Malam menunjukkan pukul 8 ketika Jisoo dan Jennie sampai di tempat tujuan mereka. Sebuah gedung aula yang terletak diantara sekolah dan juga asrama laki-laki yang dikhususkan untuk siswa dari luar kota.
Hal yang tidak bisa Jisoo bohongi adalah ia benar-benar tidak ingin datang ke party ini hanya karena iming-iming produk limited edition dari Tzuyu. Semuanya demi Jennie yang sangat menginginkan produk itu.
"Jen, lo yakin?" Tanya Jisoo sebelum mereka benar-benar masuk ketempat sialan itu.
Sejujurnya Jennie pun tidak yakin, dia menatap Jisoo penuh keraguan. Dulu teman semeja nya -Irene pernah mengatakan pada Jennie agar jangan pernah datang ke party ini. Tapi untuk kali ini, demi produk make up yang limited edition Jennie rela melanggar petuah dari teman akrabnya itu.
"Gue yakin." Jawab Jennie sedikit memaksakan ekspresinya, dan Jisoo meragukan itu.
Jisoo memang gila party, tapi untuk kali ini mengapa dia sendiri tidak minat dengan party yang di adakan setiap akhir pekan oleh teman-teman sekolahnya?
"Kalau bukan karena lo, gue gak bakal mau masuk ke tempat ini." Jisoo akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan Jennie memilih mengekor di belakangnya setelah terkekeh akibat ucapan Jisoo.
Sebelum Jisoo dan Jennie masuk, mereka sempat kesal karena di depan pintu dua orang dengan tubuh besar yang entah siapa meminta mereka agar menunjukkan kartu identitas diri.
"Kartu identitas siswa?" Dua orang penjaga pintu mengulurkan tangan dan berbicara dengan nada tidak sopan, menurut Jisoo dan Jennie.
Dengan ogah-ogahan Jisoo menarik kartu kesiswaannya dari cluth yang digenggamnya dan memperlihatkan kartu itu pada dua laki-laki didepannya.
"Undangan?" Dia mengembalikan kartu kesiswaan Jisoo dan Jennie dan meminta yang lain.
Jisoo memicingkan matanya. "Ribet amat!"
Setelah Jisoo dan Jennie membuktikan bahwa mereka benar-benar siswi Antariksa dan mendapat undangan. Baru setelah itu, mereka di ijinkan masuk.
Party ini memang hanya dikhususkan untuk murid-murid Antariksa, dari kelas 10 hingga 12 mereka bebas datang.
Jisoo akui, mereka benar-benar menyulap aula ini seperti kelab malam. Bahkan fasilitasnya tidak kalah dengan kelab malam mewah yang sering Jisoo dan kawan-kawannya datangi.
"Itu Lucas, Jis!" Jennie menunjuk salah satu meja di ujung dan berlari kearah mereka. Lucas datang bersama Jackson serta Mingyu.
"Dicariin juga!" Omel Jennie kemudian duduk di samping Jackson, dan disusul Jisoo dengan duduk disamping Jennie, tidak ketinggalan Lucas berada di samping kiri Jisoo dengan rokoknya disela-sela jari. Sedangkan Mingyu duduk tepat di depan Jisoo dengan bangku yang melingkar ini.
"Nah gini dong Jen, kan cakep kalau dandan." Jackson merangkul bahu Jennie dan seketika ditepis oleh cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ONLY
Fanfiction▪Park Chanyeol Dia bukanlah laki-laki yang baik, dia seorang laki-laki brengsek yang sialnya memiliki hidup yang sempurna. Paras tampan, otak encer, kaya raya dan hidup dalam keluarga yang selalu menyayanginya. Namun tidak dengan kisah cintanya, set...