Meninggalkan

516 37 33
                                    

⬆▶🔊 Play for backsound.
(Izuminokami x Mutsunokami )

"Apa kau sudah siap?" tanya ku pada Mutsun.

"Tentu.. Bagaimana denganmu?" katanya.

"Aku juga sudah siap.. Coba lihat dirimu, kau tampan sekali hari ini."

"Benarkah? Makasih Izumi, kau juga Terlihat tampan dengan Tuksedo itu." senyumnya padaku.

"Jika kamu tersenyum seperti itu malah kelihatan gemesin tau.. Sini aku cubit kamu."

"Ahahaha apaan si.. " katanya.

Para penata rias yg di pesan pun mulai mendandani Mutsunokami.
Sebenarnya dia tak perlu di dandani juga sudah tampan.

"Izumi! Foto selfie dulu sebelum kita berangkat." katanya.

"Baiklah.."

"Oke 1, 2, 3.. Cheesssssss...."

Dia mengambil beberapa gambar dengan ponselnya, kebiasaan dia dari dulu.
Waktu sudah menunjukan pukul 1, waktunya berangkat. Dan dia juga sudah selesai di dandani.

"Cincinnya, kamu gak lupa kan?" kata dia.

"Tentu.. Sudah di persiapkan kok."

Kami berangkat ke Pesta pernikahan Mutsun dengan Wanita yg dia pacari selama 6 bulan ini. Acara pun di mulai dengan lancar, mereka pun mengucap janji sehidup semati. Tiba waktunya untuk memasang cincin. Aku sebagai pembawa cincin mulai berjalan mendekati mereka dan memberikan cincinnya, ku lihat wajah Mutsun sangat bahagia, begitu juga sebaliknya.

Acara pernikahan itu berakhir dan beralih pesta penyambutan di rumah yg akan di tempati Mutsun dan istrinya.

Aku menyaksikan dia dan istrinya sedang bersesi foto dengan para tamu.

"Kau baik-baik saja Izumi?" kata Yasusada.

Tiba-tiba aku di datangi beberapa orang teman dekatku.

"Yah.. Aku gak papa."

"Kau tau, kami khawatir padamu." kata kashuu sambil menepuk pundak ku.

"Thank's guys.. Tapi aku gak papa kok." Kata ku sambil tersenyum sebisanya.

"Kenapa kau gak bilang padanya?" kata Tsurumaru

"Bilang padanya dan membuat pertemanan kami selama ini menjadi musuh? Aku gak mau hal itu terjadi.."

"Tapi kan kau hanya belum mencobanya, kenapa tidak mencoba bilang saj-- " kata horikawa terputus karena tepukan di pundaknya dari sang kakak.

"Aku permisi dulu.."

Kataku sambil meninggalkan mereka. Aku memilih duduk di bangku tepi kolam sambil menyalakan rokok ku.

Entah sudah berapa lama aku duduk di depan kolam ikan itu, mencoba mencerna kembali perkataan teman-teman tadi.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundak ku dan kemudian orang itu duduk di samping ku dengan senyum khasnya.

"Disini rupanya.." kata mutsunokami sambil mengambil rokok ku.

"Kau rupanya.. Ada apa? " kata ku, sambil menatap kolam ikan itu.

"Aku ingin kamu ikut sesi foto bersama dengan istriku dan yg lainnya." katanya sambil menghisap rokok yg dia rebut dariku.

"Berfoto lah tanpa ku.. Dan bukannya kamu sudah berhenti merokok." kataku.

"Kenapa begitu. Oh ini hanya untuk hari ini saja, untuk yg terakhir kalinya." katanya sambil tersenyum

"Aku juga ingin melakukan suatu hal untuk terakhir kalinya."

"Ohh apa itu?"

"Kemari kan hp mu.."

Ku ambil hp yg dia berikan padaku dan ku mulai mengirim gambar selfie tadi dari hpnya ke hp ku.

"Yang benar saja Izumi.. Hanya mengirim gambar? Itu kan hal yg selalu kita lakukan."

"Ini yang terakhir kalinya." kata ku sambil merebut rokokku darinya.

"Oh ayolah.. Kau bicara apa? "

Saat dia tengah bingung dengan ucapan ku, ku cium dia tepat di bibirnya.

"Maaf mutsun, sebenarnya aku menyukaimu sudah sangat lama. Tapi aku gak berani untuk bilang padamu, aku takut kau membenciku. Jadi ini adalah suatu hal yang ingin aku lakukan terakhir kalinya denganmu."

"A-apa?"

Ku cium lagi bibir mutsunokami beberapa menit sampai aku melepaskan ciuman itu dan tidak ada reaksi lain yg dia tampilkan selain bingung.

"Selamat tinggal."

Aku pun memutuskan untuk pergi dari pesta pernikahan itu, dan juga satu hari kemudian aku memutuskan untuk menyusul ibuku di luar negeri.

Beberapa tahun kemudian tanpa berhubungan kontak dengan mutsunokami, aku masih melanjutkan hari-hariku sendiri. Aku juga menerima berita dari Tsurumaru bahwa mutsunokami di karuniai 2 anak.

"Aku turut bahagia untukmu." kataku sambil memandang foto terakhir kami berdua di sebuah cafe.

The End.


Touken Ranbu Other story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang