Yeejin berjalan bolak-balik di depan sofa ruang tamu sambil bergumam tidak jelas, "aduhh, pabo pabo"
"Awas aja sampe dia bilang kalau gue ada disini juga,"
Je Nong Je Nong
"OMO GAMJAGYA" pekik Yeejin terloncat kaget
Yeejin menelan ludah nya sendiri lalu berjalan mendekat ke pintu dan mengintip siapa yang menekan bel
"Aelah ngapain nih anak ke sini," kata Yeejin berdecak
Je Nong Je Nong
"IYA IYA SABAR,"
Cleck
"Napa, ha?"
"Nih, punya lo kan?"kata Lucas menyodorkan sebuah dompet abu-abu kepada Yeejin
"Iya, udah sana pergi"
"Eh bentar," kata Lucas menahan pintu yang baru akan Yeejin tutup, "lo masih marah?"
YAIYALAH BODOH
"Menurut lo? Pikir aja sendiri" ketus Yeejin
"Yee, lo tau lo itu salah paham-,"
"Gatau!"
Blam!
Yeejin menutup pintu kuat hingga menimbulkan suara keras
Lucas menghela nafas, "kenapa sih nih anak gamau dengerin penjelasan gue dulu"
Lucas berbalik dan berniat kembali ke kantornya
Yeejin menaruh dompet nya ke atas meja, lalu mendudukkan dirinya di sofa, baru merasa penat setelah berjalan bolak balik berkali-kali.
Ia mengambil bantak sofa kemudian memeluknya
Yeejin berdecak, "Ck, napa dia tiba-tiba muncul lagi sih" kata nya tanpa sadar jadi meremas bantal sofa
"Yeejin, keknya Lucas selingkuh deh"
Yeejin menggeleng cepat, tiba-tiba saja teringat omongan teman-temannya dulu, "aigoo, apasih tadi"
Jisung is calling...
"Yeoboseyo?"
"Yeejin lo dimana? Cepet ke rumah sakit"
"Ha ngapaen?"
"datang aja, cepetan"
"Em, ga ah ada mama sama papa, ntar gue di seret baik ke Paris lagi"
"Ha, emang kenapa? Gue jadi curiga, lo kabur kenapa dah?"
"Ih ada deh, pokoknya gue ga bisa pergi ke sana dan JANGAN KASIH TAU GUE ADA DI MANA KE MAMA SAMA PAPA MAKASIH"
Bip
Yeejin menggigit bibir bawahnya, "aduh gue pengen ketemu Heejin padahal" rengeknya memeluk erat bantak sofa dengan gemas
---
"Eomma... Appa..."gumam Jisung, ia sedikit terkejut karena eomma-appa Heejin dan eomma-appa nya berdiri di depan ruangan Heejin
"Oh Jisung-ah,"eomma Heejin yang menotis keberadaan Jisung langsung menghampiri Jisung diikuti eomma Jisung, "Jisung, bagaimana bisa Heejin jadi seperti ini?"
"Kenapa kamu ga kasih tau eomma sih?"tanya eomma Jisung
"Mian ini salah Jisung..."katanya dengan suara pelan dan sedikit menundukkan kepalanya. Diam-diam ia menggigit bibir bawahnya
Ia kembali dilanda rasa bersalah
"kenapa?"
"Em..."Jisung menceritakan kejadian kemarin dimana seharusnya ia mencegah Heejin agar tidak langsung pulang.
"Mian, seharusnya aku nahan dia buat ga pergi..."kata Jisung pelan"Aigoo... Paboya!"kata eomma Jisung sambil mencubit perut Jisung
"Akh eomma! Sakit!"
"Aih sudahlah, untung saja keadaan Heejin sudah sedikit membaik sekarang"
"Ne eomma"kata Jisung, "ngomong-ngomong kenapa kalian ga masuk ke kamar Heejin? Kenapa malah berdiri di luar?"
"Kata dokter jangan terlalu ramai kalau mau lihat Heejin, soalnya Heejin masih shock sama kecelakaannya"
"Di dalam ada orang?"eomma Heejin mengangguk
"Ada Nayoung di dalam"
"Oh..."
Jisung tersenyum tipis, "Eomma aku keluar dulu ya?"
"Tidak mau menemui Heejin dulu?"Jisung menggelengkan kepalanya
"Nanti saja"
"Baiklah"
a/n:
Voment Juseyo
/maapkeun jika ada typo/