"woi ANJING! Bukak pintunya ANJING!" teriak Junho marah sambil menggedor pintu rumahnya sendiri.
"bukain gak?! Jangan pisahin gue sama anak-anak gue!!!"
Junho berteriak seperti orang gila, terhitung sudah dua jam Junho melarat seperti pemulung, ditambah hari Hujan membuat cipratan air menambah dingin keadaan.
"berisik DOGG!" teriak Yunseong dari lantai dua rumah sebelah.
"Reito mau tidur! Istri gue juga gak bisa tidur gara-gara teriakan bullshit lo!"
Junho memandang Yunseong memelas "bang, tolongin gue bang! Telponin Eunsang, bilang kalo disini dingin"
Cuih... Yunseong mau muntah tolong...
"wajah lo banyak ya Jun? Heran gue" sarkas Yunseong yang sudah tau kelakuan bejat Junho dari Jinhyuk yang berkoar-koar di grup yang dulunya dibuat Jinhyuk untuk menjelek-jelekkan Junho.
"Gue ga bisa, mending lo pergi, sebelum seluruh warga ngamuk samo lo karena lo teriak-teriak jam dua pagi" ucap Yunseong lalu menutup jendelanya.
Junho menangis, masih menggedor-gedor rumah sambil memanggil nama Eunsang.
"Boraaaaa! Ini ayah Boraaa! Eunhooo! Kamu bisa denger ayah kan? Disini dingin"
"Eunhaaa! Eunsa- aduhhh ANJING siapa yang nimpuk gue"
Keluh Junho ketika sebuah sepatu boot melayang mengenai dahinya.
Buk
Junho kembali mengumpat ketika satu lagi benda melayang "Siapa sih anjing yang nampok kepala gue?!" marah Junho melihat sisir kutu berwarna peach dengan tulisan 'pergilah kutu' didepannya.
"HAHAHAHAHAHAHA"
Junho menoleh kearah depan, terlihat Jinhyuk, Yuvin dan Yohan yang tertawa iblis melihat Junho dari balkon.
"APA?!" tanya Yohan "mau lo gue mampusin? Ayok sini maju! Maju!" Yohan sudah siaga mengangkat lengan bajunya.
"otot kamu kecil Yang, ga usah sok" cegah Yuvin "serahkan semua pada suami mu ini" ucap Yuvin sombong, sebelum mendapat tendangan maut dari Yohan.
Yuvin dan Yohan diam, membiarkan Jinhyuk memulai ceramahnya.
"Junho?" Teriak Jinhyuk kalem.
"iya pa?" balas Junho teriak sambil menunduk.
"masih berani ya kamu panggil saya papa" Jinhyuk terkekeh.
"denger Jun, saya sebenarnya dulu ga benci sama kamu" mulai Jinhyuk "sekarang saya Juga ga benci sama kamu, saya Juga ga benci sama Midam anak saya sendiri"
"saya benci, saya jyjyq, saya muak, saya murka sama diri saya sendiri, saya marah. Saya khilaf kenapa saya lepasin Eunsang sama orang kayak kamu. Saya salah udah biarin Eunsang nikah dengan orang brengsek bajingan kayak kamu. Saya nyesal udah nanam benih yang jadinya modelan Midam. Saya benciiii benih saya ternyata busuk" Jinhyuk tertawa miris, perlahan air matanya menetes.
"saya ga bisa biarin anak saya jatuh untuk kedua kalinya. Kamu tau? Eunsang anak kesayangan saya, dan kamu nyakitin dia, jadi saya yang awalnya ga benci jadi benci sama kamu"
Junho bergeming "sekarang kamu pergi, buang jauh-jauh wajah jelek kamu, saya ga sudi liat kamu!"
"Tapi~" Belum sempat Junho membalas, sebuah sendok makan kembali melayang ke arahnya dari Yuvin yang siaga memakai ketapel.
"Saya mohon banget sama kamu! Tinggalin Eunsang! Tinggalin Bora! Tinggalin Eunho Eunha.
Mulai detik ini kamu udah cerai sama Eunsang, suratnya udah saya kirim ke papa kamu" Jinhyuk lalu berlalu setelah menimpuk Junho dengan semua boneka dan mainan pemberian Junho pada anaknya.
Junho mematung melihat semua barangnya dan semua barang pemberiannya pada Anak-anaknya. Jinhyuk benar-benar mengusirnya.
Junho mengamuk "Junho mau lihat Eunsang Pa. Eunsang!!! Eunsang dengerin aku, AKU SAYANG SAMA KAMU! AKU GAMAU CERAI! MAAFIN AKUU!" junho berlari menerjang pagar rumah Yuvin.
"udah Jun! Eunsang udah hancur, lo jangan hancurin hidup dia lagi. Setelah ini gue mohon jangan cari Eunsang lagi. Anggap Eunsang udah ga ada karena Eunsang udah anggap lo mati"
Junho menangis meraung ketika Pintu tertutup. Tangis Junho pecah ketika hujan kembali turun seolah menertawakan Junho.
💔💔💔
Tbc...
Makin kacau ya?
Cringe bgtt, gajelas:((
Misii_bapake nya Dodo cantik yah??? Apa aku aja yang mikir gitu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
