7. dusun mekar sari

153 8 0
                                    

Matahari pagi masih malu malu untuk keluar sementara ayam jantan bersahutan berkokok mengawali pagi
Para petani sudah sibuk di sawah
Karena musim panen sudah tiba
Abah aisyah pun sudah ikut dengan para tetangga yang lain ikut mengais rezeki di sawah juragan husni
Berhektar hektar sawah nya membentang dari utara ke seletan membentuk undakan tangga jika dilihat dari kejauhan
Aisyah ikut serta dia mengajak adik nya untuk tidak mengganggu umi nya memasak untuk dihantarkan siang nya kepada sang ayah...
"De bagus pisan nya..."
"Iya teh..."
"Dede kalo udah gede mau jadi juragan ahh biar abah gak cape ya teh..."
"Aamiin..." aisyah meng amin kan doa sang adik..
Dan aisyah melihat sesuatu dari kejauhan bukan sesuatu itu seseorang dan aisyah sepertinya merasa familiar dengan sosok tersebut tapi. ... dimana dan kapan dia mengenal dan melihat orang ini..
Sosok itu menghampiri aisyah dan sang adik..

"Assalamualaikum.. nyai"
"Waa... waalaiikumm sa...saalammm" aisyah entah kenapa merasa sangat sungkan untuk menjawab salam dari sosok tersebut
"Nyai... masih émut ka aki..??"
"Ppun...teuunn.. hilaapp" masih tergagap aisyah menjawab pertanyaan sang aki
"Teu nanaon ..." aki tersebut mengusap usap janggut nya yang sepanjang pusar itu
"Ieuu ti aki... omat ulah dugi keun ka leungit.." aki memberikan sebuah bungkusan berupa kain berwarna coklat atau entah putih yg sudah kumal...
Aisyah bergetar menerima bungkusan itu..
Tiba tiba...

"Assalamualaikum..." dan
wusssshhh.....

Seperti angin aki aki tersebut menghilang

"Teh... teteh..!!" Agung menggoyangkan tangan aisyah
Aisyah pun tersadar dan ia menengok kanan kiri depan dan belakang sosok yang ia cari sudah tak ada dsana..
"Teteh kenapa atuh dari tadi dede panggil malah ngalamun...?!" Agung merajuk dan cemberut
"De tadi aki aki yang disini kemana pergi nya?" Aisyah malah bertanya
"Aki aki mana teteh teu aya sasaha ihhh..!" Agung masih kesal dengan kakakknya ini
"Piraku..?" Aisyah heran
"Iyaaa teeeehhh ahh dede mah rek pulang we...!"agung merajuk dan sudah akan berlari tapi aisyah cepat cepat menggenggam tangan sang adik..
"Hayuu sama teteh..." akhirnya aisyah berhasil membujuk agung supaya tidak lepas dari jangkauan nya
Sepanjang perjalanan pulang aisyah terngiang dengan ucapan aki tadi dan dia melihat genggaman tangan nya ..
"Astagfirullahhal'adziim .."
Tangan nya kosong berarti tadi dia melamun.. " tapi koq rasanya nyata ya" gumam aisyah
Setelah sampai di rumah dia langsung menghampiri ibunya..
"Mi.. assalamualaikuum.." agung pun sama
"Waalaikumsalam...dieu" umi memanggil mereka
"Kumaha endah kan pemandangan nana?"
"Pagi pagi mah sehat angin na oge" lanjut sang umi
Dan agung mulai bercerita dengan cara dia yang lucu dan menggemas kan..
Aisyah beranjak hendak ke kamar nya karena entah kenapa tiba tiba tangan kanan nya seperti kram dan berat
"Mi ai ke kamar dulu ya"
Di balas anggukan oleh ibunya

Aisyah merebahkan kepala nya di bantal pusing sakit kepala tiba tiba menyergap nya
"Aaaaakhhh...." aisyah mendesah tertahan
"Ya allah kenapa ini" bathin aisyah
"ITU TANDANYA KAMU SUDAH DEWASA DAN SUDAH BISA MENGEMBAN TUGAS INI.. MENJAGA DAN MERAWAT BENDA PUSAKA INI..."
"JAGA DAN RAWATLAH... TENANG KAN HATI DAN FOKUS KAN FIKIRAN MU..."
"KAMI AKAN MELINDUNGI MU..."
suaranya hilang dan aisyah semakin kesakitan hingga tak sadarkan diri...

keturunan padjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang