#3

3.6K 277 29
                                    

1 bulan berlalu semenjak Kuroko menjenguk adiknya.

Hari ini hari yang tanpa Kuroko tahu akan merubah kehidupannya. Malam itu Akashi pulang dalam keadaan mabuk dan bangun tanpa mengingat apapun.

"Tetsuya?" Akashi terbangun setelah mendengar suara tangisan di sampingnya.

"Hiks hiks hiks" suara Kuroko menahan air mata nya pun menyadarkan Akashi, atas bekas gigitan di pundak Kuroko adalah ulah nya semalam.

"Tetsuya, kenapa kau menangis? Apa kau tak menyukaiku karena aku telah menjadikanmu milikku?" ucap Akashi tersirat nada sedih di dalamnya.

"Akashi-kun, ada yang ingin aku ungkapkan. Bahkan harusnya ini aku ungkapkan sebelum aku tinggal disini bersama dengan Akashi-kun" ucap Kuroko dengan berlinangan air mata.

Lalu Kuroko menceritakan segalanya, dari kalau ia punya adik kembar bernama Tetsuna.

Yang harusnya menjadi pasangannya adalah Tetsuna bukanlah dia.

Atau mengenai kecelakaan yang di alami sang adik.

Walau pada akhirnya yang justru menjadi pasangannya adalah Kuroko.

Dan kabar ini cukup membuat Akashi Seijuuro Shock!!

"Tetsuya? Jangan bercanda!?"

"Apa wajahku mengatakan kalau aku tengah bercanda?" ucap Kuroko penuh dengan air mata dan keteguhan.

"Beri waktu aku memikirkannya sebentar" ucap Akashi berjalan perlahan keluar ruangan, seketika udara panas kini terasa begitu dingin menusuk tulang.

.
.
.
Besoknya, Kuroko bangun dengan tanpa siapapun di dalam rumah kecuali dirinya.

'Akashi-kun?' hanya menyisakan sarapan untuk satu orang di atas meja, dengan sebuah catatan.

'Aku pulang telat, jadi tak usah menungguku'

Kuroko tahu kalau Sanya akan berakhir seperti ini dan ia tetap menceritakan kebenarannya, harusnya ia sudah kuat dengan konsekuensi nya.

"Sebaiknya aku berangkat kerja" tanpa menyentuh makanan ya ia menaruhnya di tupperware dan membawanya untuk dimakan di jam istirahat nanti.
.
.
.

Namun karena ia menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, Kuroko sampai lupa makan.

Hingga pulang kerja tanpa kembali ke rumah, ia langsung berangkat ke kampus. Padahal perjanjian dengan Akashi adalah pulang pergi mereka bersama. Namun kini itu hanya mimpi.

"Kurokocchi!!! Hisashiburi-ssu" ucap Kise dan Kasamatsu senpai mendekat.

"Hisassiburi desu, ano mae arigatou gozaimasu"

"Kuroko, wajahmu kenapa masih pucat? Apa kau baik baik saja?" ucap kasamatsu mendekat tampak khawatir.

"Sou ssu!?" ucap kise mengiyakan.

"Ah, mungkin karena aku belum makan. Aku lupa" ucap Kuroko menyalahkan dirinya sendiri.

"Kalau begitu ayo kita makan dulu sebelum masuk kelas ssu, kebetulan kita juga lagi cari tempat makan, iya kan senpai?" ucap kise cengengesan.

"Iya" ucap Kasamatsu mengiyakan.
.
.
Namun hari belum menjelang malam bahkan bulan belum terbit, Kuroko sudah meneguk soda sangat banyak.

Meski Kise dan kasamatsu melarang Kuroko tetap saja meneguk soda nya sampai habis, alhasil Kuroko tidak bisa masuk kelas hari ini.

.
.
.
Di tempat lain, Akashi yang tengah berada di ruangan rumah sakit bersama dengan kedua orang lainnya, yaitu Kuroko Tetsuna dan Ogiwara Shigehiro.

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang