Seoul, 2016
Hari beranjak pagi, aku dan Jimin pergi ke kampus bersama. Aku tinggal di tempat yang sama dengan Jimin, karena itulah kami bisa berangkat bersama. Di kampus sudah cukup banyak orang yang datang dan berpencar kemana-mana agar tidak ketinggalan pelajaran yang mereka ambil. Jujur saja Jimin memilih kampus ini karena para member dari GOT7 merupakan mahasiswa disini, yang otomatis mereka akan menjadi sunbae—senior kami dan dua diatara mereka yaitu Bambam dan Yugyeom merupakan mahasiswa seangkatan kami.
Aku dan Jimin mengambil kelas bersamaan, kami langsung menuju ke kelas pertama, yakni modeling. Jimin terlihat sangat antusias, dia sekarang bisa satu kelas dengan Bambam dan Jinyoung yang juga mengambil kelas modeling. Kelas pertama berjalan kurang lancar, karena seisi kelas hanya terfokus kepada dua orang idol itu.
Semua mahasiswa semester satu diwajibkan untuk memilih klub mana yang ingin mereka masuki, aku memilih untuk masuk klub majalah kampus. Berbeda denganku, Jimin memilih klub cheerleader, karena ia ingin lebih menguasai hal itu. Kami berdua kemudian berpisah untuk berkumpul ke klub masing-masing.
Aku berjalan melalui sebuah lorong panjang, ruang untuk klub majalah kampus memang agak jauh, ruangan itu berada tepat di samping perpustakaan. Dengan perlahan aku membuka pintu, dan terlihat dua orang sedang duduk disana.
“Permisi....apa benar ini klub majalah kampus?” tanyaku ragu pada kedua orang itu
“Waahhh! hyung kita kedatangan anggota baru!” ucap salah satu diantara mereka
Kedua orang itu kemudian berjalan kearahku, semakin dekat aku merasa seperti pernah melihat wajah salah satu diantara kedua orang itu, dan benar saja saat mereka berada di depanku salah satu diantara mereka adalah Jinyoung. Kami berdua terkejut karena berada di klub yang sama dan klub ini hanya beranggotakan tiga orang.
“Selamat datang di klub ini, kenalin aku Wonpil dan ini Jinyoung hyung, ketua klub ini,” ucap lelaki yang bernama Wonpil itu sambil tersenyum
“안녕하세요...namaku Im Nayeon, semester pertama jurusan modeling,” balasku memperkenalkan diri
“Kau mungkin merasa aneh kenapa klub ini cuman beranggotakan kami berdua, sebelumnya anggota klub ini sangat banyak, namun mereka kesini hanya untuk berteman dengan Jinyoung hyung , dan saat disuruh mengerjakan proyek majalah mereka tidak ada yang mau, karena itu Jinyoung hyung mengeluarkan mereka semua dari klub ini,” jelas Wonpil dengan sangat rinci
“Baiklah, kau diterima di klub ini, kuharap kau bisa bekerja dengan baik,” ucap Jinyoung sambil pergi kembali ke mejanya
Pertemuan pertama klub kami berjalan cukup lancar, tidak ada yang harus dikhawatirkan. Hanya saja aku dan Jinyoung masih sedikit canggung, dan mungkin itu akan membaik seiring berjalannya waktu.
“Bagaimana klubmu? Apakah itu menyenangkan?” tanya Jimin sambil duduk di sampingku
“Hmmm begitulah,” jawabku singkat
“Kudengar Jinyoung oppa berada di klub yang sama denganmu... Ahhh aku jadi ingin gabung ke klub itu... tapi aku juga ingin cheerleading....” keluh Jimin tentang idolanya itu.
Jimin begitu menyukai boygroup dan girlgroup korea, bisa dibilang dia seorang multi fandom. Namun diantara semua itu dia sangat-sangat mengidolakan Jinyoung GOT7. Jimin juga menjalani pekerjaan sampingan yaitu sebagai fansite masternim—yang biasa memotret idola mereka. Walaupun kehidupan Jimin terlihat seperti penuh angan-angan dan ia harus menghabiskan uangnya hanya untuk mereka, Jimin senang bisa menjalani hidupnya seperti itu karena dia merasa bisa mencintai seseorang dengan sepenuh hatinya tanpa perlu tersakiti.
“Oiya....이거 너의 선물—ini hadiahmu....” ucapku sambil mengeluarkan sebungkus hadiah untuk Jimin, “but sorry, it has a little bit damaged,” ucapku dengan jujur
Jimin membuka bungkusan itu, dan ia terlihat sangat bahagia dengan apa yang aku berikan, “아...고마워 내 친구야—ahh...terimakasih temanku,”
Kami berdua kemudian beranjak pulang bersama. Entah kenapa aku terus memikirkan bagaimana caranya agar aku dan Jinyoung menjadi tidak canggung lagi, wajar saja karena aku lebih menyukai suasana yang santai dan selera humorku juga cukup tinggi. Tiba-tiba terdengar suara handphone-ku berbunyi. Aku mengambilnya dan melihat nama Shinhye yang tertera disana.
“여보세요, 왜요 언니?—halo kenapa kak?” sapaku langsung bertanya
“야! Kau tidak sabaran sekali, dengar baik-baik yaa...” ucap Shinhye kemudian berhenti sebentar
“Ada apa??” tanyaku sekali lagi
“Jadi...kemaren ada PD—produser yang meminta unnie untuk menjadi cameo di salah satu drama, tapi unnie sangat sibuk, jadi unnie menyaranmu menjadi cameo disana..” jelas Shinhye
“왜!? 나 연기 못해요...—kenapa!? Aku tidak bisa berakting...” keluhku seketika
“Karena itu, kau juga harus belajar akting, itu juga hanya satu episode dan kau akan menjadi peran masa mudanya sang karakter utama,” jelas Shinhye lebih lanjut tentang peranku
“Tapi...” ucapku namun langsung dipotong Shinhye
“Gak ada tapi-tapian, nanti uangnya juga buat kamu kan, dah unnie ada syuting nih, jangan memalukan nama unnie yaa...” ucap Shinhye sambil memutus telpon
“어떻가지?—bagaimana ini?” guumamku dengan cemas
Shinhye lalu mengirimkan chat yang berisi alamat produser itu dan menyruhku agar datang tidak terlambat besok, rupanya ia sudah membuat janji dengan sang produser itu. aku tidak bisa berbuat apa-apa, lagipula ini akan menambah simpanan uangku.
Suara alarm sudah terdengar, dengan mata yang masih menahan kantuk, aku pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Hari ini aku pergi sendiri, karena Jimin tidak ada kelas pagi, aku juga harus menemui produser yang dikatan Shinhye kemarin.
Kelas berlalu dengan cepat, aku segera menuju ke tempat yang telah ditentukan oleh sang produser. Mereka mengatakan aku akan tampil menjadi peran masa muda di drama yang dibintangi oleh Lee Hongki—sahabat Shinhye. Aku datang terlebih dahulu daripada produser itu.
“Permisi, apakah anda sepupu Park Shinhye?” tanya seorang pria berusia 40-an dari belakang
“아, PD님? 네 맞습니다...저는 임 나연 입니다—Ah, Produser? Iya benar... nama saya Im Nayeon,” sapaku pada produser itu
Produser itu duduk tepat didepanku, ia kemudian menjelaskan seperti apa tokoh yang akan kuperankan dan memberikan teks dialognya. Produser itu juga mengatakan bahwa kami akan syuting besok di dekat sungai Han.
~ to be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/203046169-288-k848797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Hopeless Love || JINYEON
Фанфик[REPUBLISH] Im Nayeon, seorang gadis berumur 20 tahun yang baru saja kembali ke Korea setelah kepergian kedua orangtuanya. Hidup bersama Jimin, sahabatnya, membuat Nayeon ikut mengenal GOT7. Note : cerita ini pernah di publish juga dgn judul yg sa...