Tears Fall Into Seoul II

1.5K 190 20
                                    

Note: Yang bercetak miring adalah percakapan dengan bahasa Jepang.

Pukul 07: 22 KST, Yujin dengan Yena bergerak menuju sebuah desa di provinsi Gyeonggi-do ibu kota untuk memantau keadaan dengan mobil kecil menuju desa.

Yujin dan Yena bergerak menuju desa dengan senjata disaku mereka untuk berjaga jaga. Dirinya juga mendapatkan kabar kalau beberapa pasukan Jepang mengungsi di daerah itu.

"Pangeran, nan--"

"Sssttt! Panggil gue Ahn Yujin! Yena-ya! Jangan panggil gue pangeran atau Eugene!" kata Yujin pada Yena.

"Iya iya, tapi gak enak aja saya manggil gitu" kata Yena.

"Ga usah formal banget! Panggil informal biasa aja. Kayak sama siapa aja lu ke gue" kata Yujin pada Yena.

"Oh yaudah, gue akhir tahun mau balik ke Jepang, boleh gak?" tanya Yena pada Yujin.

"Emang ngapain?" tanya Yujin pada Yena.

"Mau liat pacar gue. Rencana kalau perang sudah beres, gue mau pensiun jadi pengabdi lu terus nikahin Juri. Gue gamau lama lama jadi pengabdi setan" kata Yena pada Yujin.

"Sembarangan lu kalau ngomong! Dikata gue setan!" Kata Yujin kesal yang hanya dijawab cengiran oleh Yena.

"Iya deh iya, tapi selesaiin dulu deh perangnya. Kita lagi didesak Sekutu" kata Yujin yang dijawab anggukan oleh Yena.

Sekitar 20 menit perjalanan, sampailah mereka kesebuah desa kecil. Sampainya Yujin dan Yena membuat semua pasang mata menatap mereka, terutama rakyat Korea. Bagaimana rakyat bisa tidak mengenali pangeran Jepang yang mereka masih anggap menjajah mereka.

Para pasukan Jepang langsung bergerak dan menghormat pada Yujin. Yujin balas hormat sebentar lalu berjalan melihat lihat sekitar.

Dirinya menatap pertanian di daerah ini juga ladang ladang sayur yang ditanam oleh penduduk Korea.

Tiba tiba Yujin melihat seorang nenek tua mengangkat karung berat, dengan cepat Yujin membantu nenek itu dikawal oleh Yena walaupun awalnya mendapat perlawanan dari sang nenek. Tapi dengan lembut Yujin meyakinkan sang nenek bahwa niatnya hanya membantu dan sampailah Yujin diladang mugwort (gatau bahasa Indonesianya apa).

Yujin meletakan karung berisi pupuk dibawah saat sudah sampai. Nenek tadi akhirnya tersenyum dan berterima kasih pada Yujin yang Yujin balas senyuman juga. Yujin pamit untuk melihat lihat ladang mugwort sampai matanya menangkap seorang wanita sedang memetik mugwort.

Dengan segera, Yujin meminta Yena untuk membantu warga lain dan dirinya lalu jongkok disebelah wanita itu membantu wanita itu memetik mugwort yang awalnya lagi lagi mendapat perlawanan.

"Hey! Kamu ngapain?!" kata wanita itu memukul telapak tangan Yujin yang ingin memetik mugwort.

"Saya mau bantu" kata Yujin sambil tersenyum.

"Gak usah! Kamu sana aja! Balik ke negara kamu, dasar orang Jepang!" kata wanita itu. Yujin hanya tersenyum memaklumi wanita itu karena sekarang warga Korea memang menganggap dirinya dan bangsanya adalah penjajah.

"Saya memang orang Jepang, tapi biarkan saya membantu" kata Yujin kembali mencoba memetik mugwort.

"Terserah!" kata wanita itu kembali memetik mugwort.

"Minju-ya! Kalau mugwort sudah banyak, langsung bawa kedalam!" kata nenek tadi yang ditolong oleh Yujin.

"Iya, nek!" jawab Minju.

"Oh, namanya Minju" batin Yujin sambil lanjut memetik mugwort.

"Saya Ahn Yujin! Senang berkenalan dengan Minju" kata Yujin tiba tiba membuat Minju menatap Yujin.

Tears Fall Into Seoul (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang