"aku ga tau mesti gimana? Tiap aku melihat Ana, aku merasa bersalah kalo ingat kejadian tempo hari, aku takut dia tahu ...dia pasti marah... Kalo liat perjuangan Ana menarik perhatianmu, sungguh aku merasa berdosa. aku pengkhianat! berkepala dua" ucap Isti menatap wajah Aji.
"Ga akan ada yang tahu...kan cuma ada kita berdua, I Love You, Love" sahut Aji, Isti pun menggelengkan kepalanya.
"Kamu dulu kan yang mulai deketin Ana? dan sekarang kamu bilang mencintai aku? lalu kalo Ana tau gimana? bagaimana perasaan dia?"
"Ssssstttt, please Love. It's aboaut us." Aji keberatan saat Isti berbicara tentang Ana.
Aji merengkuh tubuh gadis mungil itu, Isti menenggelamkan wajahnya dileher Aji, begitu juga Aji hidungya sudah menempel dileher Isti, mencium aroma khas tubuh Isti.Aji melepaskan pelukannya, dia menarik wajahnya dari leher gadisnya.Tapi tidak dengan Isti, kepalanya tetap bersandar dipundak Aji.
"Kamu ngantuk? Tidurlah dipangkuanku" ucap Aji.
Isti menggeleng, 'ijinkan aku menikmati momen ini' batin Isti yang jantungnya makin berpacu makin cepat.Ketertarikan sexual mereka makin meningkat, mereka saling menginginkan.
"Kamu kenapa pakai baju ini? Aku ga suka..." Ucap Aji yang merasakan detak wanitanya makin menggebu, hembusan nafas Isti dilehernya membuat Aji tak nyaman, dia berusaha mengontrol nafsunya.
(Isti memakai kemeja putih tipis body fit, bra warna merah. Sehingga dari luar terlihat menerawang.)"Aku sudah pernah pakai ini beberapa kali" bela Isti
"Baiklah sayang...lain kali jangan dipakai lagi ya...aku ga mau kita bertengkar..kita nikmati malam ini"
Mendengar kata 'sayang' yang di ucapkan Aji membuat tubuh Isti meremang.
Aji tak bisa menahan otak mesumnya, tangannya mulai membuka kancing atas kemejanya.Isti merasakan kegiatan prianya, dia pun mengecup lembut leher Aji yang sejak tadi ditahannya.
Seperti tersengat aliran listrik, Aji menarik nafas."Love....kamu " Aji tak melanjutkan, dia tersenyum melirik wajah Isti yang bersembunyi dilehernya karena malu.
Aji pun berhasil membuka semua biji kancing kemeja Isti.Tampak buah dadanya menyembul dan setengahnya masih tertutup didalam lindungan bra-nya.
Aji menelan ludah dengan paksa, dia membuka kaitan bra yang ada didepannya.(bra-nya kaitan depan ya).
Seketika buah dada itu terlihat menantang. Aji meremas lembut payudara Isti."Hmmmmm" Isti melenguh, akhirnya dia menegakkan tubuhnya, membuat kedua benda kenyal itu terpampang jelas tepat didepan Aji.
Pria itu membuka polo shirt yang membungkus tubuhnya."Maaf Love..." Aji pun meraup buas dengan mulutnya satu payudara dan meremas payudara yang lain.Menghisap kuat putingnya, Isti merasakan ada tarikan yang kuat dan nikmat.
"Aaaahhhh" Isti menjerit dan mendongak, tangannya meremas rambut pria itu.
"Menjerit lah sayang...aku suka suaramu...disini ga ada orang" ucap Aji lalu melumat bibir dan tangannya bekerja bebas didada Isti.Pria itu meninggalkan beberapa tanda cinta disekitar dadanya.
Aji bergerak dengan liar, melumat bibir Isti, dan kedua tangannya meremas payudara Isti dan sesekali memainkan putingnya. Tak berselang lama, mulutnya sudah menempel di salah satu putingnya, menyesapnya kuat lalu ditarik dengan mulutnya, sedangkan payudara yang lain mendapatkan kenikmatan dari jemari Aji.
Beberapa kali Isti berteriak kecil saat Aji memberikan sensasi yang membuatnya menggelinjang dan basah.
Suhu tubuh mereka makin meningkat.Hanya suara desahan dan cecapan yang terdengar di rumah ini.