12

227 14 2
                                    

Jinyoung sudah berada di dalam mobil van sedari tadi, menunggu yang lainnya untuk datang. Hari ini rencananya Jinyoung akan mentraktir anggota yang lain karena kemenangannya dalam lomba majalah.

"Noona, kau sudah yakin kan mereka sekarang sedang free time?" tanya Jinyoung kepada Manajer Noona yang berada di depan kemudi mobil.

"Iya, mungkin mereka akan datang sebentar lagi," balas Manajer Noona seadanya.

"PARK JINYOUNG!!" teriakan khas seorang Jackson menggema di sekitar mobil yang ditumpangi Jinyoung, membuatnya tersenyum cerah.

"Ya! Kenapa kalian lama sekali?" tanya Jinyoung saat yang lain sudah berada di dalam mobil.

"Kami harus menunggu Jaebum hyung dulu," ucap Bambam seraya melirik ke arah JB.

"Dan Youngjae juga," lanjut Mark yang sedari tadi fokus kepada game di ponselnya.

Jinyoung menghela napas mendengar alasan mereka, sudah pasti kedua member itu sangat susah di bangunkan jika tidak memiliki jadwal apapun.

"출발!!--berangkat!!" ucap Manajer Noona yang sedari tadi sudah lelah menunggu.

Kedua mobil yang ditumpangi mereka kemudian mulai bergerak mebelah jalanan kota yang cukup padat. Jangan tanyakan bagaimana keadaan di dalam kedua mobil itu, sangatlah berisik. Satu mobil yang berisikan Hyung line dan mobil lainnya berisikan ketiga maknae GOT7. Mereka sangat bersemangat dengan perjalanan pertama mereka ke pulau Jeju bersama ketujuh member. Hal yang sangat langka bagi mereka. Tanpa kamera dan banyak staff yang mengikuti.

Jam sudah menunjukkan pukul satu siang dan para tujuh pemuda beserta seorang wanita itu terlihat sedang menikmati waktu santai mereka di sebuah pinggiran salah satu pantai terkenal di Jeju. Tidak banyak orang disana karena hari ini bukanlah akhir pekan, waktu yang sangat tepat untuk menghabiskan waktu mereka yang terbilang sangat padat.

Ketujuh pria itu terlihat seperti anak kecil yang sedang bermain-main, mereka tertawa lepas dan saling mengejek. Bermain surfing, berenang di pinggir laut, sampai bermain pasir dilakukan mereka. Manajer Noona yang bersama mereka pun tak luput dari tawanya, sesekali wanita itu ikut bergabung atau hanya memperhatikan ketujuh pria itu dari jauh, layaknya seorang ibu yang sedang mengamati anaknya bermain.

Matahari sudah tidak lagi terasa menyengat, Jinyoung mengambil tempat duduk di samping JB dengan membawa sebuah es krim di tangannya. Mereka duduk dengan kaki yang sesekali terkena terjangan air dengan lembut.

"Hyung," ucap Jinyoung mengawali pembicaraan mereka. Di sana hanya ada dia, JB, dan juga Jackson.

"Apa kau menyukai Jimin?" lanjut Jinyoung yang kini sudah beralih memperhatikan wajah JB dari sampingnya. 

JB terkejut dengan ucapan langsung lelaki itu, "Kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanyanya.

"Hyung tidak memperhatikan tingkah gadis itu disekitarmu?" Jinyoung balik bertanya.

"Semua orang bahkan bisa merasakan tatapan Jimin yang berbeda kepada hyung," lanjut Jinyoung sambil terkekeh pelan dengan jawaban yang didapatnya tadi.

JB menatap Jinyoung dengan tidak percaya, selama ini JB selalu merasa nyaman berada di sekitar Jimin, gadis itu bahkan sudah seperti adiknya sendiri. Namun, JB tidak dapat menyangkal bahwa hatinya belum bisa beralih dari Nayeon walaupun dia mengetahui kepada siapa hati gadis itu kini berada.

"Ekhem," JB membersihkan tenggorakannya berharap hal itu bisa mengurangi rasa gugup pada dirinya. Entahlah, dia sendiri bahkan tidak tahu mengapa dirinya seperti itu.

"Dia sudah seperti adikku sendiri," ucap JB kemudian pergi meninggalkan tempatnya.

Jackson yang sedari tadi berada di samping JB langsung ikut dalam pembicaraan mereka "Benarkah? kau tidak akan tahu jika belum mencoba, " ujarnya, walaupun dia tidak mengetahui bagaimana hubungan keduanya, namun tetap saja seorang Jackson tidak akan tahan dengan sikap JB yang seakan menjauh dan terus mengelak.

JB menghela napasnya pelan, "kami sudah dekat sedari kecil, dia dulu tetanggaku," pria itu kemudian pergi meninggalkan Jinyoung dan Jackson.

Akhir-akhir ini Jinyoung memang merasa lebih memperhatikan sekitarnya. Jinyoung seakan baru tersadar jika selama ini hasil foto Jimin selalu terdapat JB di dalamnya, mungkin jika dilihat lebih di dalam kamera cewek itu lebih banyak foto JB daripada Jinyoung. Pria itu memang baru mengetahui akun Jimin beberapa waktu yang lalu kemudian mencari tahunya lebih dalam. 

"Kau tidak berubah sejak dulu Hyung," gumam Jinyoung kecil.

Jackson menoleh heran kepada Jinyoung yang hanya menatap ke depan dengan tatapan kosong, Jackson tidak akan bertanya lebih lanjut sebelum Jinyoung yang memulai berbicara. Dia sudah tahu kebiasaan laki-laki itu dengan sangat baik. Jackson juga tidak tahu pasti apa yang terjadi pada kedua lelaki yang pernah debut bersama itu sebelum menjadi sekarang.

"Haah...aku tidak akan menyia-nyiakan liburan kali ini," ujar Jackson sambil merebahkan dirinya pada pasir putih pantai, menatap langit biru yang sedang berawan namun tetap terlihat cerah. Senyum khasnya terlihat pada wajah pria itu.

Jinyoung berdecak kecil, "Kita harus bicara nanti," ucapnya yang kemudian berlalu pergi setelah melihat Jackson yang mengagguk kecil.

Mata Jackson menyipit memperhatikan gerakan Jinyoung yang menjauh, pria itu kemudian menghela napasnya kesal, "Ck, sepertinya aku harus kembali memeriksakan mataku,"


~to be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not a Hopeless Love || JINYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang