Part 22

20.7K 3.3K 485
                                    

KEPALA Lucas terasa begitu pening, kelopak matanya terbuka secara perlahan, ia menatap ke sekeliling tapi tidak berhasil melihat apapun karena tidak ada cahaya, hidungnya mencium aroma lembab serta karat yang begitu pekat. Lucas menggelengkan kepala, berusaha menghilangkan rasa pening yang menganggu, tangannya di ikat sesuatu yang keras, Lucas yakin bila itu adalah rantai karena suaranya terdengar begitu jelas.

Yang Lucas ingat terakhir kali adalah teriakan Taeyong, lalu setelah itu semuanya berubah menjadi gelap, Lucas merasa ada yang memukul belakang kepalanya kala itu.

"TAEYONG!" serunya seraya berusaha melepaskan diri dari rantai tebal yang membelenggu tangan, rantai tersebut menempel pada kaitan besi di dinding, ia mengeraskan rahang, "TAEYONG HYUNG!"

Pintu ruangan serta lampu yang menyala membuat Lucas menyipitkan mata, semula ia tidak bisa melihat semuanya dengan jelas karena tidak ada cahaya di ruangan yang ia tempati, tapi kini Lucas bisa melihat; begitu jelas hingga amarah meluap di dalam kepalanya.

Taeyong berada di sisi yang lain dengan keadaan terikat, lelaki cantik itu masih tidak sadarkan diri, ada darah yang mengalir di dahi Taeyong. Sementara Jeno serta Jaemin di tempatkan di tengah ruangan, kedua bocah itu terikat, namun tidak terluka, Jeno dan Jaemin masih terlelap, sepertinya di bius.

"J-jongin Hyung?" gumam Lucas pelan ketika melihat sosok yang baru saja memasuki ruangan, "Jaemin! APA YANG HYUNG LAKUKAN?!!" teriak Lucas murka.

Melihat Omega serta Anaknya tidak sadarkan diri membuatnya merasa begitu marah, belum lagi Jeno juga ikut terlibat! Apa yang akan Lucas katakan pada Jaehyun bila nanti Jeno terluka?! Iris hitam Lucas mengkilat, ia melemparkan tatapan nyalang pada Jongin yang berdiri di hadapannya seraya mengenggam cambuk yang terbuat dari besi tipis, terlihat begitu tajam.

"HYUNG!" teriak Lucas lagi, ia berusaha bergerak mendekati Jongin namun rantai yang mengikat kedua tangan menahan pergerakannya, "APA YANG HYUNG LAKUKAN PADA KELUARGAKU?!!"

Jongin tersenyum miring. "Keluarga? Omega pengkhianat itu kau sebut sebagai keluarga? Luke, jangan terlalu naif, kau tahu sendiri bagaimana ia menerima sentuhan Alpha selain dirimu, seharusnya Omega seperti itu mati saja."

Bola mata Lucas melebar, ia tidak menyangka bahwa Jongin akan mengatakan hal seperti itu. Selama ini Lucas selalu menceritakan tentang rasa sakit di dalam hatinya pada Jongin, berharap bila rasa sakitnya bisa sedikit terobati. Namun saat Lucas bercerita, Jongin tidak memberikan tanggapan seperti ini. Lelaki bermarga Kim itu malah terkesan menenangkan serta mengatakan kalimat yang membuat Lucas merasa lebih lega. Walaupun beberapa kali Jongin menyuruh Lucas agar ia bisa memperlakukan Taeyong dengan tegas.

"Hyung.." gumam Lucas lirih, "selama ini.. Itu kau.."

"Kau menebaknya dengan sangat cepat," Jongin tersenyum kecil dan berjongkok di hadapan Lucas. "Kau tahu Luke? Omega itu mahluk rendahan yang seharusnya menyadari posisi mereka, yang di lakukan oleh Taeyong kepadamu tidak bisa aku maafkan. Omega sepertinya tidak bersyukur, apa kau tahu kemarin Taeyong menerima ciuman Jaehyun? Aku melihatnya sendiri, mereka berdua mengobrol di halaman belakang rumah Jaehyun, saling memeluk satu sama lain, aku tidak tahan melihatnya!"

Lucas terdiam, kedua tangannya terkepal. "Jangan sakiti Omegaku, Hyung! Aku tidak pernah memintamu untuk menyakitinya! Selama ini.. Selama ini kau menyisksa Taeyong!"

Mendengar itu Jongin menyeringai, ia berdiri dan berjalan mendekati Taeyong yang masih tidak sadarkan diri, cambuk yang terbuat dari besi di tangan Jongin bergerak ketika ia mengangkat tangan, berniat memberikan cambukan untuk Taeyong.

"JANGAN MELUKAI OMEGAKU!!" teriak Lucas frustrasi, pandangannya memburam karena air mata, urat kehijauan memenuhi leher serta dahinya, "jangan melukai Taeyong, aku mohon!"

One More Time《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang