Mobil Mercedes-Benz berwarna ash itu terparkir rapi setelah si pengemudi menginjak rem tiba-tiba, sebelumnya ia mengemudikan mobilnya dengan tak beraturan.
Si pemilik keluar dari mobilnya dan melangkah masuk ke tempat pembuatan tattoo. Dia Chanyeol, dengan kening berkerut dan pikiran kacau.
"Hey, Yeol-"
"Jadiin tatonya!" Ucap Chanyeol yang memotong sapaan Bobby. Kemudian menggulung lengan seragamnya sampai atas siku.
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Bobby heran. Pasalnya beberapa bulan yang lalu, saat Chanyeol berniat membuat tato baru, cowok itu membatalkan dengan alasan akan diusir ayahnya jika sampai menggambar di lengannya lagi.
"Lo udah siap dicoret dari kartu keluarga?" Kekeh Hanbin hingga membuat Chanyeol semakin panas.
"Bodoamat! Buruan!"
Bobby dan Hanbin saling melirik, mereka tahu jika Chanyeol sedang marah. Dan mereka memutuskan untuk tak banyak bicara kecuali Chanyeol yang memulainya. Mereka teman semenjak sekolah dasar, dan sudah hafal dengan watak masing-masing.
Karena terus memaksa, alhasil Bobby menyiapkan beberapa peralatan yang akan dia gunakan. Setelahnya, cowok bergigi kelinci itu memulai menggambar di atas kulit Chanyeol, gambar yang sudah Chanyeol desain jauh-jauh hari.
Chanyeol sedikit meringis menahan sakit ketika rasa panas yang dihasilkan oleh jarum mulai menusuk kulitnya. Rahangnya ikut mengeras tiap kali teringat kejadian beberapa saat yang lalu. Kini semuanya, Chanyeol luapkan dengan tato.
"Kalian kenal Jisoo udah berapa lama?" Tanya Chanyeol tiba-tiba.
Lagi-lagi Hanbin dan Bobby saling melirik. Hingga Hanbin memutuskan untuk menjawab. "Baru satu tahun."
"Dia sering kesini?" Chanyeol kembali bertanya.
Kini giliran Bobby yang menjawab, dengan tatapan tetap fokus pada jarum yang dia gunakan menggambar di atas kulit Chanyeol. "Pertama kali dia kesini, dia datang bareng sama cowoknya, berikutnya dia datang sama temennya yang pirang itu, Lisa."
"Kenapa tanya-tanya Jisoo? Naksir ya Lo?" Kekeh Hanbin yang duduk disebelahnya.
"Apalagi yang kalian tahu tentang Jisoo?" Bukannya menggubris pertanyaan Hanbin, Chanyeol malah terus bertanya.
"Emang kenapa?" Bobby penasaran dan merasa ada yang aneh.
"Jisoo murid baru di sekolah gue."
"Oh! Jadi dia pindahnya ke Antariksa?" Seru Hanbin.
"Emang lo tahu dia bakal pindah?" Chanyeol menatap Hanbin heran.
"Jisoo kan di keluarin dari Galaxy." Sahut Bobby.
"Maksud lo? Dia bukannya keluar sendiri?" Chanyeol semakin tak mengerti.
"Ya gak lah, ngapain dia keluar dari Galaxy kalau yang punya Galaxy aja cowoknya sendiri?" Hanbin terkekeh akibat pertanyaan Chanyeol.
Chanyeol mulai berpikir dengan kening yang berkerut. Selama ini Jisoo memang tidak pernah menceritakan perihal dirinya yang keluar dari Galaxy. Dia sendiripun tidak pernah menanyakan mengapa Jisoo pindah ke Antariksa.
"Kenapa dia di keluarin?" Tanya Chanyeol lagi.
"Berantem."
"HAH?" Chanyeol terkejut bukan main, bahkan sampai tak sadar menarik tangannya sendiri dari jarum, alhasil tangannya sedikit tergores.
"Shit! Gila Lo Bob?!" Chanyeol kesal sambil melirik tangannya yang sedikit mengeluarkan darah. Namun Bobby segera mengelapnya kemudian melanjutkan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ONLY
Fanfiction▪Park Chanyeol Dia bukanlah laki-laki yang baik, dia seorang laki-laki brengsek yang sialnya memiliki hidup yang sempurna. Paras tampan, otak encer, kaya raya dan hidup dalam keluarga yang selalu menyayanginya. Namun tidak dengan kisah cintanya, set...