Pernah dengar ucapan orang begini
"Halah kalok pengkhianat yaa pengkhianat aja"
"Dulu dia itu suka banget ngomong kasar"
"Intinya dulu dia pernah jadi pelakor"
Ha keadaan orang dimasa lalu selalu jadi penentu seseorang dimasa depannya juga. Padahal manusia dan dunia ini dinamis loh, bisa berubah kapan aja.
Bisa bayangin kalau misalnya si pengkhianat tadi sebenarnya sudah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghargai orang lain dan menjadi lebih baik. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang lebih positif. Lebih banyak mengalah. Lebih banyak mendengarkan. Begitu sulitnya dia menahan egoisnya, menahan rasa ingin taunya tentang suatu hal berhari-hari berminggu-minggu bahkan sampai bertahun.
Hingga satu hari Tuhan mempertemukannya denganmu. Dia memberanikan diri untuk menyapamu, berusaha ramah denganmu. Dan tiba-tiba kau malah mengatakan bahwa "kalok menurutku pengkhianat yaa tetap aja jadi pengkhianat"Kebayang gak sakitnya?
Kita gak tau berapa malam dia harus menangis sendirian
Kita gak tau dia ditemani orang-orang baik disekelilingnya untuk tetap kuat atau cuma bertahan sendirian dan kita gak pernah tau isi hati dia yang udah tulus berusaha ramah sama kamu.Dan satu kalimatmu mengubahnya menjadi apa yang kamu ucapkan. Karena menurutnya percuma saja toh kamu tidak pernah akan bisa menganggapnya
Ingat jaga lidahmu untuk tidak menyakiti sang pencipta dengan berceloteh tentang karyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hirup Hidup
Non-FictionTentang bagaimana kita semua memahami arti hidup yang sesungguhnya