"Hara, kamu pulang sekolah jam berapa sayang?" Tanya mama Irene sambil mengoleskan selai ke roti yang dipegang nya
"Hmmm sore sih ma, emang kenapa?" Jawab Hara yang sibuk mengunyah roti
"Mama bakal lembur hari ini, jadi malem banget pulang nya. Kamu gapapa kan sendirian di rumah?"
"Iya gapapa. Kan udah biasa ditinggal sendirian"
Mama Irene hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban anak tercinta nya itu. Sebenernya mama Irene tidak tega meninggalkan Hara sendirian di rumah. Apalagi suami nya tidak bisa pulang ke rumah karena urusan pekerjaan yang sangat penting
"Aku pergi dulu ya ma" Hara mencium pipi mama nya dan pergi menuju sekolah nya
Lagi dan lagi, dia ditinggal sendirian. Hara sampai kebal akan situasi itu, di dalam hati kecil nya dia juga ingin berkumpul dengan keluarganya. Bercanda dengan mama dan papa. Tapi apa daya, Hara bisa bertemu dengan mama dan papa di pagi hari dan malam hari saja. Bahkan di hari libur, kadang mama Irene yang tidak ada di rumah, dan kadang juga papa Bogum yang tidak ada di rumah.
Hara segera mengeluarkan sepeda miliknya. Hari ini dia harus bawa sepedanya agar Renjun tidak bersi keras meminta nya untuk menyupir sepeda miliknya. Cukup kemarin saja dia tersiksa batin. Bagaimana tidak, jarak mereka sangat dekat, orang orang pasti mengira mereka pacaran
Bugh..
"Hehhh siapa lo?"
Tiba-tiba ada orang yang memukul kepalanya. Hara menoleh ke belakang, dan ternyata
"Lama amat sih lo keluar nya, gue keburu ngantuk nih" Ucap Renjun
Renjun muncul di hadapan Hara yang masih menatap Renjun dengan tatapan penuh tanda tanya
"Ya lagian ngapain lo ke sini dah?"
"Hehe butuh tebengan nih" jawab Renjun sambil menggaruk rambut belakang nya
"Sepeda lo kemana?"
"Di rumah"
"Terus?"
"Ya gue minta tebengan lo Hara, gue ga enak badan nih, ga kuat ngayuh sepeda"
Hara berpikir sejenak. Apa sekarang dia harus merelakan jantung nya berdetak kencang lagi untuk ketiga kalinya?
"Yaudah buruan naik"
"Nah gitu dong" Renjun naik ke sepada Hara
Hara yang melihat Renjun hanya bisa membuang nafas kesal. Udah minta tebengan, masa dia yang mengayuh sepeda nya?
Dan dengan terpaksa Hara mengayuh sepedanya dengan membonceng Renjun dibelakang. Angin sepoi-sepoi menjuru di seluruh permukaan bumi ini. Hara masih tetap mengayuh sepedanya, sedangkan Renjun di belakang sibuk dengan posisi tangan yang harus diletakkan dimana. Dia bingung harus memegang tas Hara atau perut Hara agar dia tidak jatuh
Ternyata hal tersebut disadari oleh Hara dengan mengintip kaca yang mengarah ke Renjun. Hara tersenyum dan mulai beraksi. Tiba-tiba dia mengerem mendadak, reflek Renjun memegang pinggang Hara dan langsung beralih memegang tas Hara
"Sorry ga sengaja" kata Hara sambil menahan ketawa melihat tingkah laku Renjun
***
Sesampainya di sekolah. Hara dan Renjun berjalan barengan selama di koridor sekolah. Tidak kaget sih, karena semua murid-murid di dekolah itu tahu kalau Hara dan Renjun sudah dekat dari dulu
"Woiii" Tiba-tiba Haechan datang dan merangkul bahu Renjun
"Hai ra" sapa Haechan
"Hai chan" balas Hara dengan menunjukkan senyuman manis nya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] My Star | Huang Renjun
Fiksi Remaja[COMPLETED] "Tau ga hal yang paling gue suka dan hal yang paling gue benci di dunia ini apa? Ketemu dan kenal sama lo" -Hara © saviramjd, 2020 End; 07032020