4. Don't Let Her Die

1.1K 120 10
                                    


" I wouldn't want her die if it wasn't because of me "

...................................................

Sunyi, kata-kata itu sangat tepat untuk menggambarkan kondisi mereka saat ini, ditengah ruangan besar dan megah ini, dan hanya diisi oleh kedua lawan jenis tersebut. tak ada satupun percakapan yang keluar dari mulut mereka. gadis itu sempat beberapa kali melirik pria yang ada dihadapannya namun setelah itu ia menundukkan kepalanya kembali, menatap sekilas pria itu benar-benar membuat perasaan gadis itu merasa tidak nyaman.

" irene. "

Pria itu memanggil namanya dan sedikit melihat irene dengan menelursuri dari atas hingga bawah, memerhatika setiap inci tubuh irene tak terkecuali.

" Nama yang bagus, Sangat tepat dan juga menyedihkan. " bingung adalah kata yang tepat untuk menjelaskan perasaan irene sekarang, ia terus mencerna semua perkataan pria tesebut tetapi 'buntu' pikirannya sudah buntu ia sudah kalut sekarang, bukan karena perkataan pria tersebut melainkan karena ia hanya merasakan aura negatif saat berad disekitar pria itu dan hal itu diperkuat saat tiba-tiba pria itu mendekatkan wajahnya kewajah irene, auranya semakin terasa. Irene tidak membalas mendekatkan wajahnya, ia masih setia dalam tundukannya.

"Angkat kepalamu."

Suara husky itu terdengar seperti memerintah dan mutlak, dan otomatis irene langsung mendongakkan kepalanya menatap pria yang sudah berada dekat dengannya beberapa centi itu, irene menahan matanya untuk memberanikan diri menatap manik hitam pria tersebut, namun gagal semakin ia menatap manik pria tersebut semakin ia melihat jelas betapa menyeramkannya pria tersebut. Pada akhirnya ia hanya bisa menundukkan kepalanya kembali karena sudah tidak tahan, jantungnya tidak berhenti berdetak ketika manik hitam pria tersebut menatapnya dengan tatapan yang terkesan menyeramkan dan menuntut.

" Kubilang angkat kepalamu. Dan tatap aku. " suara pria itu sedikit meninggi, irene tidak mengerti sungguh tidak mengerti kenapa pria itu tiba-tiba membentaknya padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun, hatinya mencelos mendengar semua kata-kata penuh penekanan pria itu.

" a-aku, aku tidak berani, k-kau, kau menyeramkan Suho. " irene berkata jujur, dia benar-benar tidak berani menatap pria tersebut, irene tidak mendapatkan reaksi pria tersebut irene beruntung karena pria itu hanya terdiam, irene bahkan tidak sadar diakhir kalimatnya ia menyebutkan nama pria itu.

Irene tersentak saat tiba-tiba pria itu tertawa, pria itu memang tertawa tetapi bukannya merasa tergelitik irene malah mejadi semakin takut, takut jika dia salah berucap, ia bahkan mengulangi setiap perkataan yang ia ucapkan tadi, tidak ada yang salah menurutnya tetapi pria yang ada dihadapannya ini terus tertawa membuat irene menggigit bibir bawahnya, sekarang antara irene takut dan bingung.

" HAHAHA, kau benar-benar lucu sayang, selama aku hidup baru kau lah yang berani memanggil namaku setelah orang tuaku. " irene terdiam, ia menatap pria itu dengan tatapan polos dan juga bingungnya, suho sudah berhenti tertawa, wajahnya berubah menjadi datar dan tak bisa ditebak kembali, ia kemudian menatap irene dengan sedikit dalam, menelusuri setiap inci wajah polos gadis itu, ia membayangkan bagaimana perasaannya setelah membunuh gadis polos ini ditangannya, ini pertama kalinya ia membunuh seorang gadis polos karena biasanya ia hanya membunuh seorang jalang setelah ia menidurinya. Matanya membara senyumannya memancar, ia benar-benar tidak sabar, tidak sabar melihat gadis ini, gadis yang ia incar dan ia tunggu-tunggu mati ya benar mati ditangannya.

tubuh irene terasa tersengat listrik saat pria itu menyentuh dagunya, kemudian mengusapnya, irene tidak bisa berbuat apa-apa selain diam, sudah irene katakan bukan bahwa ia 'buntu' pikirannya sudah buntu, kinerja otaknya sudah tidak sanggup untuk memerintah otot-ototnya bekerja, pria itu seakan membuat saraf-saraf irene mati hanya karena aura yang ia keluarkan.

Death King | Suho X Irene |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang