Chapter 8

545 78 15
                                    

Aranda

Daniel tidak pernah menyangka kalau Jungkook akan senekat itu. Dia pikir Jungkook hanya akan mengagumi Taehyung dalam diam seperti biasanya. Dia pikir Jeon Jungkook hanya akan menahan rasa cemburunya.

Tapi Daniel salah. Hari ini benar-benar menguras emosinya.

Sebenarnya, Kang Daniel tidak akan mempermasalahkan jika Jungkook membicarakannya dengan baik-baik. Seperti mengatakan; "Aku suka Taehyung, bisa tolong dekatkan aku dan dia?" Atau mungkin, "Niel, temanku yang tampan dan baik hati. Bisa kamu biarkan aku dekati sahabat manismu?"

Okay, lupakan yang terakhir.

Itu memang menjijikan.

Tapi setidaknya itu lebih baik dari mengatainya sebagai anjing penjaga. Apalagi jika membuat dirinya menjadi topik terkini di kalangan penggossip sekolahnya. Ayolah, Daniel benar-benar membenci hal itu.

Rasanya kesal sekali, entah kenapa dia jadi seperti anak kecil yang akan kehilangan mainannya. Padahal Taehyung bukan mainannya. Dia juga yakin seratus persen jika perasaannya pada Taehyung tak lebih seperti Kakak yang menyayangi Adiknya.

Bagaimanapun juga Daniel anak tunggal yang ingin mempunyai adik.

"Hah..."

Daniel menghela nafasnya. Rasa kesalnya belum berkurang sedikitpun.

"Hei, bung! Aku yakin jika kau Daniel yang dulu, sekarang ini akan ada putung rokok yang terselip di jari-jarimu."

Daniel mendengus, sedikit kesal saat mendengarnya. Tapi dalam hati dia membenarkan.

Daniel bukan anak baik-baik seperti Jungkook yang punya nilai bagus di setiap mata pelajaran. Mungkin memang Daniel juga pintar, tapi tidak sepintar Jungkook. Dia nakal selayaknya remaja pada umumnya.

Tapi itu dulu....

Sebelum Daniel kenal Taehyung dan mantap ingin jadi teman si omega cantik.

Pertemuannya dengan Taehyung bukanlah sesuatu yang indah untuk diingat. Dulunya Daniel juga sama seperti Jungkook, Mingyu dan Yugyeom yang mengira Taehyung adalah alpha atau setidaknya beta.

Waktu itu sekitar pertengahan tahun di kelas dua SMP, Kang Daniel si anak nakal menyukai seorang gadis cantik dari sekolah tetangga. Perawakannya mungil dan terlihat imut sekali dimata Daniel yang lemah akan hal imut. Tapi sayang, image nakal dan barbar Daniel sudah terdengar sampai luar sekolah.

Daniel si Samoyed dulunya tukang tawuran.  Cari ribut sana-sini, suka palakin orang, dan suka sekali menyalahgunakan ketampanan.

Jadi boro-boro mau kenalan, menampakan batang hidungnya saja Daniel tidak berani.

Takut dikira ingin memalaki...

Lalu saat tiba-tiba lihat gadis mungil pujaan hati dekat dengan seorang anak laki-laki Daniel jadi gerah sendiri. Cukup lama Daniel amati, si anak laki-laki itu terlalu dekat dengan gadis pujaan hatinya. Bahkan terlihat begitu mesra sampai Daniel rasanya ingin menghajar wajah yang sialnya tampan itu.

Akhirnya Kang Daniel si anak nakal yang lebih suka pakai otot dibanding otak, memilih jalan singkat. Dia beserta teman-teman sepernakalannya berniat untuk menghadang anak laki-laki itu. Dengan segala rencana yang sudah ditetapkan. Tanpa menunggu bel pulang Daniel sudah lari ke jalan yang biasa di lewati anak laki-laki itu.

B-ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang