16. Maung bodas

139 9 0
                                    

Tap tap tap...tap

ARKANA
begitu lah namaku
Nama pemberian rajaku
Raja penguasa padjajaran junjunan rakyat.

ARKANAbegitu lah namakuNama pemberian rajakuRaja penguasa padjajaran junjunan rakyat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arka.."
Aku menundukan punguk dan kepalaku bersimpuh dihadapan rajaku ya rajaku sang prabu dari tanah padjajaran yang kini hadir di hadapan ku.

"Sembah hamba haturkan kepada prabu siliwangi junjunan kami. ."
Ucapku
"Terima kasih arkana pengikutku.." sang prabu mengangkat sebelah tangan nya sebagai tanda menerima sembahku
"Namun sesungguhnya hanya allah ta'ala lah tempat kita menyembah.." prabu menambahkan
"Bagaimana tugas yang ku berikan...?"

"Ampun gusti prabu sudah hamba laksanakan..namun.." kata kata ku tercekat di tenggorokan
"Lanjutkan..." titah sang prabu

"Ekheemmm... ampun gusti prabu hampir saja hamba terlambat membantu nyi aisyah hamba teledor ampuni hamba gusti..." aku semakin menundukan kepala ku Karena Rasa bersalah

"Sudah... hanya tugasmu mulai saat ini harus selalu bersamanya ada di sisinya dan menjaga dia setiap saat..."
"Aku percaya kepadamu..."

Begitulah titah sang prabu maka disinilah aku..
Meringkuk diantara ranjang dan pintu kayu ini karena tugasku ini..
Memang aku tak terlihat dan tuanku belum mengetahui kehadiranku namun suatu saat dia pasti akan aku tampakkan wujudku walaupun dia pernah melihatku saat sukma nya dibawa oleh mahluk itu...

Bukk bukk bukk

Itu bunyi ekorku

Dan
Kriiieeeeett

Pintu kamar ini terbuka
Terlihat seorang lelaki dengan kain sarung nya membopong tubuh anaknya
Sedangkan di belakangnya ada perempuan dan mungkin itu istri nya atau ibu dari anak ini
Ya ini adalah kamar aisyah dan itu orang tuanya
Mereka tampak sedih dan gelisah karena kulihat ada tetesan darah dari punggung dan kaki tuanku.

"Abah kumaha atuh..?" Istrinya bertanya sambil menangis
"Iya mi abah akan carikan mantri di kampung ini abah akan bertanya ke pak rt dulu..."
"Iya abah cepat bah kasian si eneng.."
Lelaki ini hanya mengangguk dengan cepat dia bangkit meninggalkan kami disini tanpa menutup pintu dia berlari keluar.

Aku bangun dan menatap gadis yang terluka ini dialah tuanku saat ini yang harus aku jaga dan aku lindungi

"Hiksss... hiksss neengg..." ibunya sangat sedih melihat keadaan sang putri

"Bangun nengg...hikksss" ibunya terus meratap

Aku mendekat ke tubuh tuanku dan aku mengendus luka itu
Tercium ada sesuatu yang sangat diluar dugaan luka ini bukan luka biasa luka ini bertambah parah karena ada sesuatu yang membuat darah itu menghitam
Aku harus memanggil ketua ku...


#next part

Komen fan vote nya donk
Author  binguuuuung

keturunan padjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang