•
Cukup mencintai, kadang kamu sudah lebih baik mencintai tanpa dia tahu. Melindungi tanpa dia sadari. Memberinya kebahagiaan walaupun kamu tak merasakan sebaliknya.
Masalah perasaannya, biarkan menjadi urusannya sendiri.
"Bunda suruh kamu nginep hari ini, mama sama papa kamu baru balik lusa. Kamu bakal kesepian sendirian aja dirumah."
Lucas membenarkan duduknya, yang semula kepalanya bersandar pada bahu Rose, kini ia tegakkan tubuhnya dan memandang gadis asal Australia itu dengan senyum manis.
"Padahal aku berani tinggal sendirian, tapi kalau udah bunda yang minta, aku gak bisa nolak."
Lucas nyengir bodoh seperti biasanya ketika mendengar tanggapan dari Rose, pacarnya.
"Emangnya kamu gak takut dirumah sendirian?" Tanya Lucas sanksi dengan nada mengejek.
"Enggaklah!" jawab Rose berbangga hati.
"Kalau mati listrik jangan jerit-jerit."
Rose mencubit lengan kekar Lucas dengan lumayan kencang hingga membuat cowok itu mengaduh kesakitan.
"AW! Sakit Rose!" Lucas memeriksa lengannya yang terlihat agak memerah.
"Rasain, makanya jangan nyindirin aku." balas Rose berlagak marah. Rose memang takut dengan gelap. Tapi dia tidak suka saat Lucas mengejeknya, walaupun tidak secara langsung.
"Kamu ya, rasain nih!" Lucas membalas Rose dengan menggelitik kedua pinggangnya, membuat Rose berteriak karena geli.
"Lucas! Geli tau! Stop gak?!"
Lucas yang melihat itu merasa puas hingga ia menambah menggelitik dengan lebih cepat.
Merasa berisik dengan dua orang yang tengah bercanda di kursi penumpang, seseorang yang tengah dianggap sopir itu pun berteriak kencang.
"Diem bisa gak sih! Gak sadar apa, kalau lagi dijalan?!"
Dia Chanyeol, yang setiap hari dijadikan sopir oleh adiknya, Lucas dan juga pacar adiknya, Rose.
Kurang ajar emang! Adik durhaka!
Mendengar kakaknya berteriak, Lucas seketika menghentikan aksinya. "Bilang kalau iri!" Sarkas Lucas membuat Chanyeol memutar bola matanya kesal.
Menyadari lampu lalulintas berwarna merah dan mobil berhenti, Rose memutuskan pindah ke kursi depan agar Lucas tak menjahilinya lagi.
"Maaf ya, kak Chanyeol." Rose meminta maaf sambil melihat wajah yang tengah kesal itu tanpa mau menatapnya.
"Cie marah cie!" Tak ada jawaban dari Chanyeol, Rose menekan-nekan pipi cowok itu dengan jari telunjuknya hingga Chanyeol tak dapat menahan senyumannya. Sentuhan Rose bereaksi seperti biasanya. Membuat dadanya berdesir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ONLY
Fanfiction▪Park Chanyeol Dia bukanlah laki-laki yang baik, dia seorang laki-laki brengsek yang sialnya memiliki hidup yang sempurna. Paras tampan, otak encer, kaya raya dan hidup dalam keluarga yang selalu menyayanginya. Namun tidak dengan kisah cintanya, set...