Zabdiel dan Ella kini berada di mobil menuju perjalanan pulang dengan di iringi lagu perfect by Ed Sheeran.
Tangan kanan Zabdiel menggenggam tangan kiri Ella dengan erat seakan tidak ingin lepas. Bersenandung kecil menyanyikan lagu yang sedang berputar. Ella melihat Zabdiel yang sedang bernyanyi dengan suara merdunya. Terpesona akan ketampanan dan keindahan suara kekasihnya.Zabdiel tersadar bahwa kekasihnya sedang menatapnya "Hey don't looking at me like that, let's sing together babe." Ujar Zabdiel mengajak bernyanyi bersama
"No baby, my voice isn't as beautiful as yours." Ujarnya sambil terus menatap kekasihnya
"I think you have the sexiest voice I've ever heard. Especially when you moan my name and say that you want more." Ujar Zabdiel menggoda Ella
Ella langsung menapar pipi Zabdiel pelan. "Ihhh kamu apa-apaan sih." Ujarnya dengan wajah blushing
Zabdiel tertawa melihat wajah Ella yang seperti kepiting rebus "Babe you're blushing hahaha."
"I hate you, but I love you." Ujar Ella sambil menutupi pipinya dengan tangannya
"I love you too mi amor." Balas Zabdiel mencium pipi Ella
***
Saat ini Luna sedang belajar di kamarnya, tepat nya kamar milik Joel yang saat ini di tempati oleh nya.
Luna anak yang rajin untuk belajar, bahkan di saat weekend dia tetap belajar seakan-akan tidak ingin melepas laptop dan buku dari genggaman nya.Berbanding balik dengan Joel, yang tidak perduli akan tugas dan buku-buku yang menurut ia tidak penting untuk di baca. Dengan mudahnya ia menyuruh salah satu teman nya dan membayar nya untuk mengerjakan tugas semua yang diberikan oleh dosen. Ya, uang mempermudah segalanya.
*Tok tok tok
Sedang fokus belajar, tiba-tiba suara ketukan pintu membuat ia sedikit terkejut.
"Masuk!" Kata sang gadis mempersilah kan orang yang mengetuk pintu untuk masuk.
Merasa di izinkan, orang itu pun masuk dengan wajah yang datar. Siapa lagi kalau bukan majikannya.
"Kau sedang apa?" Tanya Joel sambil duduk di kasur milik Luna
"Belajar, apa kau tidak lihat?" Jawabnya dengan mata yang masih fokus membaca buku yang sangat tebal di genggaman nya.
Joel terkekeh, "aku hanya berbasa-basi."
Luna meliriknya sebentar, lalu memfokuskan pandangan nya pada buku nya lagi.
"Aku tidak bisa tidur." Ujar Joel dengan nada yang datar, seperti biasa.
"Lalu?" Tanya Luna
"Temani aku tidur." Jawabnya membuat sang gadis menoleh
"What are you talking about? Tidak! Aku sudah bilang dari awal, aku ingin bekerja layaknya seperti peke-"
"Bukan itu maksud ku!" Sanggah Joel
"Kau hanya menemani ku tidur, disampingku. Aku janji tidak akan berbuat apa-apa. Kau bisa saja laporkan ku kalau aku berbuat macam-macam." Sambungnya menjelaskan apa yang ia maksud
"Mengapa begitu? Kau bisa saja tidur sendiri. Apa susahnya?" Ujar Luna masih tidak mau menerima permintaan Joel
Joel bangkit dari kasur dan mulai mendekati Luna.
"Aku mengidap penyakit insomnia, aku harus lelah dulu agar bisa tertidur. Itu alasannya aku selalu party dan minum-minuman, cuma satu alasannya yaitu agar aku merasa lelah dan bisa tidur. Mungkin kau lihat aku tertidur saat di pesta Zabdiel kan? Apa aku tidur sangat lelap?" Jelas Joel yang sedang berusaha berbohong agar Luna bisa menemani tidur di sampingnya.
Luna yang hanya mengangguk meng-iya kan pertanyaan Joel.
"Itu karna aku sangat kelelahan, aku jarang-jarang tidur seperti itu. Mungkin jika kau menemani ku, aku bisa tertidur lelap tanpa harus berpesta dan minum-munuman." Ujar sang pria dengan mendramatisir
"It's okay kalau kau tak mau, mungkin aku harus merasa lelah dulu." Ujar nya lagi, memutar balik badan ingin keluar dari kamar Luna.
Namun dengan sigap Luna menahan nya dengan menggenggam tangan Joel.
"No, don't leave! Baiklah aku akan menemanimu." Jawabnya lalu bangkit dari bangku yang ia duduki
Joel tersenyum senang, jarang sekali Luna melihat Joel tersenyum. Bahkan senyuman Joel terlihat sangat manis dibanding ia memasang wajah yang datar.
×××
Luna's P.O.VJoel membuka pintu kamarnya mempersilahkan aku untuk masuk.
Aku terkagum melihat keindahan kamar miliknya. Poster-poster penyanyi seperti Ed Sheeran, Beyoncé, dan artis yang tidak ku kenal ada di dinding-dinding kamarnya.
Bahkan foto-foto ia bersama teman-teman band nya pun ada. Mulai dari mereka perform bersama, dikantin kampus, bahkan banyak foto aib teman-teman nya."Welcome to my room!" Sambutnya membuat ku terkekeh
"I think you have the coziest room in the world Joel!" Ujar ku takjub melihat keindahan kamar nya
Joel terkekeh, "aku pikir pun begitu, tapi aku sangat susah sekali untuk tidur. I don't know why." Ujarnya
Aku sangat merasa kasihan dengan nya, walaupun ia tidak minta untuk di kasihani tapi tetap saja.
"C'mon you can get through this! Aku yakin kau akan sembuh dan bisa tidur dengan waktu yang normal." Ujar ku memberi semangat
Ia tersenyum. Membuat ku sangat senang saat melihat senyuman nya.
"Apa kau bisa bernyanyi?" Tanya nya membuat ku berhenti melihat-lihat sekitar kamar nya.
"Aku suka musik, dan suka bernyanyi. Tapi menurutku suara ku tidak sebagus Beyoncé hahaha." Ujar ku
"Bisa kah kau menyanyikan lagu untuk ku?" Pinta nya membuatku terkejut
"Apa? Tidak! Aku tidak mau. Suara ku sangat tidak bagus." Ujar ku menolak permintaan nya
Jujur, aku ingin sekali bernyanyi di depan nya. Namun aku malu jika ia mentertawakan ku karena suara ku yang jelek ini haha.
Joel menarik tangan ku menuju ke tempat tidurnya "Cepat lah bernyanyi untuk ku, tidak ada yang mendengar selain diri ku." Ujar nya
Aku terkejut tiba-tiba ia membuka baju nya dan shirtless di depan ku.
"Woah! Apa yang kau lakukan?!" Tanya ku dengan nada yang tinggi
"Apa? Aku terbiasa tidur tidak menggunakan baju. Jangan berpikir yang macam-macam atau kau akan ku tiduri." Ujar nya membuat ku bergidik ngeri
TO BE CONTINUED
Hola chicas! Maaf ya aku jarang update :( akhirnya sekarang bisa update juga hehe. Aku usahain bisa update dengan cepat ya! Vote dan comment sangat di butuhkan bagi aku. Jadi, kalau bisa vote dan comment sebanyak2nya supaya bisa menghancurkan rasa mager ini wkwkw
Next? Like and Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GUY • Joel Pimentel
FanfictionMenceritakan tentang seorang gadis yang hidup sebatang kara, melangsungkan hidupnya dengan bekerja paruh waktu di salah satu club ternama di New York sebagai bartender. Namun hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan seorang pria kaya raya yang pema...