1. awalnya

597 18 0
                                    

Desember tahun lalu aisyah hijrah ke sebuah dusun di pedalaman tanah sunda dia bersama dengan kedua orang tua dan adik laki lakinya harus ikut serta

Suasana di dusun ini begitu mencekam gelap listrik belum sepenuhnya menerangi rumah rumah sekitar.

Dan rumah aisyah termasuk rumah yang belum ada penerangan hanya sebuah lampu teplok yang ada di sana dengan sumbu dan minyak tanah sebagai alat nya
"Teh.... teteh.." agung memanggil
"Iya ..kulan de" jawab aisyah menoleh ke arah sang adik
"Teh sieun... (teh takut).." agung beringsut
"Kunaon atuh de? (Kenapa atuh de?)" Tanya aisyah
"Poek pisan teh...(gelap banget teh)."jawab agung
"Yaudah tidur atuh takut mah" aisyah memberi saran
"Lagian umi sama abah gak ada lagi ke tetangga kayaknya mah..." aisyah mengingatkan
"Ehh.. iya umi teh meni lama.. (eeh iya umi lama banget pergina)" seolah sebuah pertanyaan dan pernyataan dari agung
Sedangkan hari diluar mulai gelap dan gerimis kecil membuat udara semakin dingin...
"De teteh mau ke jamban ikut gak sekalian ambil wudhu..?" Aisyah mengajak agung supaya ikut ke kebelakang rumah mereka karena disini jangan kan wc atau toilet yang nyaman disini hanya ada sebuah jamban yang tidak sepenuhnya tertutup rapat bahkan jamban ini terpisah dari rumah baru mereka dan di bawah jamban ada sebuah kolam yang isinya ada ikan ikan seperti lele dan ikan lainnya
Ketika agung beranjak dia samar samar mendengar suara seperti ada yg mengikuti langkah nya dan akhirnya

"TETEEEEHHH...!!!!"agung berteriak spontan sehingga aisyah pun kaget

"Ihhh kamu mah deee kaget tauuuu!!" Aisyah masih mengelus dadanya sambil ber istigfar "astagfirullah de teteh kaget koq bisa sihhh kamu tereak!!!" Mata aisyah melotot kepada agung

"Itu teh agung denger suara tadiiii" tentu saja agung sangat ketakuta dengan muka yang pucat agung membela diri...






#pliss vote and komen nya yaaaa

keturunan padjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang