Prologue

2K 146 26
                                    

Aranda

B- bukan untuk brother, tapi B- untuk best friend. Taehyung itu dekat sekali dengan Kang Daniel, mereka tidak bisa dipisahkan. Meski kelas mereka beda sekalipun.

Taehyung itu berada di kelas khusus omega, sedangkan Daniel berada dikelas khusus alpha.

Tunggu, apakah aku harus ceritakan kalau ini adalah omegaverse?

Taehyung itu meskipun laki-laki tapi dia omega, dia cantik, baik hati, polos, lembut, imut. Pokoknya segalanya yang baik ada di dia.

Banyak sekali yang ingin mendekatinya, tapi banyak sekali rumor kalau dia berpacaran dengan salah satu alpha di kelas khusus alpha. Meski begitu tetap ada beberapa yang nekat mendekatinya.

Tapi Taehyung sering kali mematahkan rumor itu, dia bilang dengan pasti kalau Daniel hanya temannya saja. Walau begitu mereka tampak mesra sekali, banyak sekali omega-omega yang iri pada Taehyung. Menurut mereka Taehyung itu beruntung sekali bisa dekat dengan Daniel.

Daniel itu -sedikit- tampan, tubuhnya tinggi dan tegap. Alpha yang -mungkin- sangat tangguh hanya dengan sekali lihat. Daniel itu lekat sekali dengan Taehyung, mengantar dan menjemput Taehyung hanya untuk ke kantin meski kelasnya berbeda.

Bahkan mereka datang ke sekolah bersama, Daniel rela jauh-jauh memutari sekolah hanya untuk menjemput Taehyung.

Alasannya sepele, Daniel takut Taehyung di goda para alpha lainnya.

Padahal sudah jelas-jelas omega seperti Taehyung dilindungi undang-undang. Lagipula tidak semua alpha bersikap kurang ajar. Sekarang ini omega sudah dipandang baik dimasyarakat. Jadi seharusnya Daniel tidak perlu serepot itu untuk mengantar-jemput.

"Tae, nanti kalau dikantin kamu langsung cari tempat duduk saja. Biar aku yang memesan."

Taehyung mengerutkan dahinya mendengar perintah itu. Tidak setuju dengan Daniel, pipinya yang tembam tampak menggemaskan saat seperti itu.

Saat ini keduanya sedang berjalan menuju kantin, dengan tangan Taehyung yang menggenggam tangan kekar Daniel. Taehyung terbiasa berjalan dengan menggandeng tangan seseorang yang bersamanya. Sedangkan Daniel terlampau biasa dengan kebiasaan Taehyung.

"Memangnya Daniel tahu kalau Tae ingin pesan apa?"

Daniel mengangguk mantap.

"Tae ingin sundae kan? Nanti aku pesankan. Kalau mengantre nanti pasti harus berdesakan, Tae pasti risih."

"Bukannya kalau jajan dikantin itu rasanya semakin seru kalau mengantre?"

Entah itu pemikiran darimana, mana ada sih orang yang senang sekali mengantre. Taehyung memang berbeda, tapi itu justru daya tariknya.

"Kata siapa? Kalau mengantre dan berdesakan tuh tidak enak. Kaki jadi pegal-pegal, belum lagi nanti harus mencium berbagai feromon yang menguar karena berkeringat. Itu menjijikan Tae, jadi biar aku saja yang pesan."

"Tapi biasanya kalau Daniel tidak masuk sekolah Tae mengantre sendiri. Tidak masalah tuh."

Daniel menggeleng, tangannya kini berganti menggengam tangan Taehyung. Kepalanya menunduk untuk melihat omega yang lebih kecil dari tubuhnya, jika begini Daniel bisa melihat bulu mata panjang yang mempercantik paras Taehyung.

"Itu kan saat aku tidak ada, kalau ada aku Tae tinggal duduk saja. Lalu langsung makan. Jadi tidak perlu capek menunggu."

"Jajan sama Daniel tidak seru, kalau begitu tadi Tae jalan sama teman-teman Tae saja."

B-ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang