11

133 15 4
                                    

“Hah…dia menutup telponnya begitu saja,” gumam Jinyoung dengan kesal

“Hyung kau mau kemana sepagi ini?” tanya Yugyeom yang baru saja keluar dari kamarnya dengan wajah membengkak

“Tempat latihan,” jawab Jinyoung singkat

“Ya! Yugyeom-ah, kau habis makan ramyeon tadi malam?” tanya Jinyoung saat melihat wajah sang maknae itu

“Oh, aku terbangun jam 3 malam dan kelaparan, hehehe,” jawab Yugyeom sambil tertawa

“Daebak…kita kan habis makan-makan tadi malam dan kau masih kelaparan…heol,” ejek Jinyoung dengan wajah yang memperihatinkan

“Biar saja! Lagian hari ini kita kan tidak ada jadwal jadi aku hanya akan disini saja!” balas Yugyeom dengan kesal

Jinyoung hanya tertawa melihat tingkah laku Yugyeom, dia kemudian bergegas menuju ke tempat latihan yang biasa mereka pakai.
Jinyoung tiba terlebih dahulu di tempat latihan karena jarak dorm dan tempat latihan merek tidak terlalu jauh. Tidak berapa lama Nayeon pun tiba, ia kemudian menghampiri Jinyoung yang masih menggunakan earphone-nya.

“Jinyoung oppa! ” ucap Nayeon seraya memukul pundak pemuda itu

“Ah? Akhirnya kau tiba juga," ujar Jinyoung setaya melepas earphone miliknya.

“Oh iya kenapa kau menelponku pagi-pagi sekali?” tanya Nayeon tanya basa-basi

“Kau lupa? Hari ini karena ada pengumuman tentang proyek majalah yang kita buat susah payah itu, bagaimana kau bisa lupa,” jawab Jinyoung yang tidak bisa menyembunyikan wajah kesalnya.

“Ahhh, terus dimana Wonpil?”

“Dia sedang ke kamar kecil,”

“Baiklah,”

Mereka kemudian menghabiskan waktu untuk menunggu pengumuman itu dengan mengobrol satu sama lain. Tiga puluh menit berlalu sudah saatnya untuk melihat hasil pengumuman yang seharusnya sudah ada di website.

“우리 1등이야!!—kita juara satu!!!,” teriak Nayeon yang sontak membuat jinyoung langsung menutup mulutnya karena mereka sedang berada di ruang latihan

“야! Kecilkan suaramu! Disini tidak hanya Cuma kita berdua!”

“Sorry,” ucap Nayeon sambil tersenyum sinis

“근대 진짜 우리 1등이야?—tapi apakah benar kita juara satu?” tanya Jinyoung penasaran

“진짜! 이거 봐봐!—benar! Lihat ini!,” ucap Nayeon sambil menyorongkan handphone-nya

Jinyoung meihat layar handphone itu dengan sedikit kurang percaya, dia telah berada di klub majalah sekolah sejak tahun pertama dan ini adalah pertama kalinya dia mendapat juara satu, walaupun sebelumnya dia juga pernah mengikuti lomba yang sama namun hanya mendapat juara 2.

Jinyoung tanpa sadar langsung memeluk tubuh gadis yang berada di depannya itu sambil berkata “고마워 나연아—terimakasih Nayeon,”

“야…왜그래?—kau…kenapa?” ucap Nayeon yang hanya terpaku diam

“그냥… –hanya saja …”

Mereka berdua tetap seperti itu selama beberapa saat. Sedangkan Wonpil yang baru saja membua pintu harus mengurungkan niatnya untuk tidak menganggu momen kedua orang itu.

***

Jimin pergi menemui JB untuk melanjutkan rencana mereka yang terus menerus gagal karena Jinyoung dan Nayeon memang harus terus bersama untuk mengerjakan proyek mereka, kali ini JB sudah menunggu Jimin di depan kampus mereka.

“Jimin-ah disini!” teriak JB sambil melambaikan tangannya agar dilihat oleh Jimin

“Rencana apalagi kali ini? Jika kau memang tidak membuatku dekat dengan Jinyoung, lebih baik kita hentikan ini,” ucap Jimin yang sudah kesal.

"Tenang saja, kupikir kita harus menyudahi hal itu," ucap JB sambil menatatap nanar ke depan.

Jimin memperhatikan lelaki itu dari samping, ia tersenyum, namun Jimin tahu itu bukanlah senyum kebahagiaan.

"Kenapa?" tanya Jimin dengan suara bergetar.

JB menolehkan wajahnya, mentap gadis dengan rambut sebahu itu, "Aku rela jika Nayeon bersama Jinyoung membuatnya bahagia, lagipula aku tidak mau merusak persahabatanku hanya karena seorang perempuan," jelas JB yang masih tetap memasang senyumnya.

Jimin ikut tersenyum melihatnya, walaupun sedih, namun Jimin juga merasa ada sedikit kebahagiaan dengan keputusan lelaki itu.

"야! Kau tidak perlu sedih seperti itu! Aku akan membuatmu memiliki kesempatan dengan Jinyoung," ucap JB seraya menoleh kearah Jimin.

"Tidak perlu," ucap Jimin dengan datar.

"Kenapa? Bukannya kau menyukainya?"

Jimin menoleh ke arah lawan bicaranya, "Siapa bilang?" tanya Jimin balik

"Hhmm...aku curiga kau sudah pindah hati," gumam JB sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tidak, aku tidak pernah pindah hati," jawab Jimin tegas

JB memperhatikan gadis itu dengan seksama, tidak terlihat ada kebohongan di matanya, "Lalu?" tanya JB lagi

Jimin berdiri dari duduknya, "kau tidak perlu tahu," jawab Jimin

"Aku ingin pergi dulu, bye," ucap gadis itu lagi sambil pergi meninggalkan JB yang masih bertanya-tanya.

~ to be continued

Not a Hopeless Love || JINYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang