Heejin masuk ke dalam mobil dan membanting pintu mobil membuat Jisung yang sedang merunduk memainkan hape jadi terlonjak kaget."astaga... Kenapa sih? Badmood?"
Heejin mengacak rambutnya frustrasi, "tau ah pusing. Ayo pulang,"
Jisung mengulum bibir ingin bertanya lagi tapi melihat Heejin sedang tidak mood bisa bisa ia menjelma menjadi macan.
Jisung menurut dan mulai menjalankan mobilnya.
Sepanjang perjalanan Heejin hanya memandang ke jendela dengan pikiran yang kemana-mana. Jantung nya masih berdegub kencang sampai sekarang.
Heejin berdiri di depan Wonwoo persis dengan tangan terkepal mencoba menahan untuk tidak langsung emosi.
"kenapa?" tanya Wonwoo, "gue ga bisa lama-lama nih masih ada urusan"
"kenapa lo lakuin ini? Biar apa sih? Kenapa lo terus ngusik gue? Hubungan kita udah berakhir enam tahun lalu."
Wonwoo mengernyit tidak mengerti, "maksud lo apaan?"
"Kyulkyung... Dia dulu karyawan di perusahaan lo kan?"
"gue kira lo udah tau."kata Wonwoo santai, "hm. Dia dulu bagian CMO."
"dengan pangkat setinggi itu, kenapa dia tiba-tiba berhenti dan pindah?"kata Heejin dengan suara tertahan
"entah lah, dia tiba-tiba kasih surat pengunduran diri."kata Wonwoo santai, tapi kemudian ia mengernyit mulai mengerti arah pembicaraan ini, "lo ngajak ketemu buat bicarain Kyulkyung doang?"
Kini Heejin mendongakkan kepalanya menatap mata Wonwoo persis, "lo manfaatin Kyulkyung buat cari tau proyek yang sedang perusahaan gue jalanin kan? biar lo bisa ngusik gue, iya kan?"kata Heejin menuduh
Wonwoo mendelik merasa tersinggung, "dia yang kasih tau gue tentang proyek kalian, gue sama sekali ga pernah mikirin hal kek gitu. bahkan gue ga tau lo kerja di situ awalnya."
"lagi pun, gue punya banyak cara buat bisa ketemu lo dalam perusahaan. Ga harus ngelakuin hal kek gitu." lanjut Wonwoo tidak membiarkan Heejin kembali bersuara
Wonwoo menghela nafas, "kenapa lo ngehindar dari gue? Bukannya pas putus kita udah janji buat tetap saling kontakan dan ga ngejauh? Kenapa kita ga bisa kek lo sama Jinhyuk dulu?"
"gue sayang sama lo. Tapi sayang gue ke lo bukan dalam artian gue cinta sama lo. Gue sadar diri, sekarang lo punya Jisung."
"gue sayang sama lo, gue mau ngelindungin lo. Cuman itu,"
Heejin terdiam. Ia ingin membuka mulut tapi tenggorokan nya terasa kering. Sulit untuk berbicara.
Wonwoo tersenyum tipis, tangannya terjulur mengusap lembut puncak kepala Heejin. "gue ada salah apa sih sampai lo jauhin gue?"
Heejin masih terdiam, benar-benar tidak tau harus membalas apa pada Wonwoo.
"gue pergi dulu. Jaga kesehatan lo."kata Wonwoo lalu pergi meninggalkan Heejin yang masih berdiri mematung di tempatnya.
Tangan Heejin masih terkepal, kemudian ia mengambil nafas. Tanpa ia sadari ia lupa mengambil nafas saat Wonwoo mulai membalasnya.
Memori indah gue sama lo terlalu banyak, gue takut. Lirih Heejin dalam hati.
Heejin menghela nafas. Benar apa yang Wonwoo katakan, ia milik Jisung sekarang. Semua perhatian nya itu karena ia hanya ingin melindungi Heejin, seperti yang Jinhyuk lalukan pada nya dulu. Tidak ada maksud apapun.
Lantas, kenapa Heejin harus menghindar?