Putus

85 0 0
                                    


Sudah lima hari Gibran tidak masuk sekolah dan itu membuat Maya selalu murung selama lima hari ini.

"May,udahlah lupain dia. Bener kata temen-temen dia itu Cuma manfaatin lo doang" ucap Anabel sambil membuka botol minuman yang baru ia beli.

"Ini minum dulu May, lo akan mati kehausan sama kelaparan kalo lo diem terus kaya gitu" lanjut Anabel

Maya mengambil lemah botol minuman itu. Saat ia akan meminumnya tiba-tiba Gibran muncul dihadapannya.

Maya yang tadinya pandangannya kosong berubah menjadi berseri.

"Gibran" lirih Maya

Gibran tersenyum.

"Bel, boleh gue pinjem Maya bentar?" tanya Gibran kepada Anabel yang hanya dijawab sebuah anggukan oleh Anabel.

Gibran lalu menggandeng tangan Maya keluar dari kelas.

Mereka menuju ke belakang sekolah.

"Gibran kamu kemana aja? Dan kenapa kamu ga pake seragam kamu?" tanya Maya

Gibran diam cukup lama sambil menatap Maya

"May, gue mau pamit. Nanti sore gue mau ke Belanda" ucap Gibran

Mendengar ucapan Gibran, mata Maya langsung berkaca-kaca

"Bran kamu serius? Kenapa? Trus sekolah kamu gimana?"

"Papah aku udah konsultasi sama kepala sekolah May, mereka rekomendasiin aku buat Home Schooling sampe Ujian Nasional tiba. Aku akan tetep ikut Ujian Nasional,tapi mungkin di Belanda,bukan disini"

"Tapi Bran.. aku..gimana?"

Gibran terdiam. Lidahnya sangat kelu saat ia ingin mengucap kalimat selanjutnya. Ia memandang Maya yang sebenarnya sangat ia sayangi.

"Kita putus ya May.."

Maya menatap Gibran. Apakah benar Gibran yang mengatakan itu . Maya sangat lemah. Bukan hanya Maya yang lemah, hati Maya juga. Jantungnya berdegup kencang. Ia seperti habis disambar petir

"Kamu yang pertama ngajak aku pacaran..lalu seenaknya kamu bilang putus?"

"Kalo semua ini karena kamu mau pergi ke Belanda, bagiku ini ga adil Bran"

"Kamu emang bener-bener egois Bran, aku benci sama kamu!" ucap Maya lalu pergi meninggalkan Gibran.

Ayah dan Ibu Maya sedang berada di ruang keluarga. Mereka menatap Maya yang sedang memainkan ponselnya.

"Gibran kemana nak, ko ga pernah kesini lagi? Suruh dia kesini, Ayah kangen nglatih dia"

"Kita udah putus yah" singkat Maya lalu pergi menuju kamarnya.

UNTITLED ( Tanpa Judul )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang