Pagi ini cuaca sangat cerah. Cuaca mengerti akan perasaan kedua anak memakai seragam sekolah yang sekarang sedang berada di dalam kelas mereka. Mereka membuat iri seisi kelas.
"Duhh duhh dulu gue cuma becanda ngatain mereka couple kelas, malah sekarang jadi kenyataan"
"Jadi selera cewe jaman sekarang tuh sukanya model macam Gibran yaa? Yang cuek juga misterius"
"Gue iri gilaaa!!!"
"Kejombloanku menjeritt!!!"
"Hatiku sesak!!"
Begitulah ucapan warga kelas XII 2 yang iri melihat Gibran dan Maya berduaan.
Irvan berjalan mendekati Gibran dan Maya.
"Ehh traktir kita dong!! Makan diluar atau di rumah lo gitu Bran.." ucap Irvan
Gibran berpikir sejenak,lalu sebuah ide muncul.
"Entar pulang sekolah kalian kerumah gue ya, kita makan bareng.." ucap Gibran
Semua penghuni kelas itu langsung bersorak ria.
KRIINGGGGG
Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya,kecuali siswa XII 2. Mereka sedang bergerombol mengitari meja Maya.
"Alamat Gibran udah aku share di grup kelas..kalian hati-hati yaa" ucap Maya sambil menunjukan ponselnya
Semua siswa kelas XII 2 langsung mengecek ponsel mereka kemudian satu persatu meninggalkan kelas menuju rumah Gibran.
Maya berpamitan dengan Pak Yono yang telah menunggunya di depan gerbang sekolah.
"Pak Yon, maaf ya Maya mau mampir ke rumah Gibran dulu sama temen sekelas. Tolong sampein juga ke Ibunya Maya yaa" ucap Maya lalu berlari menuju mobil Gibran.
Di perjalanan,
"Lo seneng May?" tanya Gibran sambil tangan kirinya menyilakan rambut Maya yang menutupi sebagian wajahnya jika diliat dari samping.
"Hmm??"
"Kalo kaya ginikan cantik, tapi gue jadi ga fokus nyetir kalo liatin wajah cantik lo terus"
"Gausah gombal Bran.."
Gibran tersenyum dan Maya membalasnya.
AUTOR GEMES SUMPAH PENGIN TERIAK
TERIIIAAKKKKKKK!!!!!!
Mamahnya Gibran sangat terkejut ketika teman sekelas Gibran mengunjungi rumahnya. Mamahnya Gibran juga merasa sangat bahagia. Sejak Maya datang kerumah ini dan berani mendekati Gibran,hidup Gibran banyak sekali mengalami perubahan. Baru kali ini Mamahnya Gibran mendapat tamu sebanyak ini dan mereka semua adalah teman-teman Gibran.
"Rumahnya gede banget anjirr"
"Kaya istana"
"Jadi bener dia itu anak pemilik perusahan itu"
"Gue mau kali jadi cewenya"
"Ogahh gue maunya jadi istrinyaa HAHA"
Cepika cepiki beberapa siswa XII 2 saat berada dirumahnya Gibran.
"Gibran ko gabilang dulu ya ke Mamahnya kalo temen-temennya pada mau kesini" tanya Mamah Gibran kepada siswa gadis yang sekarang sedang duduk sambil membaca Majalah Kecantikan milik Mamahnya Gibran diruang tamu.
"Acaranya memang dadakan tante"
"Iya, perayaan jadian mereka tante"
"Jadian?? Siapa yang jadian?" tanya Mamahnya Gibran penasaran
"Itu tante, Gibran sama Maya..masa tante gatau ?"
Mamahnya Gibran langsung tersenyum. Jadi ternyata anak sematawayangnya bisa jatuh cinta.
Rumah Gibran memang sangat luas, tapi terliat sesak jika seluruh siswa XII 2 berada disana. Ada yang bergurau dengan Mamahnya Gibran, ada yang bermain ditaman, ada yang bermain PS, dan terlihat Irvan menaiki tangga menuju lantai dua.
Saat menaiki tangga,Irvan sesekali melihat kebelakang. Ia takut ada yang melihatnya. Irvan seperti mencari sesuatu dan ia tersenyum licik saat mengetahui kamar Gibran. Ia memasukinya lalu mencari sesuatu di laci ataupun lemari Gibran yang tidak dikunci.
Irvan ingin mencari bukti tentang Gibran yang katanya pernah mengonsumsi narkoba. Irvan tau itu dari seseorang. Irvan ingin memberitahu seluruh siswa di sekolah tapi Irvan ingin memberitahunya dengan bukti yang akurat. Ia sengaja ingin menjatuhkan Gibran. Ia sangat tidak menyukai Gibran saat pertama kali bertemu Gibran dan sekarang Gibran malah dengan enteng mengambil Maya darinya.
Saat Irvan membuka lemari pakaian Gibran, sesuatu keluar dari tumpukan baju Gibran. Itu adalah hasil lab darah Gibran sebelum Gibran melakukan terapy. Mendapatkan itu Irvan lalu menyempunyikan map itu di balik baju seragamnya. Ia tersenyum licik dan langsung menuruni tangga menuju teman lainnya.
Dibawah terlihat Gibran dan Maya yang baru sampai di rumah Gibran. Mereka berdua membawa banyak selaki makanan ,minuman dan snack.
"Bran, lo mborong semua isi Alfamart?"
"Iya ini banyak banget Bran gilaaa"
"Gue bakal kenyang gratis nih hari ini"
Mereka lalu memakan sambil mengobrol. Melakukan beberapa lawakan. Mereka semua sangat bersenang senang
Saat jam sudah menunjukan pukul 4 sore, satu persatu mereka berpamitan pulang kerumah dan mengucapkan selamat kepada Gibran.
"Thanx ya bro, lo baik juga ternyata"
"Selamat ya bro, gajain yang bener si Maya"
"Gue pulang dulu bro, sering-sering aja kaya gini"
Sekarang hanya tersisa Maya,Gibran dan Mamahnya Gibran diruang tamu.
Mamahnya gibran melipat tangan di dadanya. Ia memandang Gibran dan Maya secara bergantian.
"Itu tadi apa Gibran..Maya?" tanya Mamahnya Gibran pura-pura tegas
"Emm Gibran sama Maya.." jawab Maya terpotong
"Kita pacaran Mah" lantang Gibran
Mamahnya Gibran berpura-pura menampakan wajah kagetnya. Tapi kemudian beliau memeluk Maya.
"Emm kamu sekarang bener-bener udah jadi orang tersayang di keluarga ini" ucap Mamahnya Gibran sambil memeluk Maya
Maya melepas pelukan itu.
"Terimakasih tante..Maya juga seneng karena tante bisa menerima Maya"
Mereka lalu berpelukan kembali. Gibran akan ikut memeluk kedua wanita tersayangnya itu,tapi Mamahnya langsung memukul Gibran dan melototinya. Maya hanya terkekeh melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED ( Tanpa Judul )
Romance"Gue juga ngrasain apa yang lo rasain. Tapi mau gimana lagi. Mereka udah terlanjur percaya sama informasi itu dan juga benci sama gue. Mungkin ini karma buat gue May, karna gue udah pernah nyobain barang haram itu. Tapi please May jangan tinggalin g...