BAB 20

24.5K 884 9
                                    

"Mas...suster lagi ijin libur, Vazco aku ajak ke pameran ya, kasian kalo sendirian" ucap Isti sambil mengoleskan roti untuk sarapan.

"Jangan! di RS tempatnya penyakit ..bawa ke Bunda aja!" Aji melarang.

"disana ada tempat bermain untuk anak-anak kok..deket ama booth" Isti memaksa.

"baiklah, jaga anakku baik-baik" ucap Aji.

*********
"Vaz...main disana ya, ibu disini, jangan jauh-jauh" ucap Isti kepada bocah yang sudah berusia 4 tahun.

Isti melayani banyaknya orang yang bertanya tentang asuransi.Perawakan Isti yang bertubuh mungil memudahkan dia bergerak kesana kemari sambil mengawasi Vazco.

"Is...sudah jam 12, kamu pulang aja" Selvia memerintah.

"nanti aja Bu, jam 3 kita pulang, biasanya kalo jam 12 lebih banyak orang" Isti menolak.

Dan ternyata ucapan Isti benar, jam 12 banyak orang berdatangan untuk bertanya mengenai asuransi.Vazco dengan aktif bermain, lalu dia melihat seekor kucing dibalik kaca.

Bocah kecil itu berjalan keluar, menghampiri kucing kecil.Dia membelai kepala kucing yang tampaknya menikmati usapan dari tangan mungilnya.

Tak lama, kucing itu berjalan, Vazco mengikuti dari belakangnya.Kucing kecil itu berlari kecil menuju taman, Vazco pun pun ikut berlari.

"Aaaahhhh...Ibuuuuuuu!" bocah itu berteriak.

Isti yang sedang asyik melayani nasabah, tiba-tiba menoleh ke arah area bermain.Dia mencari sosok anaknya, tapi dia tidak menemukannya.

Wanita itu berjalan keluar, dan tak disangka Vazco sudah digendong oleh security.Tampak darah segar mengalir di kaki anaknya yang merintih kesakitan.

"Vazco!" teriak Isti.

Isti pun meraih anaknya lalu menggendong, berlari ke arah UGD. Vazco diterima oleh perawat, Isti diminta menunggu.

Disisi lain, seperti ikatan batin Aji merasa ingin sekali menghubungi istrinya, karena seharian tidak ada kabar.

Isti : Ha-hallo... I-Iya Mas...(terdengar isak tangis)

Aji : Ada Apa Love?

Isti : Vazco mas...

Aji : kamu dimana ?! (dengan nada agak tinggi)

Isti : RS xxxx

tut tut tut...

selang 30 menit.

Aji melangkahkan kakinya dengan tegas menuju UGD, ada emosi yang siap diledakkan yang terpancar dimatanya. Isti melihat kedatangan suaminya, namun dia takut menyapa, dia belum pernah melihat wajah Aji yang tegang memendam amarah.

Aji melewati Isti, tanpa melihatnya, wanita itu hanya memejamkan matanya.

"Dimana anak yang bernama Vazco?" tanya Aji berusaha tenang kepada seorang perawat.

"masih ada tindakan Pak, bisa ditunggu diluar" ucap perawat.

"SAYA ORANG TUANYA! dan saya harus tahu tindakan apa aja yang diberikan untuk anak saya! aku harus mendampingi anakku!" Aji agak berteriak dan melotot tajam ke perawat itu.

"I-Iya Pak..anaknya di balik tirai itu Pak..silahkan masuk aja" ucapnya ketakutan sambil menunjuk tirai.

Aji berjalan dan menghampiri, dan membuka tirainya yang terdengar suara bocah menangis sesenggukan.

"Ayah...!" jerit Vazco.

Aji menghampiri dan mengecup kening Vazco.
"Vaz kenapa nangis?" tanya Aji berusaha mengontrol emosi sambil melihat dokter yang membersihkan goresan luka.

#4 CINTA YANG BERLIKU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang