"Heejin, kamu gapapa?"
"Heejin?"
"Heejin!?"Heejin membuka matanya perlahan dan langsung bangun, "kok gue tidur!?" pekiknya kebingungan, seingatnya tadi gelas ditangannya jatuh kepalanya sakit lalu ia melihat bayangan seseorang yang seperti... Jinhyuk?
Jisung mengernyit, "kamu ngomong apa sih? Daritadi kamu kan emang tidur Heejin"
"Ha? Terus gelasnya?"katanya menatap pecahan gelas yang masih ada di lantai
"Kamu ngigo kali, terus ga sengaja tangan kamu kesenggol"kata Jisung asal
"Ha? Ga masuk akal banget, tadi aku-,"
"Udah udah kamu tidur lagi aja sana, seharian ini kamu kurang istirahat kan, mungkin kamu kecapekan"
Heejin menghela nafas mengalah saja, ia menidurkan dirinya kembali dan memunggungi Jisung. Heejin menatap langit-langit kamarnya, ia yakin ia melihat Jinhyuk tadi.
"Omaigat!!!"
Jisung mengernyit mendengar suara Mark, "aku keluar dulu ya, kamu tidur aja"
"Hm"
Heejin bangun lagi setelah Jisung menutup pintu kamar, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamarnya.
Ia teringat akan seseorang dan mengambil hapenya, membuka room chat dengan seseorang
Heejin : lo tau kabar Jinhyuk oppa?
.
.
.Wonwoo menidurkan dirinya di atas kasur, masih dengan pakaian kantornya. Ia menghela nafas lelah. Ia menatap jam di dinding, 03.15 sore.
"Gue bisa kunjungin Jinhyuk dulu sebelum rapat nanti,"batin Wonwoo
Ia merogoh hapenya yang bergetar, menandakan adanya notifikasi masuk.
Heejin : lo tau kabar Jinhyuk oppa?
Mata Wonwoo melebar, "bagaimana bisa Heejin..."gumamnya terperangah
Heejin : hey jangan cuman baca
Heejin : gue kangen sama dia
Heejin : dia udah balik korea belum sih?
Wonwoo tertegun, tidak tau harus menjawab bagaimana. Kecemasan nya selama 4 tahun terakhir menjadi nyata, Heejin mengingat Jinhyuk lagi.
Wonwoo : Jinhyuk?
Heejin : iya
Heejin : dia di mana sekarang?
.
.
.Wonwoo : masih di London
Wonwoo : dia udah betah di sana
Heejin menghela nafas, "mungkin karena terlalu kangen kali ya? Sampai ke bawa mimpi"
Heejin kembali merebahkan badannya ke kasur, menatap langit-langit kamar lalu memejamkan mata.
"Mereka masih bohong ya sampe sekarang?"
Heejin mendelik, suaranya terdengar familiar, membuat ia kembali membuka mata.
"Omo gamjagya!"
Heejin terduduk kaget melihat orang itu duduk di sebelahnya dan menatapnya lekat, "Jinhyuk oppa..." gumamnya
Jinhyuk tersenyum lebar, detik selanjutnya tangannya terangkat mengusap kepala Heejin. "Aku kira kau akan lupa selamanya,"
Heejin tersentak, ia merasakan suasana yang familiar. Beberapa potongan kejadian muncul di kepalanya, dimana Jinhyuk juga mengusap kepalanya lembut seperti ini.
Heejin mendongak menatap mata Jinhyuk tepat, tiba-tiba saja tangannya bergetar dan kepalanya sakit ketika ia melihat sebuah potongan ingatan.
Mobil hitam melaju dengan cepat dijalanan dan dirinya sedang berdiri di tengah jalan, lalu Jinhyuk menarik Heejin untuk menghindar tapi... Brak!
Mata Heejin melebar, menatap Jinhyuk yang juga menatapnya dengan sorot mata sendu, "aku legah kau selamat"
a/n:Apasih ini apa!?