Kang Taehyun percaya sihir itu ada, bak keajaiban yang Tuhan kirim melalui cara yang berbeda. Semua bisa dikendalikan hanya dengan menggunakan tangan. Ya, Taehyun pernah sesekali melakukan gerakan tangan seolah sihir itu ada di genggamannya. Tapi selanjutnya ia hanya menghela napas kasar, sihir itu tidak ada.
Sejak kecil Taehyun selalu memimpikan satu hal, yaitu sulap. Ia ingin sekali menjadi pesulap, satu-satunya alternatif yang mungkin bisa membuat ia mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mudah. Taehyun kecil itu selalu gampang diperdaya. Terlalu polos.
Jika pun sihir tidak bisa dimiliki, setidaknya Taehyun menginginkan satu keajaiban, list terbesar dalam hidupnya yang sudah diimpikan sejak lama.
Bibidi babidi boo ...
Dalam sekejap keempat sahabatnya muncul di depan mata. Memang nihil, tapi harapan Taehyun kini hanyalah itu. Ia ingin bertemu dengan keempat sahabatnya, lagi. Bersenda gurau dan melakukan banyak hal bersama.
Taehyun mengibaratkan dirinya seperti whale 52, makhluk kesepian yang ditinggal oleh sekawannya di dasar laut yang ingin menyusuri luar angkasa tanpa jejak yang jelas. Samudra yang luas seolah menenggelamkannya pada titik dasar kematian yang disebut kesepian. Orang-orang menyebutkan bahwa ia agak berbeda, mungkin itu faktor lain mengapa Taehyun tidak pernah memiliki banyak teman.
Taehyun ingin sekali menyusuri jejak yang sama, namun keempat sahabatnya memilih meninggalkan Taehyun seorang diri. Taehyun tidak marah ataupun murka sekalipun. Ia tidak keberatan, sebab ia percaya takdir, Tuhan sudah mengatur nasib setiap orang dengan apik. Ia bahkan percaya mustahil itu bisa jadi kenyataan. Memang apa yang tidak mungkin di dunia ini? Bahkan terakhir kali, mata kepalanya berhasil mendeteksi ikan paus berenang di langit dan memancing bintang di laut.
Taehyun suka bermain-main dengan imajinasinya. Bisa dibilang khayalannya terlalu luas. Taehyun jenius juga kreatif. Benda mati pun bisa diubahnya menjadi makhluk hidup jika nalarnya sudah beraksi. Halusinasi memperparah keinginan untuk segera bertemu dengan sahabatnya.
Taehyun menatap nanar ruangan kosong dan luas di depannya. Ruangan tersembunyi di balik perpustakaan sekolah yang ia modifikasi menjadi tempat peristirahatan jika sedang bosan dengan mata pelajaran yang tidak disukai dirinya dan keempat sahabatnya. Sebenarnya bukan Taehyun seorang diri, tapi ada campur tangan mereka.
Choi Yeonjun.
Choi Soobin.
Choi Beomgyu.
Hueningkai Kamal.
Taehyun menutup kedua matanya yang damai, mereka orang-orang yang dimaksud. Menyebutkan satu persatu nama keempat sahabatnya yang amat dirindukan. Selanjutnya melepas satu airpod yang sejak tadi bertengger di telinganya kemudian menengadah. Sungguh Taehyun merasa hampa, tak ada yang menemani, tapi satu sisi pun Taehyun menolak kehadiran orang lain.
"Taehyun-ah."
Samar-samar indra pendengarnya menginterupsi suara tak asing. Membuka matanya yang nyaris menghantarkan ia ke alam bawah sadar, Taehyun menatap lurus dengan pandangan tak percaya.
Oh Tuhan ...
Mereka kembali?
░▒▓█▓▒░
To be continued ...
Hallo semua, ini adalah versi revisi ya, walau gak jauh beda dari sebelumnya, tapi selamat menikmati ❤️❤️
Jangan lupa vote+comment ya😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTH OF MAGIC [√]
FanfictionDimalam kelabu yang dipenuhi bintang-bintang, kita mengikrarkan sebuah janji. "Bahkan ketika hatiku penuh dengan kekacauan dan mimpiku menari dibawah sinar kelam malam, aku hanya butuh setitik cahaya sepertimu." Seharusnya selalu seperti itu. Hidupk...