Jennie terus menangis di pelukan Jisoo, fakta jika Jennie hanyalah selingkuhan bagi Kai benar-benar membuatnya down. Jennie tidak pernah berpacaran sebelumnya, dan kenyataan ini membuat dirinya tertampar.
"Udah dong Jen, jangan nangis terus, kasihan mata lo dipakai cuman buat nangisin si Kai." Kesal, Jisoo tidak bisa menyembunyikan amarahnya ketika mengetahui hal itu.
"Seharusnya gue dengerin kata-kata lo dan nurut buat gak deket-deket sama dia, dasar Kai brengsek!" Ucap Jennie ditengah isakan nya.
Jisoo mengusap rambut panjang milik Jennie, mencoba menenangkan tangisan cewek itu yang tak kunjung berhenti sejak kedatangannya ke sekolah. Bahkan mata cewek itu sudah bengkak. Apalagi Jisoo sudah menghabiskan 2 pack tissue guna ia sodorkan untuk mengusap air mata dan ingus Jennie.
"Besok lagi nurut sama gue, feeling gue itu peka soal mana fuck boy dan mana cowok baik-baik."
"Tapi gue udah terlanjur cinta sama dia, Jis." Jennie masih sesenggukan di pelukan Jisoo. Semalam waktu Jennie berada di apartemen Kai, cewek itu di labrak oleh pacar Kai, Krystal. Keduanya juga sempat bertengkar dan cakar-cakaran.
"Makan tuh cinta!" Kesal Jisoo. "Besok gue cariin cowok baik-baik dan lebih ganteng dari Kai."
"Gak semudah itu Jisoo!"
"Lo diem dulu mangkanya, kuping gue udah berdengung denger lo nangis dari pagi!"
Jisoo jadi uring-uringan sendiri akhirnya, tetapi dia sedikit bersyukur karena kelas tak terlalu ramai. Tiga hari lagi ujian kelulusan akan dilaksanakan, para guru sibuk mengurus hal ini itu sehingga membiarkan murid kelas 10-11 mengalami jam bebas.
"Gawat Jis! Jen!" Mingyu berteriak didepan pintu. Nafasnya terengah, seperti habis lari maraton.
"Kenapa?" Tanya Jisoo saat melihat wajah panik milik Mingyu. Sedangkan Jennie menegakkan tubuhnya dan mengusap air matanya.
"Jackson berantem sama bang Kai!"
"Apa?!" Teriak Jisoo dan Jennie bersamaan.
"Bukannya kelas 12 libur hari tenang?" Tanya Jisoo.
"Mereka habis doa bersama. Buruan! Keburu ada pertumpahan darah!" Ucap Mingyu hiperbola. Cowok itu terlihat tak sabar, pada akhirnya Mingyu berjalan masuk kelas dan segera menarik Jisoo dan Jennie.
Ketiganya kemudian berlari menuju jajaran kelas 12 yang ternyata sudah sangat ramai.
"Lo bantu pisahin, Jis!" Mingyu berteriak ketika Jisoo sudah jauh didepan memaksa badan kecilnya membelah kerumunan murid-murid yang tengah menonton perkelahian antara Jackson dan Kai.
"Jangan harap!" Teriak Jisoo. "Gue mau bantuin Jackson!"
Mingyu menepuk jidatnya, seharusnya dia bisa mengira bahwa Jisoo tak akan membiarkan Kai hidup tenang setelah menyakiti Jennie.
"Ming, gimana dong?" Panik Jennie karena dia adalah sumber masalahnya. Jennie juga sibuk berteriak agar Jisoo kembali saja dan jangan malah menambah masalah.
Jisoo tak menghiraukan kedua temannya, dia berhasil masuk kerumunan dan melihat Jackson serta Kai tengah berguling dilantai kelas 12.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE ONLY
Fanfiction▪Park Chanyeol Dia bukanlah laki-laki yang baik, dia seorang laki-laki brengsek yang sialnya memiliki hidup yang sempurna. Paras tampan, otak encer, kaya raya dan hidup dalam keluarga yang selalu menyayanginya. Namun tidak dengan kisah cintanya, set...