Say Good bye.

272 18 15
                                    

⬆▶🔊 play for backsound
(Mitsutada x Ookurikara)

Di tengah malamnya kota, di basahi rintikan hujan saat itu. Kami sadar bahwa takdir kami takan membuat kami untuk bersama, hanya kematian dari salah satu kami yang akan menunggu. Atau kami harus mengakhiri ini dan mati bersama.

Aku dan dia tidak sengaja bertemu di sebuah toko musik, kami mengambil CD yang sama. Dan kebetulan hanya tersisa satu.

"A.."

Dia menatapku.

"Kau boleh mengambilnya, aku akan mencari di toko lain."
Senyumnya kepada ku.

"Di toko lain pun percuma, semua sudah terjual. Kau bisa mengambilnya dulu, aku bisa kapan pun."
Ku berikan CD itu padanya, dan berjalan keluar toko itu.

--0--

"Tunggu!!"
Pria itu berlari mengejar ku.

"Hm?"

"Kita bisa bergantian, bagaimana? Kau juga tadi mau membelinya bukan?"

"Terserah kau saja."

"Eh, apa kau di suruh membeli CDnya?"

"Tidak. Aku memang mau membelinya."

"Kalau begitu, kita bergantian saja. Benar juga, kenalkan aku Mitsutada. Kau bisa memanggil ku Mitsu. Dan kau?"

'Beneran deh, pria ini.'

"Ookurikara. Panggil aku sesukamu."

"Kalau begitu, kara."

"Terserah lah."

"Jadi, mau berapa lama?"

"Terserah kau, kau yg beli bukan aku."

"Begitu ya, 3 hari lagi kesini lah. Oke.."
Dia melihat jamnya..

"Sama seperti jam sekarang, jam 1 oke.. 3 hari lagi kemarilah."

Dia pun pergi ke halte bus dan menaiki salah satu bus.
3 hari kemudian pun dia benar-benar datang.
Sejak saat itu kami jadi sering bertemu dan mengobrol.
Kami pun semakin dekat.

"Kara chan, nanti malam apa kau ada waktu?"

"Hmm.. Tidak, aku ada urusan."

"Begitu kah, ja besok saja kalau begitu."

"Memangnya ada apa?"

"Rahasia."

Ku memutar bola mata dan melihat ke jendela.
"Baiklah, terserah kau saja."

Di sebrang jalan ku lihat beberapa orang yang aku kenal sedang melihat ke arah kami.
Ada yang tidak beres.

"Mitsu, aku baru ingat kalau aku ada urusan. Aku pergi dulu."

"Eh? Sekarang, aku antar ya."

"Gak perlu, aku bawa motor."

"Oh baiklah, hati-hati."

Aku melangkah keluar, dan benar saja gerombolan orang itu memang mengamati ku.
Ku bergegas pergi secepat yang ku bisa.

--0--

"Kau mengerti ookurikara."

"Aku mengerti."

"Semua, bawa senjata kalian dan awasi pergerakan mereka. Jika tertangkap pilihan kalian hanya satu, bunuh diri."

Touken Ranbu Other story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang