsang seperti koala. Bibir Junho tak henti menggigit pipi Gembil penuh Eunsang. Junho bergerak waspada, tak ingin kakinya mengenai perut buncit Eunsang.

"jadi gimana Jun? Juno cinta kan sama Eunsang?" suara Eunsang terdengar dari lekukan ketiak Junho.

"Jun ketek kamu bau"

"bau-bau gini kamu tetep suka kok ketek aku, buktinya tiap malam kamu ciumin" Junho terkekeh melihat Eunsang yang pura-pura tidur dipelukannya.

Junho tak menjawab pertanyaan Eunsang tadi malah semakin membawa Eunsang kepelukannya sampai Eunsang tertidur.

Menurut Junho, cinta tak harus di ungkapkan, cukup dibuktikan dengan tindakan.

Buktinya, Junho yang selalu mencintai Eunsang walaupun tak pernah di ungkapkan.

Eunsang dan anak mereka adalah sumber kebahagiaan Junho

♡♥♡♥
♡♥♡♥

Hi...

Makin lama makin gajeee yaa(。•́︿•̀。)

-eunsayang

Ngidam '준상' Junsang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang