3. Yang Patah Tumbuh

1.7K 310 58
                                    

"Cheers!" Dentingan gelas berisi bir dan soju terdengar di udara bersama dengan tawa dan seruan bernada bahagia dari enam orang di meja bulat itu.

Park Sooyoung sungguh tidak mengerti; mengapa dan bagaimana ia bisa berakhir di sana, di antara empat personil Alive? Saat Kang Seulgi mengajaknya menonton Alive, ia pikir mereka hanya akan menonton lalu pergi seperti beberapa minggu lalu. Namun, entah bisa dibilang keberuntungan atau bukan, Park Jimin malah mengajak Seulgi dan Sooyoung bergabung dalam acara minum-minum bersama personil Alive lainnya. Ingin menolak, Sooyoung tidak kuasa karena langsung digeret Seulgi.

"Ini kesempatan lo buat dekat sama Taehyung," bisik Seulgi. "Jadi jangan nolak kesempatan emas, oke?"

Sooyoung akhirnya pasrah saja. Toh ucapan Seulgi benar. Bisa jadi ini merupakan satu-satunya kesempatan yang ia punya untuk lebih dekat dengan Kim Taehyung. Kapan lagi ia bisa hang out dengan seleb kampus sekaligus menunjukkan eksistensinya di hadapan gebetan?

Jadilah ia duduk manis dengan segelas bir di tangan dan perasaan yang ketar-ketir sebab Taehyung duduk tepat di depannya. Sedari tadi Sooyoung berusaha keras menahan diri untuk tidak terus-terusan melirik ke arah Taehyung. Ia juga jadi lebih menjaga tingkah lakunya; jangan sampai Taehyung ilfeel melihat cara duduk atau cara minumnya.

"Gue masih nggak nyangka akhirnya kalian beneran pacaran." Yoon Jeonghan, bassist Alive, kembali menyorongkan bahan pembicaraan yang masih hangat di kalangan personil Alive. Apalagi kalau bukan kabar resminya hubungan Jimin dan Seulgi sebagai sepasang kekasih?

"Memangnya kenapa, sih, Han? Iri aja lo," ujar Jimin sambil terkekeh. Ada nada bangga dalam suaranya.

"Jelas! Gue aja belum punya pacar," timpal Jeonghan. "Lagian gue nggak ngerti sama lo, Seul. Kok mau-maunya sama playboy kacangan macam Jimin?"

"Ya, kan, Bang. Mending juga sama gue, Kak Seul," ucap Jeon Wonwoo, keyboardist Alive, yang paling muda di antara mereka.

"Wah, ngajak ribut," sela Jimin.

"Ah, Wonu sama aja. Sebelas dua belas sama Jimin. Jangan mau sama cowok kayak mereka," tutup Jeonghan sambil tertawa. Jimin dan Wonwoo langsung protes, sementara Taehyung dan Seulgi hanya menyumbang tawa.

Sooyoung memperhatikan setiap interaksi yang terjadi dalam diam. Belum genap satu jam ia duduk bersama para personil Alive, ia bisa yakin mengatakan kalau mereka jauh dari bayangan kebanyakan orang. Karisma yang mereka tunjukkan di atas panggung nyatanya berubah 180 derajat menjadi humor ketika mereka dalam mode santai seperti sekarang. Hal yang paling menarik menurut Sooyoung adalah kenyataan bahwa orang yang paling aktif bicara adalah Jeonghan, bukan Jimin. Padahal sebagai vokalis, Jimin biasanya lebih banyak berinteraksi dengan penonton.

Sooyoung tanpa sadar meneguk birnya lagi dan lagi sambil mendengarkan pembicaraan yang semakin malam semakin tidak karuan. Secara teknis, Sooyoung memang duduk di sana. Ia tersenyum atau tertawa ketika salah satu dari mereka melontarkan lelucon. Ia juga sesekali menimpali pembicaan atau menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Namun, secara keseluruhan, perhatiannya tidak bisa lepas dari Taehyung. Cara cowok itu bicara. Kerutan di sudut matanya ketika ia tertawa. Kerlingan mata dan tatapannya. Sooyoung yakin ia bukan mabuk karena alkohol melainkan Kim Taehyung.

"Sooyoung!"

Sooyoung seperti ditarik ke kenyataan saat merasakan senggolan di lengannya. Saat ia mengerjapkan mata, ia baru sadar bahwa semua orang di meja itu sedang menatapnya penasaran sekaligus geli. Duh, malunya.

"Oh, maaf. Aku sepertinya sudah agak mabuk." Bagus, Sooyoung. Alasan yang tepat.

"Mabuk pada ketampanan Taehyung, ya?" celetuk Jeonghan usil.

ALTERNATE UNIVERSE - VJOY [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang