Gibran Nakal

142 0 0
                                    


Gibran berlarian di daerah perumahan yang banyak sekali terdapat gang-gang kecil. Napasnya terengah-engah ia menengok kanan-kiri mencari tempat persembunyian. Ia melihat sebuah rumah yang tampak sepi kemudian ia memasuki rumah itu.

Seorang pria bertubuh gagah yang merupakan Bodyguard Gibran berlari memasuki setiap gang disana. Ia mencari Gibran yang kabur saat ia akan mengantar Gibran pulang sekolah.

"Maaf pak, sepertinya saya kehilangan jejaknya Gibran" ucap pria itu sambil menelfon seseorang

Bodyguard Gibran lalu berlari lagi keluar gang.

Dengan cepat Gibran langsung keluar dari persembunyiannya lalu menelfon seseorang.

"Bro,lu ada dimana? Gue pengin minum" ucap Gibran

"......"

"Oke gue kesana sekarang

Anabel,Elang dan Irvan berjalan menuju kamar Maya diantar oleh Ibunya Maya

"Mayaa" ucap mereka bertiga serempak

"Kalian..kenapa kalian kesini? Aku besok juga mau berangkat sekolah kok" saut Maya

"Ini nih Irvan katanya kangen ana lo" ledek Elang

"Apaan si lo Lang..ember banget mulut lo"

"Heh kalian tu bisa ga sehari aja gausah rusuh,gausah ribut,gausah berisik. Yaampun May, ga ada lo sehari aja dikelas gue ampe aja kena darah tinngi karena mereka berdua" lanjut Anabel

Maya dan ibunya hanya tertawa kecil.

"Yasudah ibu mau buatin kalian minum dulu yaa" ucap Ibu Maya lalu pergi menuju dapur

"Kalian kok tumben sih jenguk aku begini,biasanya aku ga berangkat tiga hari aja kalian ga jenguk aku" ucap Maya

"Gini May, tadi Pak Saiful nitip tugas ini buat Gibran si sebenernya tapi dia gamau ngerjain penginnya lo aja yang ngerjain"

"Yaudah nanti aku aja yang ngerjain"

"May, gue ko jadi gimana gitu ya ke Gibran. Dia tu kalo di kelas kaya ga pernah dengerin guru. Trus kalo pas irtirahat gatau ngilang kemana. Dia itu misterius banget. Dan dia juga selalu sendiri gamau gabung ama temen lainnya" ucap Anabel

"Wahh wahh jadi selama ini lo diem-diem merhatiin Gibran ya Bel?..jangan-jangan lo suka sama Gibran" ledek Elang

"Hihh kalian apasi. Gacuma gue aja kali yang mikir gitu. Semua siswa dikelas juga pasti mikir gitu" bela Anabel

"Udah udah mungkin dia malu buat gabung sama temen lainnya. Besok deh aku coba buat bujuk dia. Siapa tau dia mau gabung sama temen dikelas" ucap Maya

"Aduhhh sang wakil ketua kelas kita baek banget ya orangnya" puji Irvan

Anabel merasa kata-kata Irvan tadi menjijikan hingga Anabel pun memukul kepala Irvan.

Melihat kelakuan teman-temannya, Maya tertawa. Rasa sakitnya sudah tidak terasa.

CHEERRSSSS

Sekumpulan anak laki-laki sedang berada di sebuah ruangan dan ruangan itu sangat kumuh. Mereka sedang minum minuman beralkohol. Mereka adalah teman-teman Gibran yang sering disebut "Berandalan" oleh ayahnya Gibran.

"Gimana kabar lo Bran?" tanya salah satu teman Gibran

Gibran segera menghabiskan minumannya kemudian menaruh kasar gelasnya.

"Gue sekolah lagi, sumpah demi apapun gue ga betah hidup penuh aturan" jawab Gibran

"Lo kan emang beda dari kita Bran, lo itu anak orang kaya, bapak lo pengusaha. Nah kita? Kita itu cuma anak buangan Bran. Kalo kita-kita ini ga nyopet, mau makan apa kita sehari-hari"

" Udahlah jangan bahas itu,gue lagi pengin nyantai"

Saat mereka sedang menikmati minuman mereka tiba-tiba suara sirine mobil polisi terdengar. Semua gelagapan dan mencari tempat prsembunyian.

"B*ngsat, siapa sih yang ngebocorin tempat kita"

"Gue gatau,aduh gue gamau masuk penjara"

"Udah diem,nanti kita ketauan"

"Ehh ehh dimana Gibran?"

"Gue gatau cuy, jangan-jangan Gibran ditangkep lagi..Mampuss kita"

Kemudian terdengar suara sirine mobil polisi lagi. Mobil polisi itu pergi meninggalkan tempat mereka. Mereka kemudian keluar dari tempat persembunyian dan berkumpul.

"Bro..gimana ini Gibran ketangkep"

"Mampus kita!!"

Maya sedang duduk menonton TV sambil memakan puding buatan Ibunya.

"Ayah pulang..."

Mendengar suara Ayahnya,Maya langsung berlari ke arah pintu.

"Ayah ko malem banget pulangnya? Ayah sibuk banget yaa?" tanya Maya sambil memeluk Ayahnya

Ayah Maya adalah seorang polisi patroli yang hampir setiap malam melakukan razia.

"Iya nak, Ayah abis merazia anak-anak dibawah umur yang suka minum minuman beralkohol..Ayah nangkep satu anak tadi dan dia sudah dibawa pulang sama orangtuanya. Ayah heran,padahal orangtuanya itu pemilik perusahaan besar May" jelas Ayah Maya sambil melepas pelukan

Mendengar penjelasan Ayahnya Maya seperti memikirkan sesuatu.

"Yah, siapa nama anak itu?" tanya Maya

"Emm kalo tidak salah Gibran deh May"

Degg filing Maya bener. Gibran emang bener-bener anak nakal. Didalam hati Maya ingin sekali menemui Gibran di sekolah besok. Ia ingin tau alasan kenapa Gibran seperti itu.

UNTITLED ( Tanpa Judul )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang