#2

4.1K 336 7
                                    

"Tetsuya bangun ~

Tetsuya" Akashi mencoba membangunkan Kuroko.

"Egh?

Eh?

WAAAA!!!"

Kuroko terkejut sampai jatuh ke samping kasur.

"Apa kau baik baik saja?

Aku membuatkan sarapan.

Bangun dan mandilah dulu" ucap Akashi.

"Hai~"

"Oiya sekalian,

mulai sekarang aku akan mengantar mu" ucap Akashi begitu Kuroko mendengar itu wajah Kuroko langsung memerah padam,

samar samar wangi manis mulai tersebar ke seluruh ruangan.

"Obat!?

Dimana obat ku?" ucap Kuroko mengambil tasnya.

"Obat?

Oiya kemarin pun kau mengatakan soal obat?" ucap Kuroko.

"Ketemu!" ucap Kuroko tanpa basa basi ia mengambil satu pil,

dan langsung menelannya.

"Ini?" ucap Akashi sangat terkejut, melihat obat apa yang Kuroko minum.

"Untuk menahan heat" ucap Kuroko mulai berdiri.

"Apakah tidak berbahaya?" ucap Akashi tampak cemas.

"Emp, kurasa selama pada tahap ini masih aman" ucap Kuroko.

"Baguslah, kalau begitu aku tunggu di ruang makan" ucap Akashi beranjak keluar.

"Emp, warimashita"
.

.

.

Hari demi hari mereka lewati bersama,

tanpa terasa waktu berputar begitu cepat hingga, 3 bulan telah berlalu.

Dan mimpi buruk itupun kembali terulang.

'Nii-san?' Tampak seseorang tengah memanggil Kuroko dengan kata nii-san.

'Tetsuna?' wajah terkejut Kuroko melihat pemuda bernama Tetsuna itu.

'Nii-san bagaimana,

Nii-san begitu tega mengambil Akashi dari ku?'

'Te-tetsuna~'

"Tetsuna!!!?"

teriak Kuroko terbangun dari mimpinya.

Kuroko terbangun dengan wajah pucat penuh keringat di wajah.

Akashi yang mendengar teriakan Kuroko, langsung masuk ke kamar Kuroko.

"Tetsuya ada apa?" ucap Akashi mendekat.

"Akashi-kun~" ucap Kuroko lemas, teringat mimpinya tadi.

"Tenanglah, hanya mimpi.

Kau hanya bermimpi buruk" ucap Akashi mengelus rambut halus itu, terasa lembab karena keringat.

". . ."

"Tidurlah lagi,

aku akan menemanimu disini sampai kau terlelap kembali" ucap Akashi memegang tangan Kuroko lembut.

Wajah Kuroko mulai blush dan mulai menutup kembali matanya.

.

.

.

Perasaan Kuroko semakin hari semakin tumbuh dan berkembang, perasaan Akashi pun sama.

Kini mereka tidak pisah kamar, mereka kini tidur di kamar yang sama meski belum ada per kembangan yang berarti.

.

.

Setelah itu, hari dimana Kuroko meminta agar ia tak di jemput.

Kuroko berjalan di dalam Koridor rumah sakit kecil, hingga sampailah ia di depan pintu.

"Tetsuna, ini aku" ucap Kuroko membuka pintu,

dan disambut oleh tatapan kebencian dari pemuda bernama Tetsuna itu.

"Pencuri!

Untuk apa kau kemari!!?" ucap Tetsuna, yang sangat mirip dengan Kuroko.

Tetsuna adalah adik kembar Tetsuya.

Dan sebenarnya Tetsunalah mate Akashi Seijuuro yang sebenarnya,

sebelum kecelakaan itu terjadi,

mengakibatkan kelumpuhan sementara pada kedua kaki Tetsuna.

Memaksa kedua orang tua mereka menggantinya dengan Tetsuya.

.

.

"Tetsuna~" ucap Tetsuya, juga merasa bersalah.

"Jangan menatap seolah kau merasa bersalah padaku!?" ucap Tetsuna menatap penuh kebencian pada Tetsuya.

"Tetsuna~,

tolong nii-san gak ber-" ucap Tetsuya dengan suara bergetar.

PRAKKK!!!

Tetsuna melempar piring di atas meja tepat mengenai pintu dan pecah.

Serpihan nya mengenai sedikit wajah Tetsuya.

"Tetsuna?"

Tetsuya tak percaya kalau sang adik sampai tega melempar benda keras padanya,

sebenarnya Tetsuna juga tak berniat melukai sang kakak.

Ia hanya ingin menggertak namun, tak sengaja mengenai Tetsuya.

"Keluar" ucap Tetsuna tak mau menatap Tetsuya.

"Baiklah, aku pulang sekarang.

Aku akan menjenguk mu nanti" ucap Tetsuya menutup pintu kembali,

dengan wajah sedihnya.

5 menit kemudian.

.
Tok tok tok

Pintu pun di buka dan, disambut dengan kemarahan Tetsuna.

"KAN SUDAH KUBILANG KEL-"

"Annoo~" namun yang datang bukan Tetsuya lagi, ternyata adalah pria lain berambut jingga cepak, masih dengan pakaian kerja.

"Eh? Anda siapa?" ucap Tetsuna cukup malu dengan apa yang ia katakan tadi.

"Aku, Ogiwara Shigehiro yang akan menjadi pasangan mu yang baru,

berdasarkan ketetapan pemerintah" ucap Ogiwara dengan wajah yang tersipu malu.

Tetsuna cukup terkejut mendengarnya.

"Eh?"

"Anda Kuroko Tetsuna bukan?" ucap Ogiwara takut salah.

"Be-benar, aku Kuroko Tetsuna. Tapi seperti yang kamu lihat, aku lumpuh sementara"

"Lalu~" ucap ogiwara seperti itu bukan hal besar.

"Lalu?"

"Lumpuh sementara bukan?

Aku sudah bertanya dokter yang menangani mu.

Katanya beberapa bulan lagi kamu sudah bisa berjalan kembali, bukan" ucap ogiwara.

"???"

"Aku akan menunggu"ucap Ogiwara mendekati Tetsuna, dan saat yang sama air mata Tetsuna turun.

"Arigatou~" Tetsuna menutup wajahnya yang tengah meneteskan air mata itu.

"Jangan menangis, Te-Tetsuna?" ucap Ogiwara bingung harus bagaimana.

TBC

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang