TAEYONG menyiapkan sarapan di atas meja makan secara telaten, gumaman pelan keluar dari bibirnya. Semalam Lucas menghabiskan waktu bersamanya hingga jam sebelas malam, keduanya mengobrol dan membicarakan banyak hal bersama. Entahlah, namun Lucas adalah seseorang yang menyenangkan untuk di ajak berbagi cerita.
Setelah menaruh dua gelas air hangat, Taeyong memutuskan untuk membangunkan Jaehyun di kamarnya. Nanti, jika semua sudah selesaiㅡTaeyong pasti akan kembali ke apartemennya. Ia tidak mungkin terus menerus tinggal di rumah Jaehyun.
Membuka pintu kamar Jaehyun, Taeyong tertegun selama beberapa saat di ketika aroma mint segar masuk ke dalam indra penciumannya; berhasil membuat Taeyong jatuh terduduk dengan kepala yang terasa pening.
"Aroma iniㅡ" kalimat Taeyong terpotong ketika ada banyak potongan adegan masuk ke dalam kepala; seperti puzzle yang tidak lengkap.
Tidak bertahan lama, tiga puluh detik berlalu dan aroma serta potongan adegan itu menghilang. Meninggalkan Taeyong yang mematung; shock. Itu sama sekali tidak jelas, potongan adegan yang masuk ke dalam kepalanya terlihat buram. Taeyong bahkan tidak bisa menebak apa yang terjadi di dalam potongan adegan itu.
"Aneh.." bisik Taeyong pelan, ia mencoba berdiri dan menghirup napas dalam; tapi tidak berhasil mencium aroma mint segar yang baru saja ia hirup.
Akhirnya Taeyong berjalan mendekati Jaehyun dan menepuk pelan bahu lelaki tampan itu. Mereka harus sarapan bersama sebelum berangkat ke rumah sakit untuk memberi keputusan yang tepat. Taeyong yakin bila Jaehyun sudah mencari jalan terbaik agar Jungwoo tidak tersiksa lebih lama lagi.
"Jaehyun, bangun."
Kedua kelopak mata Jaehyun terbuka; menampilkan iris cokelat tua yang menatap lurus pada wajah Taeyong. Jaehyun mengerang pelan sebelum merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Sedangkan Taeyong sudah membuka tirai besar di kamar Jaehyun; membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam.
"Bagaimana semalam?" tanya Jaehyun penasaran, karena ia masuk ke kamar tak lama setelah menyambut Lucas. Jaehyun tidak mau menganggu.
Taeyong tersenyum kecil. "Baik-baik saja, Lucas pulang pukul sebelas. Jam berapa kau terlelap?"
"Aku tidak ingat." Jaehyun mengusap wajah dan mengernyit saat merasakan nyeri pada dada; ia menatap Taeyong dengan ringisan yang keluar dari mulut, "d-dadaku terasa sakit.."
"Apa? Kenapa?"
Taeyong segera menghampiri Jaehyun dan duduk di sisi kasur, ia menyentuh bahu serta dada kiri Jaehyun dengan raut wajah bingung. Sedangkan Jaehyun sudah memejamkan mata; menahan rasa sakit yang semakin intense.
Nafas Jaehyun tersendat, urat kehijauan mulai muncul di sekitar leher. Ia mengerang dan mencoba bernafas melalui mulut karena rasanya begitu sulit mengeluarkan udara dari hidung. Jaehyun mencengkram tangan Taeyong yang berada di dadanya dan terengah.
"Jaehyun, ada apa?!"
Semua rasa sakit itu menghilang, berhasil membuat Jaehyun menghirup napas lega. Iris cokelat tua nya menatap ke sekitar kamar sebelum fokus pada Taeyong yang berada di hadapannya.
"Aku tidak tahu," gumam Jaehyun pelan, keningnya berkerut saat perlahan ingatan masa lalu mulai memenuhi pikiran. "Taeyong.."
"Apa? Kau merasa sakit lagi? Ada apa Jaehyun?" sungguh, Taeyong merasa sedikit panik karena ini pertama kalinya Jaehyun terlihat sangat kesakitan seperti tadi.
Taeyong hanya tidak ingin ada sesuatu yang buruk terjadi pada sahabatnya. Ia sungguh penasaran kenapa Jaehyun tiba-tiba merasakan sakit pada bagian dada. Apakah lelaki tampan itu memiliki riwayat penyakit jantung? Tapi tidak mungkin! Selama ini Jaehyun hidup dengan sehat, imun tubuh lelaki bermarga Jung itu sangat kuat. Karena Jaehyun adalah Alpha.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time《Jaeyong》✔
Fanfic[Omegaverse] [Romance] [Mature] ❝Takdir itu sangat lucu ya?❞ •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches