Mata elang Radit mengedar mencari seorang cewek rambut sebahu itu dengan wajah yang sedikit memerah akibat menahan amarah yang sedari tadi ia tahan.
Menurut informasi yang ia dapat, cewek itu bernama Hanum Ashari yang ternyata sahabat dari mantan nya, Rea dan Kaifa. Radit yakin 100%, Hanum pasti sengaja membuatnya malu didepan umum dengan motif balas dendam karena dirinya memperlakukan kedua sahabatnya dengan sesuka hatinya. Bukan Radit namanya jika tidak suka mempermainkan hati wanita dan mampu menjinakkan seseorang dalam hitungan detik lalu takluk dengan diperdaya rayuan cinta palsu olehnya.
Radit melangkahkan kakinya menuju kelas XI-MIPA 2 dengan heboh sembari menyebut nama Hanum dengan lantang. "Hanuuum, di mana lo? Keluaar!!" Teriak Radit disertai dengan memukul pintu kelas dan mendapat tatapan heran dari semua murid yang di sana.
Melihat itu, buru-buru Hanum menutupi wajahnya dengan buku tebal ini seraya mengumpat dalam hati. Hanum menggigit bibir bawahnya cemas, hanya karena ketidaksengajaan itu yang kini berujung ngamuknya seorang Radit dengan menyebut namanya secara berulang-ulang kali.
Suara desas-desus mulai terdengar dari luar, tak hanya satu atau dua suara, tetapi lebih. Perlahan tapi pasti, Hanum yakin berita ini akan menyebar, apalagi ada sangkut pautnya dengan cowok biang onar ini.
Hanum merasa kaget, buku yang ia gunakan untuk berlindung dari seorang Radit kini ditarik paksa dan memperlihatkan wajah cowok berambut Mohawk itu menatapnya dengan tajam. "Hanum?" Tanyanya sarkasme.
Gelengkan kepala, lalu bilang bukan. Gue bukan Hanum.
"Ya, Gue Hanum? Emangnya kenapa?!" Sial! Hanum mengatup mulutnya lalu memukulnya dengan meruntuki kesalahanya yang terlalu jujur itu. Benar ternyata, mulut memang tidak sehati dengan hati.
Radit mendecih seraya memasukan tangan ke saku celananya masih dengan menatap Hanum penuh intimidasi. "Lo bisa jelasin yang tadi?"
"Ck! Gue gak sengaja,"
"Hah?!"
"Gue gak sengaja." Ulang Hanum dengan penekanan disetiap katanya membuat Radit terkekeh mendengarnya."Gak sengaja lo bilang? Hahaha."
Tangan Hanum terasa gatal ingin menjitak kepala Radit dan menjambak rambut cowok itu dan menyeret membawa keluar cowok beralis tebal itu dari kelasnya. Tetapi nyatanya, ekspektasi tak seindah realita. Hanum tidak berani melakukannya, nyalinya seketika ciut melihat murid-murid bahkan guru berdiri di sana tanpa ingin memisahkan Radit darinya. Bahkan kedua sahabatnya, Rea dan Kaifa hanya berdiam diri di luar sembari mengancungkan jari jempolnya.
"Kalo gitu, minta maaf sama gue di depan semua orang di sini. Bagaimana?" Hanum memutar bola matanya asal ketika mendengar pernyataan Radit yang dengan entengnya menyuruh dirinya meminta maaf di depan umum. What the?!
"Yee, enak aja! Gue gak sengaja tau. Ya kali gue yang minta maaf, yang ada elo yang salah. Siapa suruh dibelakang gue tadi? Malah nyalahin gue." Cibir Hanum sambil melipat tangannya di dada dengan sedikit mengangkat dagunya angkuh.
Rahang Radit mengeras saat Hanum dengan santainya mencibir dirinya. Baru kali ini Radit bertemu cewek keras kepala bahkan termasuk kategori cewek ngeyel yang pernah Radit temukan di diri Hanum. Anehnya lagi, berbagai macam gaya yang biasa ia lakukan untuk menaklukkan wanita tidak terpengaruh sama sekali oleh Hanum. Kebal kah?
"Mendingan, lo balik, duduk manis, belajar yang baik. Okay?" Ucap Hanum sambil memutar badan Radit lalu menuntun cowok itu melewati kerumunan murid-murid dan membawanya keluar dari kelasnya.
"Oh ya satu lagi, jangan bolos ya," tambah Hanum lalu melambaikan tangannya ketika Radit berjalan menjauh dari kelasnya dengan kepala yang masih melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanum & Radit
Teen FictionHanum Ashari namanya... Dia gadis paling menjengkelkan dan mengesalkan yang pernah ada. Tetapi, hanya dia yang mampu membuat seorang Radit Azkarajatma si biang onar ini jatuh hati dan berupaya mendekati dengan berbagai cara. Teruntukmu Hanum... Aku...