Hara POV
1
2
3
hingga satu minggu Renjun tidak masuk sekolah. Demam apa selama itu? Gue benar-benar khawatir. Renjun, lo kenapa?
Setiap gue bertanya pada Haechan, dia selalu bilang "Renjun baik-baik aja Ra"
Sudah berapa kali gue mengejar Haechan, dan berapa kali juga Haechan menghindar dari gue. Ryujin juga sama, kenapa sih semuanya menghindar dari gue layaknya gue seperti zombie bagi mereka.
Pasti kalian bertanya, kenapa tidak telepon Renjun nya langsung saja kalau begitu? Percayalah, gue sudah berusaha menelpon dia dari semalam, namun tidak ada jawaban. Gue udah telepon tante Victoria dan Mas Kun, hasilnya juga sama. Dan itu membuat perasaan gue semakin tidak enak.
Bel sokalah berbunyi dan murid-murid berhamburan keluar sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing. Gue menghampiri loker untuk mengambil beberapa buku dan memasukkan nya ke dalam tas.
Sekilas, gue melihat loker milik Renjun yang hanya berjarak 2 loker dari loker gue. Aneh nya, hanya melihat loker nya saja gue udah kangen sama pemilik loker itu. Gue berjalan menghampiri loker tersebut. Entah kenapa, ada bisikan di telinga gue untuk membuka loker itu. Ya meskipun gue tau kalau loker itu pasti terkunci.
ceklek...
Hah, terbuka? Loker nya tidak terkunci?Lalu gue buka loker milik Renjun. Gue tahu ini lancang, tapi gue penasaran apa yang ada di dalam nya.
Terpampang sebuah foto dan stiker bintang mengelilingi loker tersebut. Gue tersenyum, dasar penggemar bintang sekali dia. Dan, disaat gue sibuk melihat stiker bintang itu, sebuah amplop putih jatuh dari loker Renjun dan itu sukses menarik perhatian gue.
Gue mengambil amplop putih tersebut dan membukanya. Amplop itu agak panjang, sekitar 10 cm. Dan gue buka amplop tersebut. Terpampang tulisan "Rumah Sakit Moon". Gue mengernyitkan dahi dan melanjutkan membaca isi surat itu.
Dan, alangkah terkejut nya gue. Gue menutup mulut dan tanpa sadar, air mata gue keluar. Gue membaca kalimat "Pasien bernama Huang Renjun, Umur 20th mengidap sebuah penyakit Spinocerebellar Degeneration atau biasa di sebut Ataxia. Yaitu, penyakit yang menyerang otak kecil dan menyebabkan gangguan pada saraf motorik. Penderita akan kehilangan kendali terhadap saraf-saraf motoriknya secara bertahap dan semakin lama kondisi fisiknya akan semakin parah".
Dan, surat itu terjatuh ke lantai. Gue menggelengkan kepala, menepis pikiran negatif yang ada di otak gue.
Tidak Mungkin...
Tidak Mungkin...
Tidak Mungkin...
Hanya kalimat itulah yang memenuhi otak dan mulut gue sekarang.
"Ra, ngapain lo?"
Gue menoleh ke sumber suara. Haechan sudah berada di samping gue. Tanpa basa-basi, gue menarik tangan nya.
"Tolong anter gue ke Rumah Sakit Moon sekarang" Suruh gue dengan suara lirih sedang menahan tangis.
Haechan terdiam mendengar perkataan gue. Apa mungkin dia tahu tentang penyakit Renjun?
"Chan" Panggil gue.
"Ok, gue bakal nganterin lo. Tapi dengan satu syarat, lo ga boleh nangis di hadapan Renjun" ujarnya dan gue membalasnya dengan sebuah anggukan.
***
Author POV
Jantung Hara berdegup sangat kencang. Selama perjalanan, ia memegang erat jaket yang dikenakan oleh Haechan agar tidak jatuh dari motor. Lelaki itu sepertinya suka sekali mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Saat motor Haechan berhenti, Hara pun turun dari motor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] My Star | Huang Renjun
Teen Fiction[COMPLETED] "Tau ga hal yang paling gue suka dan hal yang paling gue benci di dunia ini apa? Ketemu dan kenal sama lo" -Hara © saviramjd, 2020 End; 07032020