Author's P.O.V
Sekarang hari kedua Luna menetap di rumah Joel. Entah mengapa Luna merasa sangat bersemangat sekali hari ini. Mungkin karena ini hari pertama nya bekerja. Jam menunjukkan pukul 5:30am, segera Luna bangkit dari kasur dan bersiap-siap untuk mandi.
Setelah 30 menit membersihkan diri. Ia pergi menuju dapur untuk membuat sarapan.Ia turun kebawah dan melihat wanita paruh baya yang sedang menyapu ruang tamu.
"Selamat pagi bibi..."
"Marta." Jawab wantita paruh baya itu
"Ah, selamat pagi bibi Marta." Ulang Luna kembali
"Selamat pagi nona." Balas sapanya
Luna pun tersenyum
"Panggil aku Luna saja." Ujar Luna
"Aku tidak enak kalau hanya memanggil nama. Nona kan temannya tuan Joel." Ujar Marta
"Tidak bibi, aku sama seperti mu. Jadi mulai sekarang panggil aku Luna saja ya." Pinta Luna
"Baiklah Luna." Jawabnya dan melanjutkan pekerjaannya
Lain halnya dengan pemilik rumah ini. Ia masih tertidur lelap hingga suara kencang alarm mengagetkan nya.
"Shit, berisik sekali." Umpatnya kesal dengan bunyi alarm yang berada di nakas.
Dengan rasa kantuk, ia memaksakan diri untuk bangkit dari kasur empuk nya dan bersiap-siap untuk mandi.
Setelah 15 menit membersihkan diri, ia segera turun untuk sarapan.
Ia melihat kedua adiknya yang sedang makan dengan lahap.
"Buenos días my lil bros." Sapa Joel kepada Israel dan Gabriel
"Buenos días Joeli." Balas Gabriel
Joel pun tersenyum.
"Kalian makan sangat lahap sekali hahaha." Ujar Joel
"Ya, kawena pancake buatan Luna sangat enyak." Jawab Israel sambil mengunyah
"Sungguh? Mungkin aku akan muntah jika memakannya." Jawabnya sambil melirik Luna yang sedang mengoleskan selai ke roti
Luna yang mendengar hal itu pun langsung berdecak.
"Ck, coba saja dulu. Kau pasti akan memohon pada ku untuk membuatkan nya lagi." Balas Luna
Joel pun segera duduk dan mulai memakan pancake buatan Luna.
Ternyata benar apa kata adiknya, pancake nya sangat enak. Joel terus memakannya sampai tidak tersisa.
"Sangat biasa." Komentarnya pada pancake buatan Luna
"Tapi kau memakannya sampai habis. Jangan munafik, bilang saja kalau pancake buatan ku enak." Ujar Luna dengan kesal
"Aku lapar, jadi aku habiskan." Selah Joel yang tidak mau mengaku
Joel adalah tipe pria yang gengsi, bahkan ia gengsi untuk menyatakan perasaannya pada Luna.
"Ya terserah kau saja." Ujar Luna sambil membereskan piring-piring sisa makanan
"Baiklah kak, aku dan Gabo mau berangkat dulu." Ujar Israel berpamitan
"Ya, hati-hati jangan mengebut ya." Perintahnya pada adik nya
"Iya pasti, kak Luna aku berangkat dulu ya!" Ujar Israel
"Bye kak." Pamit Gabriel
"Hati-hati ya kalian berdua." Ujar Luna
Mereka pun pergi berangkat sekolah, Israel dan Gabriel sekolah di tempat yang sama. Israel sekarang kelas 3 SMA dan adiknya berada di kelas 1.
Mereka berdua sudah berangkat, dan kini hanya ada Luna dan Joel saja. Dengan kaki yang berada di atas meja makan, Joel terus menatap gerak-gerik Luna. Bahkan tatapan nya mengarah pada payudara Luna yang besar.
Luna yang menyadari hal itu pun langsung membentaknya."Hey! Sedang lihat apa kau?!" Tanya nya sambil menutupi payudara nya dengan nampan
Joel pun tersadar dan terkejut.
"Ah tidak apa-apa, aku hanya melamun memikirkan tugas. Memangnya kenapa?" Ujar Joel berbohong
"Aku kira kau menatap yang lain." Ujar Luna gugup lalu menaruh nampan nya dimeja
Joel bangkit dari kursi makan dan mendekat ke arah Luna.
"Maksudmu yang lain?" Biskinya di telinga Luna membuat sang gadis bergidik ngeri
Hembusan nafasnya membuat bulu di seluruh tubuh Luna bangkit.
"A-aku tidak tahu." Jawabnya gugup
Joel pun menjauh dan tertawa.
"Hahaha lucu sekali ekspresimu, harusnya tadi aku merekamnya." Ujarnya pada Luna membuat sang gadis kesal
"F- what a freak!" Umpatnya lalu melanjutkan pekerjaannya
"Whatever, kita berangkat 15 menit lagi." Ujar Joel dengan raut wajah datarnya kembali
Sikap Joel yang berubah-ubah membuat sang gadis ketakutan
"Sí Joel." Ujar Luna meng-iya kan
***
Mereka telah sampai di kampus, Luna dan Joel berjalan bersama menuju gedung kampus. Di tengah koridor seseorang dari belakang memanggil nama Joel sehingga pemilik nama itu pun berbalik.
"Joel!" Panggil orang itu, ternyata pemilik suara itu adalah Laura.
Dengan cepat Laura mengampiri Joel dan memeluknya dan mencium kilat bibir Joel. Tidak perduli bahwa ada Luna di samping Joel.
"I miss you so much babe." Ujar Laura pada Joel sambil bergelut manja di tengkuk sang pria.
Joel yang merasa risih pun mendorong pinggang Laura supaya melepas pelukannya.
"Yeah I miss you too. Tolong lepaskan, aku sesak." Ujarnya dengan kesal
Laura melepaskan pelukannya.
Luna yang melihat adegan itu pun ingin sekali muntah melihat kelakuan Laura yang sangat lebay, menurutnya.
"Baiklah aku duluan, bye." Ujar Luna yang ingin menuju kelas. Namun Joel mencegahnya.
"Wait! Siapa suruh kau pergi duluan?" Cegah Joel
"Ya kan sudah ada Laura, jadi buat apa aku disini?" Ujar Luna
"Biarkan dia pergi babe, lagi pula kenapa kau bersama nerd ini?" Tanya Laura membuat Luna jengkel
"I'm not a nerd!" Balas Luna
"Yes, you are! And jangan berani-beraninya mendekati pacar ku! What a hoe." Ujar Laura yang ingin menampar Luna. Dengan sigap, Joel menahan tangannya dan memakinya.
"Apa-apaan kau ini?! Jangan coba-coba berani menyakitinya!" Bentak Joel dan segera menarik tangan Luna untuk pergi meninggalkan Laura.
"B-babe what is wrong with you?!" Teriaknya pada Joel, namun ia tidak memperdulikannya dan terus berjalan dengan tangan yang masih mengenggam erat tangan Luna.
***
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GUY • Joel Pimentel
FanfictionMenceritakan tentang seorang gadis yang hidup sebatang kara, melangsungkan hidupnya dengan bekerja paruh waktu di salah satu club ternama di New York sebagai bartender. Namun hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan seorang pria kaya raya yang pema...