Tears Fall Into Seoul XXII

959 141 40
                                    

Note: Yang bercetak miring adalah percakapan berbahasa Jepang.

Perang usai, Yujin dan Minju berjalan menuju rumah mereka dengan kereta kuda. Minju yang masih shock dengan kejadian bom masih terus menyandarkan kepalanya di bahu Yujin dan Yujin setia menggenggam tangan Minju.

"Minju... Nanti sampai rumah mau makan apa?" tanya Yujin pada Minju.

"Aku gak tau, terserah kamu aja" jawab Minju singkat.

"Yasudah, kamu istirahat aja dulu. Nanti aku yang pikir" kata Yujin yang dijawab anggukan oleh Minju.

Sampai rumah, keduanya langsung turun. Minju langsung berjalan masuk kedalam rumah dengan mood yang tidak baik.

Yujin membayar kereta kuda lalu membawa barang barangnya masuk kedalam kamar. Yujin menatap Minju yang sepertinya sedang bad mood. Minju duduk di tepi ranjang sambil menatap lurus kedepan.

"Minju... Aku boleh tidur dikamar ini lagi kan?" tanya Yujin yang hanya dijawab anggukan oleh Minju. Melihat Minju yang benar benar bad mood, Yujin langsung duduk dibawah dan menatap Minju.

"Ceritalah! Aku akan menjadi pendengar yang baik kali ini, aku akan memberimu solusi juga kalau aku tau" kata Yujin tersenyum lebar.

"Aku... Rindu suamiku" kata Minju membuat senyum lebar Yujin perlahan luntur dan berubah menjadi Yujin yang menunduk.

"Suamimu pasti selalu melindungimu dulu ya? Saat ada kejadian seperti ini?" tanya Yujin pada Minju.

"Tidak juga. Karena kami tinggal ditempat yang berbeda, cuma setelah kejadian  begini suaranya dan pelukannya membuatku lebih tenang" kata Minju pada Yujin.

"Maafkan aku, Minju. Aku akan berusaha mencari suamimu, kalau aku temukan, aku akan bawa dia kembali padamu" kata Yujin pada Minju.

"Tapi kamu..."

"Jangan pikirkan diriku, Minju. Kamu sudah dengar sendiri, kalau aku sudah bahagia saat ini. Jadi gak usah khawatir padaku" kata Yujin kembali tersenyum lebar menunjukan dimple andalannya. Minju akhirnya ikut tersenyum pada Yujin.

"Minju... Kasih tau aku kalau kamu gak nyaman sama apa yang aku lakuin, tapi jangan pernah suruh aku pergi karena kalau kejadian sebelumnya terjadi, aku bisa gila karena khawatir sama kamu. Seenggaknya biarin aku didekat kamu, supaya aku bisa cepet lindungin kamu" kata Yujin.

"Iya, aku minta maaf" kata Minju pada Yujin.

"Kamu gak salah, cuma aku mohon. Oh iya, nanti malam, pasar malem pasti seru buat jalan  jalan. Mau jalan jalan dipasar malem?" tanya Yujin pada Minju. Minju menghela nafas berat lalu mengangguk mengiyakan ajakan Yujin.

Hwang Yeji sedang mengemasi barang barangnya, karena hari ini dirinya akan pergi ke Gwangju bersama dokter Choi Jisu.

Sedangkan Jisu, sekarang dirinya berada di kamar yang ditempati Sakura dan Chaeyeon. Dikamar terdapat Jisu, Sakura dan Eunbi yang memang dijadwalkan cek kesehatan oleh Chaeyeon.

Sepertinya pangeran tidak bermain main soal solusi kesepian putri Sakura...

"Putri mahkota sehat. Semuanya dalam keadaan baik dan stabil. Putri makan dengan baik dan sehat, detak jantungnya berpacu menunjukan fisik putri baik"

"Pangeran juga special meminta mengecek bagian dalam dan program anak padaku. Hasilnya baik dan prediksi dari siklus datang bulan, putri Sakura akan mengalami masa subur minggu depan selama beberapa hari tergantung hormon" kata Jisu. Eunbi tersenyum senang mendengar berita tersebut begitu juga Sakura yang pasti akan menjadi berita yang sangat baik untuk Chaeyeon.

"Terima kasih dokter!" kata Eunbi yang dijawab senyuman eyesmile khas dokter wanita itu. Setelah pemeriksaan Jisu keluar dari ruangan dan melihat seorang laki laki dengan coat hitam bersandar ditembok sebelah kamar Chaeyeon.

"Sudah?" tanya laki laki itu.

"Sudah. Kita ke Gwangju naik kereta, Yeji-ah?" tanya Jisu.

"Nope. I have a car!" kata Yehu sambil menunjukan kunci mobil yang dipegangnya pada Jisu.

"Okay, aku beresin barang barang dikamar dulu. Kamu duluan aja ke mobil!" kata Jisu langsung pergi meninggalkan Yeji. Tapi Yeji langsung berjalan menyamakan langkahnya dengan Jisu.

"Barangmu banyak, biar aku bantu" kata Yeji pada Jisu.

Dikamar tamu istana tempat Jisu menginap, Jisu sedang merapikan pakaiannya sedangkan Yeji bersandar di pintu kamar sambil menatap kegiatan wanita bergelar dokter itu.

"Soal kejadian yang waktu itu, aku minta maaf karena ada rumor buruk padahal kamu cuma mau melindungiku" kata Jisu pada Yeji.

"Tidak perlu khawatir, aku siap dengan semua resiko. Juga kita akan bekerja bersama, dan lebih baik aku diterpa rumor buruk dari pada harus melihat kamu terluka" kata Yeji yang tidak tau mengapa membuat pipi Jisu memerah.

"Jisu-ah! Apa kamu tau, kalau ternyata kita sepertinya disatukan oleh takdir" kata Yeji pada Jisu.

"Maksudmu? Takdir apa ini?" tanya Jisu pada Yeji bingung. Yeji langsung masuk kekamar Jisu dan menutup pintu agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

"Kamu seorang dokter, kamu berusaha menyelamatkan hidup manusia. Sedangkan aku, yang memegang hidup manusia dan menentukan apakah manusia harus selamat atau tidak" kata Yeji yang membuat Jisu semakin bingung.

"Apa maksudmu? Memegang hidup manusia apa?" tanya Jisu pada Yeji.

"Aku  seorang 도깨비 (Goblin) dan anak buahku Shin Ryujin adalah 죽음의 신 (malaikat maut)" kata Yeji membuat Jisu tidak percaya.

"Aku tau kamu hidup di Amerika, mungkin film mitologi sangat keren disana tap--"

Ucapan Jisu terhenti saat Yeji menggerakan kunci untuk mengunci kamar tanpa memegang kunci juga mengeluarkan api biru dari tangannya.

"Tapi, Goblin seharusnya berwajah seram, bodoh dan--"

"Aku setengah dewa, dan aku kemari bersama Ryujin karena diutus oleh dewa langit untuk mengambil nyawa orang orang yang jatuh dalam perang" kata Yeji pada Jisu.

"Apa kamu bisa tau masa depan?" tanya Jisu lagi.

"Aku bisa lihat dan prediksi" kata Yeji pada Jisu.

"Apa akan ada happy ending dari orang orang istana?" tanya Jisu.

"Kehamilan putri, tapi entah itu putri dari pangeran Korea Selatan atau putra mahkota Jepang. Juga pernikahan pangeran" jawab Yeji pada pertanyaan Jisu.

"Lalu apa ada bad ending dari semua ini?" tanya Jisu.

"Akan ada banyak korban jatuh diperang selanjutnya menuju Washington DC, termasuk pangeran dan ajudan pangeran entah yang mana"

To be continued...
Back again with me 🐱🐱🐱

Eakk campur campur ya cerita ini, romance, fantasi, sejarah juga ada...

Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

Tears Fall Into Seoul (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang