35 - Wanita misterius

4.2K 174 29
                                    

Malam ini Lukman terpaksa dibawa ke rumah Aisyah, karena selepas magrib tadi Bi Marni izin pergi keluar untuk bertemu dengan suaminya. Setidaknya ada asisten rumah tangga Aisyah yang bisa menjaga Lukman sementara waktu.

Zulfikar ditemani Aisyah segera pergi untuk mencari Naysila yang tak kunjung kembali setelah makan malam bersama temannya.

Dengan perasaan khawatir, Zulfikar mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Disampingnya sudah ada Aisyah yang tak kalah panik darinya.

"Kak, apa Kakak yakin Naysila masih disana? Ini udah hampir jam 12 malam. Rumah makan sebesar itu pasti sudah tutup."

"Kak Ais juga gak yakin sih. Tapi kita coba aja dulu. Oiya, apa kamu tahu siapa nama teman Naysila itu? Barangkali dia pulang bersamanya."

Zulfikar diam, haruskah dia jujur pada Aisyah, jika yang makan malam bersama Naysila adalah Aldo, mantan kekasihnya Naysila. Tapi sepertinya tidak perlu, Zulfikar khawatir nanti malah Aisyah marah pada Naysila mendengar hal itu.

"Zul,"

"Eh, I..iya, Kak. Soal itu, Zul gak tahu Kak."

Aisyah mengangguk-anggukan kepalanya, "Yasudah, cepat! Kakak takut terjadi apa-apa sama dia."

"Iya, Kak."

Zulfikar menambah kecepatan mobilnya.

------

"Jangan, Han. Aku mohon." Rintih Naysila berkali-kali.

"DIAM! Atau ku bunuh kau," Bentak Farhan membuat Naysila memejamkan matanya.

Naysila semakin ketakutan, dia mencoba mengambil ponselnya, dan ah damn ternyata lowbat.

"Sudahlah, kita nikmati saja malam ini sayang. Anggap saja ini malam pertama kita yang tertunda." Farhan mulai mendekatkan wajahnya dan memegang pipi Naysila.

Cuihhhh

Naysila meludahi wajah Farhan. Tapi sedetik kemudian Naysila kembali ketakutan melihat raut wajah Farhan yang berubah menjadi kemerahan.

"Dasar wanita gak tahu diri,"

Plakkkk

Sebuah tamparan mendarat di pipi Naysila yang putih, sehingga menimbulkan bekas kemerahan. Naysila memegangi pipinya, ada rasa panas yang menjalar seketika diwajahnya.

"Sepertinya aku memang harus membuat kamu tidak berdaya dulu, supaya kamu tidak berontak. Dan setelah itu aku akan menikmati tubuhmu sesuka hatiku, hahahaha."

Farhan tertawa terbahak-bahak, sekian detik kemudian wajahnya kembali panas menatap Naysila. Tangannya terjulur dan mulai mencekik leher Naysila.

"Le-pas Far-han," ucap Naysila terbata-bata.

"Hahahaha, meminta ampun lah padaku Naysila, memohon-Lah! Hahahahaha,"

Naysila hampir kehabisan pasokan oksigen ditubuhnya, mata dan mulutnya terbuka sempurna.

"Hahahahaha, mati kau!" Farhan kembali tertawa puas melihat Naysila yang mulai susah bernafas.

-----

Zulfikar dan Aisyah melewati sebuah TPU, Aisyah mengerutkan keningnya mencoba melihat dengan jelas sebuah taksi yang menyender di samping pohon rindang.

"Zul, coba berhenti sebentar."

Zul menghentikan laju mobilnya.

"Kenapa, Kak?"

Amanah & Cinta 💓 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang