Part 7

95 5 0
                                    

Ketika aku sedang maskeran, aku selalu main hp. Lalu aku membaca ada pesan digrup, dan digrup itu ada Yusuf.

*pesan digrup
Shifa : eh guys, besok ngumpul ya ?
Ahmad : Gak
Firly : ya
Ahmad : G
Ahmad : Y
Aku : yang bener yang mana ?
Yusuf : iya ngumpul
Aku : boleh kabur gak sih wkwk
Aku : males datang wkwk
Ahmad : eh calon ketua ekskul gak boleh gitu
Aku : gak apa - apa, calon ketua kan juga manusia yang suka khilaf wkwk
Yusuf : jangan keikutan barbar yah

Aku kaget membacanya, tumben sekali dia seperti itu. Sehabis Yusuf bilang seperti itu, aku mencoba untuk tidak membuka grup lagi. Lalu... Ada chat dari teman laki - laki ku. Dia membalas statusku.

*pesan
Daniel : tulisannya indah sekali

Aku terkejut bacanya. Dia tidak pernah bersikap seperti itu kepadaku.

Aku : hehe padahal biasa aja
Daniel : aku mah gak bisa kaya gitu
Aku : iya iya

Chat itu berakhir, aku kira akan benar - benar berakhir. Ternyata tidak. Dia berusah mencari berbagai topik pembicaraan agar aku dengan dia bisa chatan. Aku takut, bosan dan malas menanggapinya, tapi aku coba bersikap biasa saja.

Aku bingung dengan sikap beberapa teman laki - laki aku. Aku bertanya kepada temanku.

Aku : Nai, aku mau nanya dong
Naila : iya mau nanya apa Mir ?
Aku : ini sikap teman - teman lelakiku kok aneh ya (aku mengirim screenshot chatannya kepada Naila)
Naila : wah wah... Itu mah tanda - tanda kalau mereka suka sama kamu
Aku : hah ? Yang bener ? Parah ih serem
Naila : iya, ngapain takut, biasa aja aturan, santai
Naila : boleh juga ya kamu, banyak yang suka, sana sini ada wkwk
Aku : iih apaan sih Nai, aku malah takut tau
Naila : takut kenapa sih ?
Aku : takut dikira gimana gitu Nai
Naila : ya sudah santai aja Mir
Aku : ya udah deh, makasih ya Nai
Naila : sama - sama Mira

Hari - hari selanjutnya, sikapnya Yusuf dan Daniel pun semakin aneh jika ketemu aku. Aku berusaha tetap baik sama mereka semua, walau aku sudah tau bahwa Yusuf dan Daniel suka sama aku.

Ketika aku ingin ke kamar mandi bersama Caca, aku bertemu dengan Daniel. Lalu dia menyapa aku, dan kita berdua ngobrol di depan toilet.

"mau kenapa Mir ?" tanya Daniel
"kamar mandi, kamu ngapain ?" tanya aku kembali
"aku sedang buat video, kamu udah ?" jawabnya

Ketika aku ingin menjawab, tiba - tiba muncul Yusuf dari samping kamar mandi dan melihat aku yang sedang ngobrol dengan Daniel. Aku kaget, lalu aku menjawab pertanyaan Daniel secara buru - buru dan langsung masuk ke kamar mandi.

"belum" aku segera masuk ke kamar mandi

Dan ketika aku berada di wastafel kamar mandi, aku mendengar suara Yusuf yang teriak "harusnya aku yang disana, bukan diaaa". Lantas aku terdiam, dan langsung lari ke kelas.

Sesampai dikelas aku gemetaran. Aku tidak tau kenapa Yusuf seperti itu. Tapi semua itu sudah berlalu.

Namun, beberapa hari setelah itu di koridor kelas aku melihat Yusuf dan Daniel yang berjauhan. Mereka biasanya ngobrol bareng, aku merasa aneh. Akhirnya aku mengetahui bahwa mereka sedang berantem karena aku. Aku pun mulai gelisah, karena mereka bagiku adalah teman yang baik, jika mereka bertengkar, aku yang akan sedih.

Setiap hari aku selalu merhatikan mereka. Apakah mereka masih bertengkar atau sudah selesai. Ternyata hingga saat ini mereka masih bertengkar. Aku pun cerita kepada Caca saat disekolah.

"tenang aja Mir... Cowo kalau berantem merebutin cewe itu udah biasa, jadi lu gak usah khawatir kalau pertemanan lu bakal hancur" ucap Caca
"iya sih Ca, cuma aku tuh gak enakan jadinya" ucap aku
"tapi ada yang aneh lagi Ca..." ucap aku
"apaan tuh ?" ucap Caca
"aku kan do'a ya kaya gini (ya allah jika Yusuf adalah jodoh hamba, maka dekatkanlah, jika bukan maka jauhkanlah). Entah kenapa aku malah jadi tambah deket sama dia" ujar aku
"wah... Tanda - tanda ini mah, semoga aja ya Mir" ledek Caca
" hehe.. Aamiin deh" sahut aku

Kini... Aku selalu berdo'a minta petunjuk sama Allah agar aku tidak perlu lagi yang namanya bimbang dan pusing mikirin mereka.

Amira NatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang