Maya berlari kesana-kemari mengitari sekolahnya,tapi ia masih belum bisa menemukan sosok Gibran. Ia lalu tiba-tiba berhenti saat melihat sekumpulan asap keluar dari balik pohon besar belakang sekolahnya. Ia mendekati pohon besar itu dan melihat punggung seseorang. Ia lalu berjalan lebih cepat mendekati pohon itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat Gibran sedang merokok disana.
Maya merebut paksa rokok Gibran,menjatuhkannya ketanah dan kemudian menindas dengan sepatunya.
'Gibran, ini area sekolah. Kenapa kamu merokok disini?" tanya Maya
Gibran diam dan menatap tajam Maya yang alhasil membuat Maya tidak nyaman.
"Apa kamu lihat-lihat! Nanti kamu jatuh cinta lagi sama aku" ucap Maya
Gibran berdecih,
"Heh,gausah aku-kamu-aku-kamuan sok akrab! Gue aja gatau lo siapa" tegas Gibran
Maya lalu menyodorkan tangannya di depan Gibran
"Kenalin nama gue Maya Adriana..wakil ketua kelas XII 2"
"Gue ga nanya"
"Lah tadi katanya kamu gatau nama aku,yaudah aku kasih tau"
"Lo bisa ga gausah pake aku-kamu-aku-kamuan? Formal banget!"
"Apaan sih ko kamu ngatur-ngatur aku,terserah aku lah"
"Mau lo apa sih ?"
"Aku kesini mau ngasih tau kamu kalo kamu kepilih jadi ketua kelas kita, kelas XII 2"
"Bodo!" singkat Gibran lalu meninggalkan Maya menuju kelasnya.
Saat mereka berdua kembali ke kelas,ternyata kelasnya sudah memulai pelajaran yang saat itu guru pengajarnya adalah Pak Hendro.
"Wahhh lihat,couple kelas kita sudah kembali" teriak salah satu siswa
Pak Hendro yang sedang mengajarpun langsung melihat kearah pintu.
"Maya!! Dan kamu anak baru!! Darimana saja kalian!!" sentak Pak Hendro
"Ma..ma..maaf pak..kita abis dari..emm..dari Perpus Pak. Kita nyari buku tapi ga ketemu" gugup Maya
Mendengar alasan bodoh Maya membuat Gibran membuang pandangan malas. Gibran kemudian masuk kedalam kelas dan melewati depan Pak Hendro.
Pak Hendro merasa aneh, ia seperti mencium bau rokok saat Gibran melewatinya.
"Tunggu Gibran!, apa kau habis merokok? " tanya tegas Pak Hendro
Gibran berhenti mendadak . Mendapat pertanyaan itu Gibran nampak santuy ehh santai maksudnya :D
Justru Maya lah yang gelagapan kebingungan. Ia masih berdiri di belakang Gibran.
"Emhh anu Pak..tadi kita pas balik dari Perpus mampir ke Kantin, dan kita mengobrol sama Pak Ujang (tukang kebun sekolah) dan Pak Ujang tadi lagi ngerokok. Mungkin asapnya nempel ke baju kita Pak" terang Maya
Maya sungguh merutuki dirinya,bagaimana bisa ia mengeluarkan alasan bodoh seperti itu. Ia harap Pak Hendro akan mempercayainya.
"Yasudah kalian duduk sana, kali ini saya membiarkan kalian masuk ke kelas" tegas Pak Hendro
Mereka berduapun langsung berjalan kembali ke tempat duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED ( Tanpa Judul )
Romance"Gue juga ngrasain apa yang lo rasain. Tapi mau gimana lagi. Mereka udah terlanjur percaya sama informasi itu dan juga benci sama gue. Mungkin ini karma buat gue May, karna gue udah pernah nyobain barang haram itu. Tapi please May jangan tinggalin g...