Jisung mengetuk-ngetuk buku nya dengan pen, dengan tangan kiri yang ia gunakan untuk menopang kepalanya.
Jisung mendengus, ia ingin cepet cepet pulang dan tidur.
Seseorang duduk di sebelah Jisung, membuat nya melirik.
"oh Hayoung, tumben lo baru datang? Biasanya awal"
Hayoung tersenyum tipis, ia mengeluarkan bukunya dan ditaruh di atas meja.
"Si Nara makin lama makin rewel aja anjir, kesel juga gue. Bapak sama emak nya malah keluyuran ninggalin anaknya ke gue, untuk bu Ani udah datang kalo enggak, gue pasti udah bolos matkul pertama"katanya mencibir dengan ekspresi kesal
Nara itu keponakannya Hayoung, anak dari Yunhyeong -abang nya, dan Hanna.
Jisung tertawa kecil melihat ekspresi wajah Hayoung, "tapi si Nara gemesin kan?"
Hayoung meringis, "iya sih"
"Perhatian semua nya, sekarang saya akan memulai kelas hari ini,"
Jisung membenarkan duduknya jadi tegap menghadap ke depan, mulai memperhatikan dosen.
.
.
.Jisung membuka pintu apartemen dan masuk, ia membuka sepatunya dan di taruh begitu saja di lantai, badan nya sangat pegel, ia ingin cepet cepet rebahan ke kasur.
Sekarang sudah jam setengah lima sore, tidak ia sangka pak Siwon tiba-tiba membuat kelas tambahan dan wajib di ikuti.
Jisung mengernyitkan dahi melihat Heejin yang tertidur di atas sofa
Ia berjalan mendekat dan duduk di ujung sofa. Jisung memandangi wajah tenang Heejin yang sedang tertidur pulas, "imut," batinnya sambil tersenyum
Jisung menggeleng, "bangunin bangunin"batinnya lagi
Dengan sedikit ragu ragu ia menyentuh lengan Heejin, berniat membangunkannya.
Perlahan Heejin mulai membuka matanya, ia sedikit meracau karena tidurnya terusik. Heejin mendudukkan dirinya dan menyadari keberadaan Jisung, "oh, udah pulang?"
Jisung mengangguk, "kok tidur disini? Kenapa ga kamar?"
"Tadi habis dari rumah Yeejin, pas pulang capek banget jadi langsung tidur di sofa aja,"kata Heejin melirik jam di dinding
Jarum panjang ke angka tujuh dan jarum pendek ke empat. Heejin menipiskan bibir, "lama juga gue tidur,"batinnya
Jisung bergumam, "em, bu Siti ke mana?"
"Beli bahan makanan, udah sana mandi habis itu tidur, pasti capek kan?"kata Heejin mendorong Jisung untuk berdiri
"Iya iyaa"
.
.Jeno berjalan memasuki apartemen tempat Jisung tinggal, ia mengernyit melihat gadis yang berdiri di dekat lift, sedang menunggu lift itu terbuka.
Gadis itu sedikit familiar di mata Jeno, seperti pernah melihatnya di suatu tempat.
Tidak mau ambil pusing ia pun segera berjalan ke lift, berdiri di sebelah gadis itu.
Gadis itu menoleh, menyadari keberadaan Jeno. Sama dengan Jeno gadis itu pun familiar dengan wajah Jeno.
Ting!