JAEHYUN terbangun dengan rasa pening di kepala. Ia mendengus sebelum merubah posisi berbaring nya menjadi duduk. Alkohol adalah yang terburuk, Jaehyun tidak ingat ia meminum cairan itu seberapa banyak tadi malam. Tenggorokan serta mulutnya terasa sedikit aneh.
Berdehem pelan, Jaehyun memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, membasuh wajah serta membersihkan gigi. Pikirannya masih di penuhi oleh bayang-bayang Jungwoo yang terbaring di rumah sakit dengan alat medis yang menempel di tubuh. Pembicaraan kemarin malam bersama Dokter berhasil membuat Jaehyun tidak bisa berpikir jernih.
Dokter bilang, Jungwoo kemungkinan tidak selamat karena lelaki manis itu masih belum sadarkan diri. Jungwoo berada di ambang kematian. Setiap hari detak jantungnya semakin melemah. Jaehyun benar-benar ingin membunuh dirinya sendiri dan menyusul Jungwoo karena ia tidak bisa hidup tanpa Omeganya itu.
Tapi, Jaehyun harus tetap hidup karena ada Jeno yang menjadi tanggung jawabnya. Meskipun ia yakin kehidupannya tidak akan seindah ketika Jungwoo berada di sisinya. Alpha tanpa Omega itu sama sekali tidak berarti. Sekuat apapun Alpha; mereka membutuhkan Omega. Apalagi Jaehyun sudah mengikat Jungwoo dengan knotting.
"Taeyong?" kening Jaehyun berkerut ketika melihat Taeyong duduk di sofa ruang tamu; sedang mengikat tali sepatu. Lelaki mungil itu terlihat sangat cantik.
"Oh Jaehyun, kau bangun? Aku sudah membuatkan sarapan dan Jeno tidur setelah aku memberinya susu. Aku mungkin tidak bisa menjaga Jeno sampai nanti sore.." ujar Taeyong dengan senyum lebar yang terpasang di wajah.
Jaehyun mengangkat satu alis. "Kau, mau kemana?" karena saat ini Taeyong menggunakan setelan pergi, lelaki mungil itu juga membawa tas.
"Uhm aku.." Taeyong mengulum bibir dan berjalan menghampiri Jaehyun, "kemarin aku menemukan pasangan hidupku. Hari ini kami akan pergi untuk kencan!" serunya senang.
Kedua bola mata Jaehyun melebar, ia tertawa dan menarik Taeyong ke dalam pelukan. Akhirnya, setelah sekian lama Taeyong selalu berada di sisinyaㅡlelaki cantik itu juga mendapatkan pasangan hidup! Jaehyun merasa bahagia, sungguh.
"Selamat untukmu Taeyong, bagaimana rupanya? Apakah dia Alpha?"
Taeyong membalas pelukan Jaehyun dan mengangguk; menenggelamkan wajah di dada Jaehyun sebelum tertawa kecil. Sahabatnya itu tercium seperti alkohol, Jaehyun mungkin tidak sempat membersihkan diri dan berganti pakaian. Semalam Jaehyun terlihat sangat menyedihkan, apalagi ketika lelaki itu kehilangan kesadaran.
"Dia tinggi dan tampan, tentu saja Alpha!"
Jaehyun melepaskan pelukan mereka dan menepuk pelan kepala Taeyong yang di hiasi oleh topi baret berwarna hitam. "Lebih tampan dariku?"
Mata Taeyong menyipit. "Mungkin?"
"Ah aku bahagia jika seperti itu. Bawa saja ia kemari, aku ingin bertemu dengannya."
Taeyong mengangguk setuju. "Tenang saja! Kau bisa merawat Jeno sendirian kan? Jika tidak bisa, mungkin kau harus menghubungi Ten.."
"Tenang saja. Kapan kau akan berangkat? Jangan membiarkan Alphamu menunggu." goda Jaehyun dengan kedua alis yang bergerak naik turun; berhasil membuat pipi Taeyong bersemu merah.
Alphamu ya? Taeyong tersenyum kecil dan menepuk pelan dada Jaehyun.
"Sebelum menyentuh Jeno, sebaiknya kau mandi terlebih dahulu. Tubuhmu di penuhi aroma alkohol, itu tidak bagus untuk bayi."
Jaehyun mengangguk. Ia memang harus mandi, awalnya Jaehyun akan sarapan terlebih dahulu. Tapi ternyata Taeyong pergi kencan hari ini dan Jaehyun harus mengawasi Jeno. Ia tidak mungkin membiarkan anaknya sendirian di kamar tamu. Jeno terkadang sering bangun dan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time《Jaeyong》✔
Fanfic[Omegaverse] [Romance] [Mature] ❝Takdir itu sangat lucu ya?❞ •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches