BAB XVI

6 4 0
                                    

"Romantisme Semesta"

Aprilio adalah sosok laki-laki yang tampan, berhidung mancung, berkulit putih, dan memiliki postur tubuh yang tegap dan tinggi. Visualnya memang sangan menawan, sehingga tidak heran jika banyak perempuan yang terpikat olehnya. Aprilio adalah salah seorang penulis yang terkenal seperti Jany. Karya-karya yang dia terbitkan selalu menjadi bahan perbincangan banyak kalangan karena unsur cerita yang Aprilio buat sangatlah menarik. Bukunya juga selalu laris di pasaran semenjak pertama kali diterbitkan. Ternyata tanpa sepengetahuan siapapun, Aprilio memiliki kebiasaan yang sama dengan Jany. Dia hanya bisa menulis dan mendapatkan inspirasi jika dia datang ke padang ilalang tersebut. Entah apa yang bisa membuat Aprilio juga begitu menyukai padang ilalang, mungkin Aprilio juga menemukan kedamaian seperti yang Jany rasakan. Aprilio juga sangat suka dengan bunga ilalang, bagunnya bunga ilalang merupakan bunga yang sederhana dan walau kadang diabaikan tapi sebenarnya memiliki sisi indah yang tidak bisa dirasakan hanya dengan sekilas pandang. Padang Ilalang memanglah menjadi saksi bisu yang menyaksikan mereka berdua. Tanpa Jany ketahui ternyata ada seseorang yang lain yang juga sering datang ke padang ilalang, tempat yang selama ini menjadi tempat Jany berkeluh kesah dan menghasilkan karya-karyanya yang indah selama bertahun-tahun. Jany kira selama dia di sana, tidak ada seorangpun yang juga berada disana sehingga dia bisa bebas melakukan apapun. Bahkan sebelum kejadian naas yang menimpa Jany, saat itu ternyata Aprilio juga mendatangi padang ilalang tersebut. Namun karena Aprilio juga terlalu sibuk dan fokus menulis karyanya, dia bahkan tidak sempat memperhatikan sekitar, bahwasanya ternyata Jany juga sedang berada disitu. Mereka benar-benar tidak pernah saling sapa, mengenalpun juga tidak. Aprilio menyadari bahwa ada orang lain selain dirinya setelah Jany pergi dari padang ilalang tersebut. Saat itu, Aprilio baru saja akan melangkahkan kaki untuk bergegas meninggalkan padang ilalang tersebut, tanpa sengaja dia melihat beberapa hamparan kertas yang menempel di salah satu bunga ilalang. Kertas itu bertuliskan tentang seseorang yang ingin merasakan romansa di bulan delapan dan impiannya untuk bisa bertemu seseorang di tempat yang sangat spesial ini, yaitu padang ilalang. Aprilio lantas sangat terkejut, dia tidak menyangka ada orang lain selain dirinya yang juga memiliki hobi yang sama dengannya. Dia sudah disitu bertahun-tahun namun dia tidak menyadari di sisi lain padang ilalang yang dia kunjungi ada tempat spesial yang sengaja dirawat oleh seseorang yang sering menyinggahinya. Dalam kertas tersebut juga tertuliskan nama penulisnya, yaitu Jany.

Aprilio akhirnya bisa mengetahui bahwa ternyata orang lain tersebut adalah seorang perempuan. Karena rasa penasarannya yang begitu menggebu, Aprilio akhirnya membawa secarik kertas tersebut. Di perjalanan pulang Aprilio masih memikirkan mengenai hal yang baru saja dia temukan. Dia sangat penasaran dengan sesosok perempuan bernama Jany. Dia begitu ingin bertemu dengannya. Seperti tidak sabar rasanya menunggu pagi, akhirnya keesokan harinya di jam yang sama Aprilio tergesa-gesa berangkat menuju padang ilalang tersebut. Setelah sampai dan menunggu selama berjam-jam dengan resahnya, namun yang didapatkan Aprilio adalah kekecewaan semata. Wanita itu tidak segera muncul di hadapannya. Namun Aprilio tidak menyerah, dia terus menerus datang ke padang ilalang tersebut setiap harinya. Entah itu pagi, siang, sore bahkan malam Aprilio tidak segan mendatangi padang ilalang tersebut karena hatinya begitu ingin bertemu dengan wanita misterius tersebut. Aprilio bahkan melakukan hal yang begitu manis, seakan-akan dia begitu ingin bercengkrama dengan wanita misterius itu, Aprilio membalas tulisan wanita itu di secarik kertas yang Aprilio temukan.

"Haii, kamu siapa? Bolehkah kita bertemu walau hanya sebentar. Dimanapun kamu, kembalilah. Ada seseorang yang begitu ingin bertemu dan mengenalmu", dari Aprilio.

Hari berganti bulan, namun Aprilio tidak pernah menyerah dia selalu mengunjungi tempat tersebut agar bisa bertemu dengan wanita itu. Hingga akhirnya Aprilio, berteriak sekencang-kencangnya sebagai pelampiasan karena usaha yang dia lakukan seperti terasa sia-sia dan dia merasa seperti orang bodoh yang tidak memiliki tujuan.

"Janyyyyyyyyy!!!!! Kamu sebenarnya siapa? Dan kenapa aku harus menemukan secarik tulisan tanganmu? Dan kenapa aku juga begitu penasaran. Kalau kamu benar-benar nyata tolong muncullah dan temui aku disini!!", teriak Aprilio.

Romantika di Bulan  Delapan 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang