6 [ Jemput Pacar ]

49 6 0
                                    

"Cukup ada lo aja di hidup gue, gue udah bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup ada lo aja di hidup gue, gue udah bahagia."

- Carellio -



Bahagia nya oleh kedua insan yang sedang menjalin cinta memang sangat lah sederhana. Yap, bertemu sang pujaan hati.
Adalah hal yang paling di tunggu-tunggu oleh seorang Carellio. Menjemput sang kekasih di sekolah, setelah nya berkencan mengitari ibu kota. Tak pernah bosan. Selalu begitu.

Padahal hanya 1 hari lama nya mereka tak berjumpa. Karena kemarin adalah hari minggu, yang sudah hari nya para pelajar dan pekerjaan untuk libur. Kini rindu
se-akan menggebu-gebu.

Tepat pukul 3 sore. Dengan pakaian serba hitam. Hoodie hitam yang menempel pas di tubuh nya, sekaligus levis panjang hitam dengan model dengkul yang tersobek. Menambah ketampanan nya.

Sedikit saja memoleskan gel di rambut nya. Menyisir rambut dengan tangan nya. Menyemprotkan sedikit parfum ke bagian tubuh nya. Carell rasa ini sudah perfect.

Saat nya bertemu dengan masa depan.

Langkah yang cukup jauh ia tempuh. Karena ia harus menuju basement terlebih dahulu untuk mengambil motor kebanggaan nya yang terparkir di sana.

Sudah jelas di ketahui diri nya tinggal di apartemen hanya seorang diri. Tak ada orang tua yang mendampingi hidupnya selama ini. Carell yatim-piatu sejak diri nya beranjak usia 7 tahun. Saat itu ia pun di rawat oleh Om dan Tante nya. Mereka pun menetap di rumah peninggalan sang kedua orang tua Carell.

Kejanggalan mulai di rasa nya. Carell seakan sudah tak nyaman lagi berada di dalam rumah itu, padahal rumah itu adalah rumah nya sendiri. Sejak usia nya tepat 10 tahun, dengan keputusan hati yang kekeh, ia keluar dari rumah itu. Tanpa ada satu pun orang yang mencari keberadaan nya. Padahal usia nya masih sangat dini.

Berbagai hal ia lakukan agar tetap bisa bertahan hidup. Sampai detik ini.
Ya, Carell adalah lelaki cilik yang kuat.

Semenjak saat itu hidup Carell jauh dari kata bahagia. Mungkin tak sebahagia dulu saat masih bersama dengan sang Ayah dan Bunda. Diri nya sudah tak bisa tertawa gelak seperti dahulu. Tak ada lagi yang menemani nya untuk mengerjakan PR sekolah. Tak ada lagi kebersamaan di kala sarapan, makan siang ataupun makan malam.

Tak ada lagi yang menemani nya bermain PlayStation, jika bukan dengan sang Ayah tercinta. Tak ada lagi yang menenangkan nya di kala ia menangis karena di jahati oleh teman nya. Tak ada lagi hari-hari bahagia selanjutnya. Malang nya Carell, harus merasakan kepedihan dunia sejak dini.

AnKa: First ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang