"Kamu lebih baik pulang, Hara"
Hara tetap keras kepala, tidak bergerak dari tempat nya berdiri. "Nggak tante. Aku belum mau pulang"
"Tante cuma mau nurutin permintaan Renjun. Tante mohon, kamu pulang aja ya"
Hara mengernyit. "Apa? Kenapa? Kenapa Renjun ingin aku pulang tante?"
Tiba-tiba terdengar helaan nafas seseorang. Hara melirik ke arah suara. Ternyata itu Renjun, dan matanya sudah terbuka. "Udahlah bun. Hara emang keras kepala anak nya. Bunda keluar dulu aja" ujar Renjun melirik bundanya.
"Yaudah, bunda keluar dulu ya sayang." Tante Victoria mengusap kepala Renjun, lalu keluar dari kamar bangsal.
"Jadi lo pura-pura tidur dari tadi?" Tanya Hara curiga.
"Yahhh ketahuan" Renjun menyengir.
"Lo udah ga mau ketemu gue? Apa salah gua njun?"
"Lo ga salah ra. Gue yang salah." Renjun memejamkan mata sesaat. "Gue ga mau lo tahu kondisi gue yang sekarang"
"Kondisi lo baik-baik aja kan?" Tanya Hara cemas.
"Kelihatannya gitu ya?" Renjun terkekeh.
"Renjun, ga lucu. Lo kenapa sih?" Hara mulai kesal dengan perilaku Renjun yang menganggapnya sebuah lelucon.
Renjun menghela nafas. "Gue udah semakin sulit berjalan, tangan gue bahkan udah sulit buat pegang pulpen ra. Gue semakin parah, dan gue ga mau lo lihat itu..."
"Renjun..." Hara memegang tangannya erat. "You'll be fine."
"Fine? Are you sure?" Renjun terkekeh. "Hara, lo ga usah berusaha hibur gue. Dari awal gue tahu hal ini bakal terjadi"
"Kenapa lo masih bisa ketawa sih?" Tanya Hara tidak habis pikir.
"Apa lo berharap gue nangis di depan lo? Itu ga mungkin Hara."
"Kenapa? Apa salah nya nangis?"
"Kalo gue nangis, apa itu bisa mengubah sesuatu?" Renjun menyengir.
"Tapi perasaan lo akan jauh lebih lega kalo lo nangis njun. It's okay" hara menggenggam tangannya lebih erat.
"Nggak, gue ga mau nangis di depan lo. Nggak akan" ucap Renjun tersenyum lebih lebar. Membuat Hara merasa semakin miris melihat nya.
***
Mas Kun membantu memindahkan Renjun ke kursi roda. Hara sengaja mengajak Renjun untuk jalan-jalan keluar kamar. Karena Hara tahu, pasti Renjun sangat bosan di dalam kamar terus menerus.
"Jangan jauh-jauh ya ra. Kalo nyasar, mas yg repot haha"
"Ok mas, Renjun pasti aman sama aku"
"Bang, gue bukan adik kecil lo lagi kali. Dan mana mungkin Hara bawa gue keluar dari lingkungan rumah sakit? Kita cuma mau ke taman"
"Iya iya adik bawel. Yaudah hati-hati ya" seru Mas Kun.
Hara dan Renjun pun pergi ke taman.
"Njun, gimana perasaan lo sekarang?" Tanya Hara, ketika mereka sampai di taman rumah sakit. Ternyata ada juga beberapa pasien yang sedang bermain bola.
"Perasaan gue? Lebih baik. Kenapa lo nanya gitu ra?"
Hara menghela nafas. "Gue cuma... penasaran"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] My Star | Huang Renjun
Ficção Adolescente[COMPLETED] "Tau ga hal yang paling gue suka dan hal yang paling gue benci di dunia ini apa? Ketemu dan kenal sama lo" -Hara © saviramjd, 2020 End; 07032020