BAB XIV

7 5 0
                                    

"Padang Ilalang"

Padang ilalang menjadi saksi bisu pertemuan Jany dan Aprilio yang terakhir.

Dalam benak Jany padang ilalang ini terasa seperti tidak asing, sepertinya dulu dia sering berkunjung kesini. Ditengah lamunannya, tiba-tiba Aprilio menyadarkannya.

"Kamu suka nggak tempatnya, aku sengaja bawa kamu kesini karena tanaman ilalang mengingatkan aku tentangmu. Dia sangat mirip denganmu", ucap Aprilio.

"Mengingatkan tentangku bagaimana, ini hanyalah tanaman gulma biasa yang bahkan suka dianggap mengganggu. Oh iya,by the way aku mau berterima kasih sama kamu karena kamu sudah menolongku dari kekacauan ini dan menyelamatkan aku dari fitnah-fitnah yang selama ini menyulitkanku. Terimakasih dan maaf aku sudah menyulitkan kamu", jawab Jany.

.

Aprilio lalu meraih tangan Jany dan membelai rambut Jany dengan lembut sembari berkata,

"Pertama aku mau menjawab pertanyaan kamu, kenapa aku mengatakan kalau tanaman ilalang yang sekilas terlihat rapuh namun memiliki kemiripan denganmu. Itu karena tanaman ilalang adalah tanaman yang indah walau bunganya sangat sederhana, warnanya yang berwarna putih dan bersih, bentuknya yang ringan namun lembut dan apabila tertiup angin bisa dengan mudahnya terbang hilang menjulang ke atas langit, tanpa tujuan dan berjuang sendirian mengikuti arah mata angin yang membawanya pergi. Tidak tau dimana dia akan singgah dan tinggal. Terombang ambing sendiri, tapi dia percaya keiklasannya untuk pergi terbang tertiup angin di atas langit dapat menyugguhkan keindahan bagi sebagian orang yang melihatnya. Begitupun kamu, kamu memiliki hati yang sederhana dan lembut, serta dengan mudahnya mengajarkan arti ketulusan dan kebahagiaan untuk orang lain, tanpa harus mereka ketahui betapa sulitnya kamu melewati itu semua. Maka dari itu kamu jangan pernah menyerah atas apa yang sedang kamu hadapi. Sesulit apapun itu lakukan dengan tulus dan penuh keikhlasan. Lakukan sesuatu berdasarkan apa yang kamu yakini , tidak perlu mendengar ucapan dari orang lain. Jadilah dirimu sendiri, biarkan seseorang berkata buruk tentang kamu. Kamu pasti bisa menghadapinya. Jadi tolong sadarlah, bangun dan temui aku di tempat yang sama dan nyata. Aku senang bisa menemani kamu disini, mengisi hari-hari kamu di dalam sini, bisa menghadirkan cerita dan pembelajaran untuk kamu disini, jadi tolong bangunlah. Ingatlah Romantika di Bulan Delapan yang kita ciptakan, bawa segala kenangan indahnya saat kamu bangun nanti, ikhlaskan apapun yang sudah terjadi. Kubur segala kenangan burukmu disini. Jadikan pembelajaran agar bisa menjadi lebih baik lagi. Jadikan pemicu dan kekuatanmu untuk kamu kembali. Aku dengan setia menunggumu disana, jadi jangan lupakan aku. Aku yakin kita bisa bertemu untuk jangka waktu yang lama dan memulai kisah baru lagi di tempat yang nyata. Temui aku..", ucap Aprilio dengan mata yang berkaca-kaca untuk meyakinkan Jany.


Jany hanya tertegun dan tidak bisa berkata apa-apa, dia merasa sangat bingung atas apa yang diucapkan Aprilio.

"Temui aku disana, aku menunggumu disini, romantika di bulan delapan, dia senang mengisi hari-hariku disini, tolong bangunlah". Memangnya aku sedang dimana dan kenapa? Ada apa ini, apa yang sebenarnya terjadi", ucapnya dalam hati.

Hal itulah yang berkecamuk di hati Jany setelah mendengar apa yang diungkapkan Aprilio. Kepalanya benar-benar terasa sangat pusing saat itu pandangannya kabur. Aprilio yang tampak jelas, tiba-tiba secara perlahan menghilang dari pandangan. Bunga ilalang yang tadinya menari-nari seirama angin tiba-tiba terbang berhamburan berkecamuk dengan angin. Dan Jany terjatuh memandang langit yang penuh dengan hamburan bunga ilalang. Hal itulah yang membuatnya tiba-tiba bangun dan tersadar dari tidur panjangnya, dan menyadari bahwa itu semua hanyalah mimpi..

Romantika di Bulan  Delapan 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang