Bonus Chapter 2. Cinta dan Harapan

1.7K 196 22
                                    

How can you smile so beautifully?

When I look at you, my times stops

How am I in this kind of love?


"Park Jimin – Hopeless Love"

*


Jeon Wonwoo tidak tahu kapan ia mulai merasa tertarik pada Park Sooyoung, seniornya di Sastra Inggris. Apakah sejak awal saat malam keakraban jurusan? Apakah saat mereka sekelas di sebuah mata kuliah pilihan tahun lalu? Apakah ketika Wonwoo akhirnya berkenalan secara resmi dengan Sooyoung saat cewek itu ikut minum-minum bersama Alive? Ataukah saat Sooyoung terlihat murung dan terluka waktu Taehyung memilih pergi dengan Joohyun?

Wonwoo tidak tahu. Ia tidak yakin kapan perasaannya dimulai.

Yang ia tahu, bayangan Sooyoung perlahan memenuhi memori masa kuliahnya. Sosoknya berbagi tempat dengan Alive, yang juga menyita fokus Wonwoo. Bedanya, Sooyoung sendirian sementara Alive terdiri atas beberapa manusia berisik yang sudah Wonwoo anggap sebagai saudara. Wonwoo sempat heran bagaimana Sooyoung bisa menyita begitu banyak tempat dalam hati maupun pikirannya?

Park Sooyoung itu semacam mawar merah yang masih kuncup di mata Wonwoo. Belum terlalu harum dan tidak terlalu menarik perhatian, tapi segar dan membuatnya penasaran—kapan ia bisa melihat Sooyoung mekar?

Bisa dekat dengan Sooyoung merupakan sebuah keajaiban bagi Wonwoo. Pasalnya, sejak awal cowok itu tidak berniat untuk mengutarakan perasaannya. Ia hanya ingin mengagumi Sooyoung dalam diam; terpesona pada senyum manis gadis itu sembari menunggunya mekar sempurna. Wonwoo sudah puas hanya dengan berada di sisi Sooyoung.

Namun, melihat Sooyoung bergelut dengan perasaannya untuk Taehyung membuat Wonwoo berubah pikiran. Apalagi saat Taehyung terang-terangan menyakiti cewek itu, membuatnya menangis tepat di depan mata Wonwoo. Tangis Sooyoung malam itu membuatnya ingin melindungi Sooyoung. Ia ingin jadi orang yang bisa Sooyoung andalkan. Pada akhirnya, Wonwoo ingin Sooyoung berpaling dan melihat dirinya sebagai seorang laki-laki. Bukan hanya sebagai teman seperti yang selama ini Sooyoung yakini.

*

Jeonghan mendadak berdiri di depan Wonwoo, membuat keyboardist Alive itu mengerjap kaget. Pandangan Wonwoo otomatis terhalang sang bassist. Lamunan Wonwoo tentang cinta sebelah pihaknya yang mengenaskan jadi buyar. Tanpa dosa, Jeonghan meneguk bir kaleng Wonwoo yang isinya tinggal setengah. Wonwoo menatapnya keki.

"Apa?" Jeonghan membalas tatapan Wonwoo setelah menghabiskan bir dan ber-ah panjang.

Wonwoo mendengus. "Beli sendiri, kek. Miskin amat malakin punya gue terus, Bang."

Jeonghan meremas kaleng bir dan berdecak. "Alah, pelit banget, Won," sahutnya lalu melemparkan kaleng ke tempat sampah di ujung ruangan. Ia lantas duduk di samping Wonwoo. "Ngeliatin apaan, sih, lo?"

Pertanyaan itu membuat Wonwoo berjengit dan langsung menegakkan badan. "Apaan?" tanyanya pura-pura tidak mengerti.

Namun, bukan Jeonghan namanya kalau tidak cepat tanggap. Terbukti, hanya dengan mengamati beberapa detik, Jeonghan langsung mencetuskan tebakan tepat sasaran. "Oh, Sooyoung sama Taehyung?" ujarnya.

Lagi-lagi Wonwoo berjengit kaget, tidak menyangka Jeonghan secepat itu menyadari.

"Udah baikan mereka?" Jeonghan bertanya seraya menoleh pada Wonwoo, meminta jawaban melalui tatapan mata.

ALTERNATE UNIVERSE - VJOY [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang