"Gue senang, akhirnya keberadaan gue lo anggap juga."
- Carellio -
•
•
•Kembali menginjakkan kaki di rumah nya, adalah hal yang paling enggan Arka lakukan. Diri nya merasa tidak nyaman saat tinggal di rumah ini. Ada sebuah kekangan dari sang Ayah yang membuat diri nya menjadi tertekan dan tidak betah berada di rumah.
"Ngapain di sini ?" Arka yang baru saja memasuki ruang tamu rumah nya sedikit terkejut, menghembuskan nafas nya pelan, saat ia mendapati seorang wanita tengah duduk di sofa. Nada bicara nya terdengar sangat dingin.
Wanita itu beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Arka dengan langkah yang cepat.
"Melody nunggu kamu Arka," Wanita itu meraih pergelangan tangan milik Arka, akan tetapi di tepis pelan oleh Arka, seakan Arka menolak sentuhan dari wanita ini. Namun ia tetap tersenyum.
"Ngapain ?"
"Mau ngajak kamu jalan, mumpung kamu lagi di rumah. Mau ya ?" Wanita itu merengek manja, berharap Arka mengabulkan permintaan nya malam ini.
Melody Raline Syah. Satu-satunya perempuan yang terlihat sangat dekat sekali dengan Arka. Sejak saat mereka masih duduk di bangku sekolah menengah atas, hingga sampai saat ini. Mereka masih bersama.
Wanita cantik dengan jaz dokter yang ia selampirkan di lengan nya. Hanya dengan rok spandek hitam dan kemeja biru, di tambah flatshoes yang melindungi kaki nya. Tampilan nya amat sederhana sebagai dokter wanita. Ya, lebih tepat nya adalah seorang dokter koas.
"Kamu baru pulang, lebih baik istirahat aja di rumah." Perintah Arka pada Melody.
"No ! I want to date u, please ?" Melody tetap memaksa Arka, bagaimana pun itu cara nya. Bahkan mungkin ia tidak akan pulang jika Arka tidak ingin ikut dengan nya.
"Tapi Mel--" belum selesai ucapan dari Arka, ia sudah melihat wajah memelas Melody yang membuat nya menjadi tidak tega.
"Okay!" Arka pasrah. Sebenernya ia malas untuk keluar rumah lagi, dan lebih memilih untuk memejamkan mata nya saja dengan cepat. Padahal ia pun baru saja pulang dari taman yang tadi sore ia kunjungi. Namun apalah, diri nya masih mempunyai perasaan iba pada seorang wanita.
Melody tersenyum gembira menatap Arka. Belum sempat mereka menuju pintu keluar. Wanita paruh baya dengan pakaian baju lengan panjang dan rok selutut berjalan menuruni tangga.
"Ada calon menantu tante rupa nya," Dia Azna. Ibu dari seorang Arka dan Gianessya.
Wajah nya sangat mirip dengan Gia. Cantik.Mendengar perkataan Mama nya yang menyebut 'calon menantu' pada Melody, Arka hanya memutar bola matanya malas. Kemudian beralih mengambil handphone di saku nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnKa: First Problem
Teen Fiction"Lo ga sadar umur ya ? Masa iya gue suka sama laki-laki yang tua kayak lu--" Gadis yang dingin. Jutek. Cuek. Dan yang paling penting 'Bodo Amat'. "Terlalu banyak cara untuk saya lakukan buat dapetin kamu Vanka." Fvck ! Masalah di mulai-- ~ Ttd. Maul...